Sun. Sep 8th, 2024

Konsep Restoran Tanpa Menu ala Mantan Chef Pribadi Michael Jackson di Canggu Bali, Gelitik Rasa Penasaran Pengunjung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Restoran dengan set menu adalah hal yang lumrah. Namun bagaimana jika para tamu bisa ikut serta dalam mengatur menu atau malah menggugah rasa penasarannya dengan menu yang akan disajikan? Itulah konsep yang dihadirkan GastroBar GAB yang baru saja dibuka oleh mantan personal chef Michael Jackson di kawasan Canggu, Bali, pada pertengahan Juli 2024.

Chef Gabriel Fratini, nama chef tersebut, membuka restoran tersebut untuk merayakan 50 tahun karirnya di berbagai benua. Ia memulai karirnya di dunia kuliner di negara asalnya sebelum pindah ke Prancis, London dan mendarat di Hong Kong yang dinamis. 

Seiring berjalannya waktu, ia membuka restoran sendiri di Singapura, Jepang, dan Jakarta. Kini Chef Gabriel memilih Bali sebagai perhentian terakhirnya. “Saya memilih Bali karena sangat strategis. Bali memiliki banyak potensi dan harganya cukup terjangkau, tidak terlalu mahal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com beberapa waktu lalu.

Melalui GastroBar GAB, visi chef diwujudkan melalui dedikasinya dalam menciptakan hidangan segar dan personal setiap hari. Ia ingin mendefinisikan kembali lanskap kuliner Bali.

“Saya berusaha untuk menciptakan lebih dari sekedar makanan. Saya bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang cocok untuk setiap tamu,” kata Chef Gabriel saat pembukaan restorannya, Kamis, 18 Juli 2024.

Chef Gabriel mengatakan setiap menu adalah tentang menjalin pertemanan melalui makanan. Ia sengaja tidak menyiapkan menu di restorannya, setiap tamu ditanyai tentang preferensi selera dan keadaan pribadinya sebelum dimasak dan disajikan.

 

GastroBar GAB memadukan keahlian Chef Gabriel dengan kekayaan budaya Bali. Selain menawarkan pengalaman bersantap, GastroBar GAB juga membina komunitas dengan para tamu dapat berinteraksi langsung dengan kreativitas Chef Gabriel, mulai dari hiburan live cooking hingga menu al buio yang membuat penasaran karena para tamu belum mengetahui detail yang ingin diceritakan.

Rekan bisnis Gabriel, Gresyen Kaendo mengatakan, keunikan GastroBar GAB terletak pada tampilan dan cita rasa setiap hidangan yang diciptakan oleh Chef Gabriel.

“Bagi mereka yang mencari pengalaman bersantap yang imersif, di mana setiap hidangan menceritakan kisahnya sendiri dan setiap kunjungan terasa seperti pulang ke rumah, GastroBar GAB siap menyambut para tamu,” ujarnya seraya menyebut wisatawan mancanegara dan domestik sebagai target pasarnya

Nama GAB’s berasal dari ide Gabriel Fratini, sebuah penghormatan terhadap namanya sendiri. “GAB’s adalah lambang dari semua restoran yang pernah saya buat. Ini mungkin hal terakhir dan terhebat yang ingin saya sampaikan tentang 50 tahun pengalaman kuliner saya,” tambah Gabriel.

Sebelumnya, Ubud, Bali dipilih Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai pilot project pengembangan wisata kuliner. Untuk itu, Kemenparekraf berkolaborasi dengan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, akan menggelar workshop Pengembangan Pariwisata Gastronomi UNWTO.

“Ubud dipilih sebagai pilot project pengembangan wisata kuliner karena kemauan dan kerjasama yang kuat antar pemangku kepentingan. Makanan di Ubud tidak hanya sekedar kuliner namun sudah menjadi gaya hidup dan budaya masyarakat setempat,” kata Ubud. Ubud. Sandiaga dalam rilis yang diterima tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com pada Jumat, 15 Desember 2023.

Asisten III Kanwil Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia menjelaskan, budaya kuliner yang mengakar di Ubud terlihat dari interpretasi relief di dinding Pura Yeh Pulu yang tidak menampilkan budaya peternakan. pertanian. dan memancing sebagai bagian dari budaya pangan lokal. Ubud juga memiliki subak, sistem pengelolaan irigasi tradisional yang menjadi pilar budaya Bali.

Ada pula filosofi Tri Hita Karana yang dianut masyarakat Bali, yaitu prinsip keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan yang juga mewakili kekayaan budaya dan kuliner. “Ubud merupakan salah satu ikon pariwisata di Gianyar yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih terhadap perekonomian daerah melalui kuliner, dan kami dari Pemda Gianyar akan mendukungnya dari segi regulasi,” kata Sadia.

Selain pengalaman kuliner yang autentik, tradisional, inovatif dan berkelanjutan, wisata kuliner merupakan perwujudan wisata inklusif yang dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan kegiatan terkait lainnya. Wisatawan dapat diajak mengunjungi produsen lokal, mengikuti festival makanan, mengikuti kelas memasak, mengunjungi pusat pendidikan, menikmati makanan tradisional, dan lain-lain.

Partisipasi dan kerjasama berbagai pihak sangat penting untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan jasa wisata kuliner. Perwakilan Departemen, Intelijen Pasar Pariwisata dan Daya Saing UNWTO, Patricia Carmona, mengatakan salah satu rekomendasi terpenting dalam rencana ini adalah pembentukan Klub Pariwisata Gastronomi.

“Gastronomic Tourism Club merupakan sebuah badan penyelenggara yang terdiri dari seluruh pemangku kepentingan di industri gastronomi yang dapat bekerja sama secara aktif dan berkomitmen untuk memulai pengembangan dan implementasi program terkait gastronomi di Ubud di masa depan,” kata Patricia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *