Sun. Sep 8th, 2024

Incar Investor Ritel, BNI AM Targetkan Masuk 5 Besar Dana Kelolaan Terbanyak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – BNI Asset Management (BNI AM) menargetkan pertumbuhan dana kelolaan di atas rata-rata industri. Chief Investment Officer BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih mengatakan, perseroan berupaya menembus lima besar perusahaan manajemen investasi (IM) yang paling undermanaged pada tahun 2024.

“Target tahun ini kita bicara investor. Yang jelas kami akan fokus meningkatkan segmen investor kecil dan menjadi lima besar perusahaan pengelola investasi di Indonesia,” kata Putut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (. 20). ). /2/2024).

Pada tahun ini, BNI AM juga meningkatkan partisipasi investor ritel. Meski dana kelolaannya lebih kecil, namun kelompok investor ritel memberikan kontribusi signifikan dari sisi pendapatan.

“BNI AM akan tumbuh di tahun 2023, salah satu alasannya adalah kami kemarin mengubah model bisnis. Tadinya banyak institusi, tahun ini penjualannya lebih banyak. Kalau AUM, institusinya lebih banyak. Tapi dari segi pendapatan. , toko mulai memakan bagian institusi. Jadi kami bekerja sama dengan berbagai pengamanan (untuk pasar produk BNI AM),” tambah Putut.

BNI AM saat ini bekerja sama dengan 13 Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) fintech dan 11 APERD fintech sekuritas yang memasarkan reksa dana melalui platform digitalnya. Kepercayaan APERD terhadap BNI-AM terus tumbuh yang tercermin dengan masuknya 4 APERD baru dalam daftar mitra pemasaran BNI-AM sepanjang tahun 2023 yaitu Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sayakaya dan Buka Investment Bersama (BIB).

“Penambahan empat APERD baru ini diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran produk-produk BNI-AM, terutama dengan bertambahnya jumlah produk-produk high-end yang dikeluarkan,” kata Putut.

 

 

 

Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan dana kelolaan atau aset kelolaan (AUM) sebesar Rp 31,7 triliun. Angka ini meningkat sebesar 1,9 persen dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan tersebut dicapai pada industri reksa dana tanah air yang rata-rata penurunan AUM sebesar -0,64 persen.

Secara total, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai kelolaan (AUM) manajemen investasi per 29 Desember 2023 tercatat Rp 824,73 triliun, dengan nilai aset bersih (NAV) reksa dana pada tahun Tercatat Rp 501.46. triliun atau meningkat 1,77 persen (mtd).

Investor Reksa Dana membukukan net order sebesar Rp6,31 triliun (mtd). Secara YTD, kinerja industri reksa dana secara NAV mengalami penurunan sebesar 0,67 persen, namun masih mencatatkan penurunan netto sebesar Rp 8,98 triliun.

Seperti diberitakan sebelumnya, BNI Asset Management (BNI-AM) terus memperluas pasar reksa dana. Salah satunya bekerja sama dengan Bank CTBC Indonesia. 

Sebagai wujud tanggung jawab dan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan hidup, BNI-AM terus memperluas jaringan pemasaran reksa dana BNI-AM Sri-Kehati ke berbagai Penjualan Efek Reksa Dana (APERD) melalui berbagai program dan edukasi media sosial. 

Setelah bermitra dengan Bank BNI dan Indo Premier Sekuritas, BNI AM kembali mendapat kepercayaan dari Bank CTBC Indonesia untuk memasarkan Reksa Dana BNI-AM Sri Kehati kepada nasabah Bank CTBC Indonesia.

Putut Endro Andanawarih, Manajer Investasi BNI AM, mengatakan tren penerapan ESG yang semakin meningkat memberikan nilai positif bagi emiten dan dunia pasar modal di Indonesia. 

Misalnya aspek lingkungan hidup merupakan cara pandang lembaga untuk memposisikan diri terkait permasalahan lingkungan hidup lokal dan permasalahan global perubahan iklim, aspek sosial erat kaitannya dengan lingkungan kerja dengan proses pengadaan tanah serta dampaknya terhadap manusia dan lingkungan. manajemen. adalah aspek yang berkaitan dengan standar tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola yang telah ditetapkan (tata kelola perusahaan yang baik). 

 

 

“BNI AM memberikan informasi tiga produk baru yang diluncurkan CTBC pada bulan ini pada 12 Oktober 2023, yaitu: BNI-AM Index IDX Growth30, BNI-AM IDX High Dividend 20 dan BNI-AM Sri Kehati. Produk-produk tersebut dapat menjadi pilihan investasi Bagi nasabah Bank CTBC, karena Reksa Dana ini dikelola secara pasif, maka kinerjanya bisa diukur dari saham-saham yang mendasarinya yang “dicontohkan” dengan ukuran tersebut,” kata Putut, Kamis (12/10/2023). 

Head of Retail Banking CTBC Indonesia Bambang S Simarno mengatakan, Bank CTBC Indonesia dan BNI Asset Management telah menjalin kerja sama sejak tahun 2016, Bank CTBC Indonesia dan BNI Asset Management mulai menjalin kerja sama untuk memberikan solusi dan layanan investasi. 

Bank CTBC Indonesia yakin kemitraan ini dapat menghadirkan produk layanan yang memenuhi kebutuhan nasabah Bank CTBC Indonesia. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *