matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen Aptika Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan meminta pengembang game memiliki sistem autentikasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa usia pemain sesuai dengan klasifikasi permainan.
“Mereka (pengembang game) harus punya mekanisme untuk mendeteksi jika ada anak-anak yang memainkan game tersebut, artinya harus ada mekanisme verifikasi,” kata Semuel seperti dikutip situs resmi Kominfo, Rabu (19/06/2024). .
Pria yang akrab disapa Semmy ini menegaskan, anak-anak yang belum cukup umur sebaiknya tidak boleh memainkan permainan yang tidak sesuai dengan kelompok usianya.
Oleh karena itu, CEO Aptika Kominfo meminta para pengembang game untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengetahui usia minimal pemain yang bisa memainkan game tersebut.
“Game terkait harus menolak pembuatan akun kepada pemain yang tidak memenuhi syarat usia,” tegas Semmy.
Saat ini, menurutnya, game yang digemari masyarakat memiliki rating usia sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Kami ikuti suratnya (dikirim) dan semuanya dicatat,” jelasnya.
Di sisi lain, ia menghimbau para orang tua untuk selalu memberikan pemahaman kepada anak mengenai literasi digital. Menurutnya, memberikan gawai kepada anak tanpa pengawasan bisa berakibat buruk.
“Apakah orang tua kita pernah mengajari kita atau mengajari anak-anak kita apa itu ruang digital? Kita memberi mereka gadget dan membiarkan anak-anak kita menonton film kartun atau bermain game. Kalau mereka dihubungi oleh predator atau dicuci otak oleh kelompok radikal, kita tidak tahu.” katanya.
Semuel menekankan pentingnya literasi digital bagi seluruh masyarakat untuk memahami cara kerja ruang digital.
Ia mengatakan, selain belajar menghindari bahaya fisik, anak juga harus dididik tentang bahaya dunia maya.
“Waktu kecil kita selalu diajarkan tentang kehidupan di ruang fisik. Kalau ada rumah di tepi sungai awas, kalau tidak bisa berenang nanti tenggelam. Fenomena ini dipelajari! Jangan berenang, jalan-jalan di hutan, hati-hati terhadap predator, hewan liar atau tumbuhan lain yang mungkin mengandung racun,” jelas Semmy.
Direktur Jenderal Farmasi Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong semua pihak untuk memanfaatkan perkembangan teknologi untuk hal-hal yang produktif, karena banyak peluang bisnis di era digital ini.
“Kami juga ingin mengembangkan keterampilan baru agar masyarakat bisa lebih produktif beraktivitas di ruang digital,” ujarnya.