Sun. Sep 22nd, 2024

Kiat Memilih Pengobatan Terapi Stem Cell, Farmasi di Indonesia Sudah Bisa Produksi Sendiri

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perkembangan ilmu kedokteran semakin canggih. Dalam satu dekade terakhir, sel induk atau stem cell menjadi sangat populer di kalangan pasien di Indonesia untuk meningkatkan kesehatannya.

Sayangnya, pengetahuan mengenai sel punca di masyarakat belum komprehensif. Masih banyak pasien yang tertarik dengan terapi sel induk karena membelinya di luar negeri atau karena kurang menghargai kredibilitas klinik yang melakukan prosedur tersebut.

“Indonesia adalah pasar global untuk sel induk dan sekretom. Hanya lima persen penduduk Indonesia yang kaya, sama dengan penduduk Singapura, sehingga kita perlu mengetahui informasi yang benar tentang terapi sel induk,” kata Presiden dan Direktur Bifarma Adiluhung, Dr. Sandy Qlintang saat talkshow bertajuk “Terapi Stemcell, Kendalikan Kesehatan Anda”, hasil kolaborasi Gaya Spa dan Etnaprana, Senin (29/8/2024).

Lanjutnya, masyarakat perlu diberikan informasi yang komprehensif mulai dari produksi, asal usul sel induk, tata cara pemberian, dan pertimbangan keamanan dari sisi pasien. “Sel induk adalah bagian dari suatu jenis obat, bukan suplemen atau herbal. Ini adalah bagian dari pengobatan biologis,” jelas Dr. berpasir.

Menurutnya, Indonesia tidak kalah saing di tingkat dunia dalam bidang sel punca. Ia pun membandingkannya dengan berbagai produk sel induk dari Jerman dan Jepang yang dijual bebas dan diragukan efektivitasnya.

Misalnya asal usul sel induk dari hewan atau tumbuhan dan penyimpanannya. Pasalnya, sel induk harus disimpan pada suhu minus 196 derajat dengan menggunakan DMSO (dimetil sulfoksida). Sel induk dibekukan dalam larutan DMSO untuk mencegah pembentukan kristal es.

“Tapi DMSO beracun bagi manusia, jadi cara mencuci DMSO yang benar adalah selama tujuh jam,” jelasnya.

 

Perlu diingat bahwa terapi sel induk tidaklah murah. Harganya bisa mencapai ratusan juta tergantung berapa banyak dan untuk pengobatan apa yang diperlukan. Apa menurut Dr. Namun yang perlu ditegaskan Sandy, adalah sumber dari sel induk itu sendiri, dan saat ini sel induk yang aman diambil dari manusia untuk menghindari penolakan oleh tubuh atau komplikasi. 

Pasien perlu mengetahui dari mana asalnya, apakah itu sel induk autologus dari tubuh kita sendiri atau sel induk alogenik dari plasenta. Saat ini, sel induk autologous sudah jarang digunakan karena kualitasnya akan menurun jika berasal dari tubuh yang sudah tua. 

Sel induk alogenik masih memiliki prosedur yang sumbernya berasal dari plasenta bayi. Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu apakah orang tua pemilik pernah menderita penyakit tertentu di masa lalu. Lebih lanjut Sandy mengatakan, pasien harus memastikan sumbernya dari apotek yang terpercaya, lulus uji BPOM, dan klinik harus memiliki dokter yang kompeten agar terapi sel induk aman dan efektif.

Salah satunya adalah Etnaprana Stem Cell yang memadukan prinsip spa dengan sistem sel induk. Meskipun prosedur sel induk biasanya sebanding dengan pemberian obat-obatan, dengan Etnaprana prosedur ini dapat dilakukan dengan lebih nyaman bagi pasien.

 

Kutipan dari laman Health matthewgenovesesongstudies.com 26 Juli 2024: Fasilitas produksi pengembangan sel induk di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah mendapat Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ini adalah salah satu dari tiga fasilitas sel induk di Indonesia yang memiliki sertifikasi CPOB dan satu-satunya fasilitas yang memiliki rumah sakit. Fasilitas produksi sel induk tersebut sebelumnya telah mendapat izin operasional dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020.

Serangkaian penelitian dan produksi sel induk dan turunannya dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Sebagai bagian dari kolaborasi ini, produk-produk inovatif berbasis sel diciptakan untuk merawat masyarakat Indonesia.

Penyerahan sertifikat CPOB berlangsung dalam acara bertajuk “Harmoni dalam Stem Cell” pada Kamis, 25 Juli 2024, di RSCM, Jakarta Pusat. Berbicara pada acara tersebut, Plt. Kepala BPOM Rizka Andalucia mengatakan sertifikasi CPOB bukan sekedar lembaga. Namun penjaminan mutu pada setiap proses pengolahan dimaksudkan untuk menjamin mutu produk dengan sifat keamanan yang dibuktikan melalui uji klinis.

Dengan mengakuisisi CPOB, RSCM dan Kimia Farma bisa mengolah produk stem cell tidak hanya untuk RSCM tapi juga rumah sakit lainnya. “Hari ini kami meresmikan atau menyerahkan sertifikat CPOB (Good Manufacturing Practice (GMP)). Laboratorium pengolahan sel induk yang dioperasikan RSCM telah memenuhi standar good manufacturing practice atau cara pengolahan yang baik khususnya untuk sel,” kata Rizka pada Kamis, 25 Juli 2024.

Apa keuntungan yang ditawarkan CPOB atau GMP untuk fasilitas sel induk RSCM? Dengan CPOB, lanjut Rizka, BPOM bisa menjamin kualitas sel olahan yang nantinya digunakan untuk terapi pada pasien.

Produk berbasis sel ini telah melalui serangkaian penelitian panjang oleh tim RSCM. Baik dalam proses pengolahan sel maupun dalam uji klinis untuk mencapai standar kualitas yang baik.  

“Iya, uji klinis itu dimaksudkan untuk membuktikan bahwa sel punca yang dihasilkan tim RSCM memiliki efikasi dan keamanan yang baik. Produk tersebut diproses secara GMP, sehingga setelah mendapat persetujuan edar, dapat diproduksi massal dan didistribusikan serta digunakan dalam skala besar, tidak hanya di RSCM,” jelas Rizka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *