matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Anggota dewan Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arif Safari menilai penggunaan galon daur ulang masih aman.
Hal ini dilaporkan setelah muncul isu tidak jelas terkait paparan BPA pada galon berbahan polikarbonat.
“Saya sudah pakai puluhan tahun, jadi aman, tidak ada masalah,” kata Arif Safari dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8/2024).
Ia menjelaskan, paparan BPA dari galon makanan ke tubuh manusia masih memerlukan penelitian lebih luas.
Arif mengatakan, pihaknya mempertimbangkan bukan hanya galon daur ulang saja yang menggunakan BPA, melainkan kemasan pangan lainnya.
“Penelitian tersebut bersifat kuantitatif dan memberikan informasi akurat mengenai kemasan makanan mana yang memberikan paparan BPA lebih besar pada tubuh,” jelasnya.
Menurut Arif, salah jika hanya menyalahkan air minum dalam kemasan (AMDK) yang membuat tubuh terpapar BPA. Padahal, katanya, masih banyak paket lain yang menggunakan senyawa serupa.
Jadi tidak bisa diukur dengan satu barang, harus beberapa barang. Kalau hanya satu paket, nanti masyarakat curiga bisa jadi masalah persaingan dagang, kata Arif
Ia mengatakan penelitian yang luas akan memberikan rasa aman kepada masyarakat dari informasi yang disebarluaskan ke masyarakat tentang paparan BPA.
“Informasi yang benar juga merupakan hak universal yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen,” kata Arif.
Arif mengungkapkan, revisi ambang batas BPA yang diajukan Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) masih menuai pro dan kontra karena belum jelas alasannya.
Padahal, kata dia, Federal Institute for Risk Assessment in Germany (BFR) menolak usulan EFSA.
Selain itu, paparan BPA juga dikeluarkan melalui urin sehingga tidak ada yang bersentuhan dengan tubuh kita, kata Arif.
Sementara itu, dr Carla Pramudita Susanto mengungkapkan, ada beberapa alasan yang ditinjau secara klinis mengapa galon reusable aman digunakan.
Alasan utama keamanan galon reusable adalah kemasan pangannya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), kata Karla.
Ia menjelaskan, perbedaan regulasi di dunia dan di Indonesia menjamin keamanan penggunaan galon daur ulang mulai dari BPOM hingga Kementerian Perindustrian.
Artinya, galon tersebut sudah pasti aman digunakan dan tidak membahayakan kesehatan, kata Carla.
Banyak pakar dan praktisi kesehatan yang menyangkal bahaya kandungan BPA pada galon daur ulang yang menyebabkan penyakit tertentu.
Hal ini dilaporkan setelah seseorang dengan sengaja menyebarkan informasi yang salah tentang BPA dan galon yang dapat digunakan kembali untuk tujuan komersial.