Fri. Sep 13th, 2024

Lewat World Water Forum ke-10, Indonesia Tekankan Pentingnya Akses Air bagi Wilayah Konflik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Melalui Forum Air Dunia ke-10, Indonesia sebagai tuan rumah akan menunjukkan pentingnya akses air bersih bagi negara-negara yang mengalami konflik jangka panjang, seperti Gaza dan Ukraina.

Terry Taryat, Direktur Jenderal Kementerian Kerja Sama Indonesia mengatakan, “Gaza, Yaman, Ukraina, dan banyak wilayah lain di dunia saat ini sedang mengalami krisis air, dengan konflik yang menyebabkan sulitnya mendapatkan air bersih dan sanitasi.” Luar Negeri, dalam pernyataan yang disampaikan pada “10th World Water Forum”, Senin (29 April 2024).

Oleh karena itu, pada konferensi yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, Indonesia akan mendorong negara-negara tersebut untuk mencapai haknya atas air bersih.

Bapak Joko Widodo juga dalam beberapa kesempatan telah menekankan pentingnya dunia memusatkan perhatian pada tema konferensi WWF ke-10, yaitu “Air untuk kemakmuran masyarakat” dan oleh karena itu “Air untuk kemakmuran dan kesejahteraan”. Lanjutnya, “Kami berharap apa yang dilakukan dan dilakukan Indonesia melalui apa yang disebut water diplomacy atau diplomasi air Indonesia akan mengarah pada empat hal yang spesifik.”

Selain itu, Terry juga menyampaikan bahwa banyak negara yang sepakat bahwa air merupakan kebutuhan pokok manusia dan tidak boleh digunakan sebagai senjata perang.

Terry melanjutkan: Namun hal ini bertentangan dengan aturan dan hukum internasional di bidang perang yang telah diterima dalam berbagai perjanjian termasuk Konvensi Jenewa dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

“Tentu saja diharapkan negara-negara, terutama yang sedang berkonflik, menghindari penggunaan air secara tidak pantas dalam perang.”

Terry mengatakan permasalahan air minum di dunia merupakan isu penting yang patut dibahas karena dampaknya dan kaitannya dengan kepentingan pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang seperti kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan pendidikan.

Terry juga menyampaikan bahwa Indonesia tidak hanya ingin menjadi tuan rumah pada ajang tersebut, namun juga berharap ajang tersebut dapat memberikan hasil yang nyata.

Oleh karena itu, kami berharap hasil WWF ke-10 ini akan meninggalkan sejarah di empat bidang, antara lain penetapan Hari Danau Sedunia, pengelolaan perairan kecil di pulau tersebut, serta identifikasi permasalahan air dan iklim, kata ketiganya.

Selain itu, beberapa hasil nyata akan ditindaklanjuti melalui Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Program Ketiga.

“Yang kami lakukan adalah membantu negara-negara berkembang lainnya di kawasan Pasifik, yang kita ketahui bersama merupakan negara kepulauan kecil secara geografis, namun kami bekerja sama dan membantu negara-negara berkembang lainnya, khususnya di kawasan Afrika,” ujar upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan global tersebut. masalah. masalah, khususnya air di lingkungan ini,” kata Terry.

;

Pada Konferensi Air Dunia yang digelar kurang dari sebulan lalu, Terry mengatakan Indonesia dan Dewan Air Dunia mengundang 193 anggota UNESCO, dan lebih dari 100 negara mengonfirmasi partisipasinya.

“Mumpung tenggat waktu sudah tiba, kami masih punya waktu untuk mendaftar di tingkat menteri dan presiden,” kata Terry.

Selain itu, lebih dari 50 organisasi internasional diundang.

“Selain pemerintah, organisasi internasional dan organisasi regional terkait semakin fokus pada permasalahan air global.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *