Fri. Sep 13th, 2024

GOTO Kini Lepas Bisnis Logistik Usai Tokopedia, Bagaimana Dampak ke GoSend?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyelesaikan pelepasan aset atau divestasi saham bisnis logistiknya PT Paket Anak Bangsa (PAB) atau GoTo Logistic. PAB sendiri memiliki dua anak perusahaan yakni PT Swift Shipment Solutions (SSS) dan PT Swift Logistics Solutions (SLS).

Sehubungan dengan transaksi tersebut, pada tanggal 29.04.2024, Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham antara Perseroan sebagai penjual dan beberapa pihak ketiga sebagai pembeli.

Perseroan telah menyelesaikan penjualan 100% saham PT Paket Anak Bangsa. Perseroan mengalihkan sebanyak 2.435.898 saham PAB milik perseroan kepada pembeli dengan total harga jual tunai Rp 14,7 miliar, demikian bunyi keterangan tersebut. dikatakan. Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R A Koesoemohadiani pada Jumat (5 Oktober 2024) dalam pengumuman bursa.

Sejak transaksi selesai pada 7 Mei 2024, perseroan tidak lagi mengendalikan PAB maupun anak perusahaannya. Berdasarkan hal ini, kelompok topik yang disebutkan akan didekonsolidasi. Manajemen perseroan mengumumkan transaksi ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi internal dan penataan kembali prioritas bisnis perseroan.

“Dengan adanya perubahan pada segmen e-commerce, perseroan juga harus menyesuaikan prioritas bisnis perseroan dengan mengkaji dan menata kembali bisnis logistik perseroan yang mencakup berbagai bisnis pengiriman dan pemenuhan yang mendukung Tokopedia,” kata Kosoemohadian. Bagaimana pengaruhnya terhadap GoSend?

“Transaksi ini tidak akan mempengaruhi GoSend, layanan pengiriman konsumen ke konsumen yang saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek, yang merupakan bagian dari segmen bisnis layanan on-demand perusahaan.”

Selain itu, perusahaan berharap dapat lebih efektif memanfaatkan pertumbuhan basis demografi pelanggan yang luas dari layanan on-demand dan unit bisnis fintech di pasar Indonesia. Hal ini dicapai dengan memanfaatkan keunikan ekosistem untuk menjangkau seluruh segmen pelanggan. 

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau investasi swasta. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan GoTo Gojek Tokopedia melalui PMTHMETD adalah sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Berdasarkan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/5/2024), harga investasi swasta ini setidaknya 90% dari rata-rata harga penutupan saham GOTO selama 25 hari perdagangan berturut-turut. Tanggal penerapan Daftar saham tambahan yang diterima sebagai hasil investasi swasta.

Dengan dilaksanakannya PMTHMETD, maka penyertaan saham pemegang saham Perseroan saat ini (dilusi) akan berkurang sebanyak-banyaknya 9,09%. Dengan dilaksanakannya PMTHMETD ini tidak mengakibatkan perubahan perbandingan hak suara saham Seri B terhadap saham Seri A.

Tujuan penanaman modal swasta adalah untuk mengembangkan usaha perusahaan dan bila perlu memperkuat permodalan perkumpulan. Setiap penerbitan PMTHMETD dimaksudkan untuk menghimpun dana demi kepentingan terbaik Perseroan dan anak perusahaannya. Selanjutnya, keputusan pelaksanaan PMTHMETD akan diambil ketika ada peluang, tergantung pada kondisi pasar.

Dana yang diperoleh dari kegiatan ini akan digunakan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan selanjutnya melunasi utang-utang Perseroan (jika ada). Secara spesifik, pembagian perusahaan adalah 35%. Kemudian anak perusahaannya antara lain PT Dompet Anak Bangsa 20%, PT Multifinance Anak Bangsa 25% serta PT GoTo Solusi Niaga dan seluruh toko kelontong milik perusahaan 20%.

 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan divestasi bisnis yang dikelola GoTo Logistics. Dua layanan dukungan Tokopedia akan dihentikan tahun ini.

Usai memaparkan hasil keuangan perusahaan kuartal pertama tahun 2024, GOTO mengumumkan rencana keluar dari bisnis GoTo Logistics.

“GoTo Group juga telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mendivestasikan bisnis pengiriman dan pemenuhan pendukung Tokopedia di bawah GoTo Logistics,” kata GOTO dalam keterangan resmi, Senin (29/04/2024).

Setelah transaksi selesai, GoTo Logistics juga akan melakukan dekonsolidasi Grup GoTo. Mengutip definisi GOTO, bisnis Logistik GoTo yang sedang berkembang mencakup layanan dukungan Tokopedia dan layanan yang disediakan Tokopedia.

Perusahaan menegaskan, GoSend tidak akan terpengaruh dengan transaksi ini. Layanan pengiriman antar pelanggan ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis layanan on-demand Grup GoTo.

Perlu diketahui bahwa GoTo sebelumnya telah merilis properti untuk Tokopedia. TikTok mencaplok Tokopedia pada 31 Januari 2024. Akibat perjanjian tersebut, bisnis e-commerce Tokopedia dan TikTok dilebur menjadi PT Tokopedia.

Alhasil, GoTo dihapus dari grup Tokopedia per 1 Februari 2024.

“GoTo menghadirkan kinerja pro forma di tingkat grup dengan asumsi bisnis pengiriman dan pemenuhan Tokopedia dan GoTo Logistics didekonsolidasi mulai 1 Januari 2023,” seperti dikutip.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan hasil keuangan kuartal I-2024. Rugi bersih GOTO pada awal tahun 2024 sebesar Rp 862 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan GOTO, tingkat kerugian periode berjalan yang dimiliki induk perusahaan turun sekitar 78 persen dari Rp3,86 triliun pada kuartal I 2023.

“Pada tahun 2023, kami telah membangun fondasi yang kuat dan menetapkan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam bagian dompet dari ekosistem enam pengguna, mengurangi biaya operasional, dan memperkuat kemitraan dengan TikTok,” kata Presiden Grup GoTo Patrick. Nilaijo. Pernyataannya, Senin (29/04/2024).

“Pada kuartal pertama tahun 2024, kami mempercepat penerapan strategi ini dan berinvestasi kembali pada perusahaan-perusahaan unggulan, yang hasilnya akan mulai terlihat pada bulan Maret dan April 2024,” tambahnya.

Secara spesifik, perusahaan mencatat grup GTV tumbuh 20 persen pada kuartal ini dan mencapai Rp 116,5 triliun. Sementara itu, GTV inti grup, tidak termasuk gateway pembayaran merchant, tumbuh 32 persen tahun-ke-tahun menjadi Rp 54,6 triliun.

Total pendapatan tumbuh sebesar 18 persen sepanjang tahun dan mencapai 4,2 triliun rubel. EBITDA grup yang disesuaikan mencapai -102 miliar, kerugian meningkat sebesar 89 persen sepanjang tahun.

Patrick mengatakan kinerja baik tersebut didukung oleh pertumbuhan pelanggan, bisnis e-commerce beli sekarang bayar nanti (BNPL), serta percepatan integrasi dan pembayaran di TikTok.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *