Mon. Sep 23rd, 2024

Griya Abhipraya Berkilau, Wadah Mantan Napi Berdayakan Diri di Lampung

matthewgenovesesongstudies.com, Lampung – Mantan narapidana atau pelaku berulang kerap mendapat diskriminasi setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan (Lapas). dan mereka diabaikan dalam pelayanan sosial. Akibatnya, banyak narapidana menjadi kecewa dan beralih ke kejahatan.

Kekhawatiran inilah yang menjadi salah satu alasan yang mendorong Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Bandar Lampung mendirikan ruang kreatif dan pusat bisnis bagi pelaku berulang yang diberi nama Griya Abhipraya Berkilau.

Griya Abhipraya Berkilau terletak di Way Huwi, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, bersebelahan dengan Lapas Wanita Kelas IIA Bandar Lampung.

Selain menjual makanan dan minuman sebagai kedai kopi, Kriya Aphipraya juga menawarkan layanan yang mendatangkan keuntungan ekonomi. dengan cara yang khusus Semua ciptaannya adalah mantan narapidana dan narapidana yang telah mendekam di penjara sejak menjalani hukuman.

Pada Senin, 8/5/2024, Pastor Bandar Lampung II membuka pelatihan swadaya berupa tata rias dan papan bunga bagi narapidana berstatus pembebasan bersyarat.

Dua puluh klien dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) se-Lampung turut serta dalam pengabdian ini. Pelatihan kebebasan bagi narapidana kabur berlangsung selama lima hari atau Senin hingga Jumat (5-9/8/2024).

M. Nur, Kepala Dinas Bapas Kelas IIA Bandar Lampung, mengatakan banyak warga sekitar (Pokmas) dan pemerintah setempat yang mendukung program pelatihan kemandirian menggunakan matthewgenovesesongstudies.com.

“Pelatihan kemerdekaan ini merupakan kerjasama Bapak-bapak Bandar Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung dan masyarakat. untuk mendukung narapidana yang dibebaskan bersyarat,” kata M. Noor, Senin (8/5/2024).

Ia menjelaskan, tujuan utama menerima pelatihan ini adalah untuk memberikan pekerjaan bagi para narapidana sekembalinya mereka ke masyarakat.

“Tentu tujuan utamanya adalah kita memberikan uang untuk mengembangkan keterampilan bisnis. Berharap suatu hari nanti di masyarakat Pelatihan ini bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha bagi mantan narapidana,” jelasnya.

Saat ditanya tentang produk yang dihasilkan oleh narapidana Katanya mereka membuat tahu, kopi, dan bunga.

“Ada pembuatan tahu, produksi kopi, minuman modern, kerajinan tangan dan banyak pelanggan kami yang membuka usaha sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan, produk hasil pelatihan kemandirian tersebut dapat dibeli secara umum melalui media sosial Bapas Bandar Lampung.

“Untuk mempromosikan produk buatan tangan dari narapidana yang dipenjara. Kami menggunakan media sosial dari Bapas Bandar Lampung atau dari para pekerja atau bahkan mantan narapidana,” ujarnya.

 

 

Ia berharap penciptaan doktrin kemandirian akan menjadi model bisnis bagi para narapidana di masa depan.

“Kami keluarga Bapas berharap pelanggan dapat mengikuti proyek tersebut hingga selesai. Dan tentunya hal ini dapat memberikan bekal bagi usaha para pelaku ketika kembali ke masyarakat pada umumnya,” tutupnya.

Kemudian Suherwin selaku kelompok masyarakat (Pokmas) yang memberikan pelatihan pembuatan karangan bunga dari PT Karya Pesat Jaya juga mengapresiasi dan mendukung proyek tersebut.

“Saya Pokmasian menyambut baik mantan narapidana yang mau bertobat. Dukungan yang diberikan berupa pelatihan vokasi seperti bisnis kelautan, tanaman bunga, pabrik, dan kapal uap,” ujarnya.

Dia menjelaskan, orang-orang tersebut dulunya adalah narapidana. Setelah memiliki keterampilan untuk menghasilkan suatu produk atau keterampilan Mampu bekerja di perusahaan yang diciptakannya

“Dengan sepenuh hati Kami siap menerimanya. Hingga terpidana menjadi pengusaha sendiri,” ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini ada 11 pegawai yang bekerja di kantornya yang merupakan mantan narapidana.

“Ada 64 eks narapidana yang ikut proyek ini. Ada 11 eks narapidana yang saat ini bekerja bersama saya,” jelasnya.

Ketika ditanya mengapa dia ingin mempekerjakan mantan narapidana, Katanya itu semua karena Allah. Dan dia ingin mengurangi tingkat residivisme.

“Setidaknya. Hal ini akan mengurangi tingkat residivisme. Insya Allah innamal amalu binniyat ketika kita mempunyai niat baik dan mencari karunia Allah. Tuhan akan memerintah dan hal-hal baik akan menyusul,” tutupnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *