Fri. Sep 13th, 2024

Kredit Bank Masih Tumbuh 11,28% di Februari 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pada Februari terus meningkat dua kali lipat yakni 11,28% year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,095 triliun.

“Industri perbankan terus tumbuh dengan baik, dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua kali lipat pada Februari 2024 sebesar 11,28% per tahun,” kata CEO bank OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi bulanan RDK Maret 2024, Selasa. 2). / 4/2024). Dian mengatakan keberhasilan ini didukung oleh kualitas kredit yang tetap terjaga. Hal ini tercermin dari non-performing loan (NPL) neto sebesar 0,82% dan total NPL sebesar 2,35%.

Menurut dia, dibandingkan periode Januari 2024, rasio NPL pada Februari 2024 membaik signifikan. Tercatat rasio NPL netto turun 3 poin (bps), sedangkan total NPL tetap sama.

Selain itu, risiko kredit atau loan at risk (LAR) juga mengalami perbaikan secara tahunan dibandingkan Februari 2023 ketika Loan to Asset Ratio (LAR) mengalami penurunan sebesar 295 poin (bps) menjadi 11,56%. DPK

Lebih lanjut, Dian menyebutkan dana pihak ketiga (DPK) hingga Februari 2024 tumbuh 5,66% year-on-year (yoy) menjadi 8,441 miliar dolar.

Namun dibandingkan Januari 2024, pertumbuhan DPK melambat. Tercatat pada bulan Januari perbankan hanya tumbuh sebesar 5,8% yoy.

Ketua Dewan Direksi Otoritas Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan Tanah Air akan terjaga pada Maret 2024. Keberhasilan peserta pendatang ini didukung oleh likuiditas yang cukup dan kuat. tingkat.

Di sisi lain, OJK memperkirakan situasi perekonomian dan keuangan global saat ini stabil, lebih baik dari perkiraan umum.

Meski demikian, perkembangan global di dunia tetap perlu diwaspadai, seiring meningkatnya tekanan di Timur Tengah dan Ukraina yang mungkin berdampak pada perekonomian dunia, kata Mahendra dalam konferensi pers bulanan RDK, Selasa lalu. /4/2024).

Secara global, misalnya di Amerika Serikat, kinerja perekonomian tampak kuat dan melampaui ekspektasi. Namun, inflasi tetap berlanjut atau tidak berubah dibandingkan masa lalu.

The Fed pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Maret 2024 merevisi pertumbuhan ekonomi AS meningkat signifikan, begitu pula inflasi.

Namun bank sentral AS tetap mempertahankan rencananya untuk menurunkan suku bunga yaitu FFR menjadi 75 bps pada tahun 2024. Likuiditas juga diperkirakan membaik seiring rencana The Fed untuk mengurangi pelonggaran kuantitatif (QT).

 

Selain itu, Bank Sentral Eropa dan Bank of England juga mengikuti kebijakan perdamaian The Fed yang mengindikasikan atau menurunkan suku bunga pada tahun ini.

Tindakan hukum juga dilakukan oleh Bank of Japan yang mengakhiri periode suku bunga negatif dengan menaikkan suku bunga sebesar 10 poin untuk pertama kalinya dalam 8 tahun.

Pada saat yang sama, Tiongkok merilis banyak aktivitas ekonomi seperti penjualan ritel, pertumbuhan impor dan inflasi yang melebihi ekspektasi pasar serta kebijakan fiskal dan moneter yang masih berjalan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *