Fri. Sep 20th, 2024

Mantan Dosen Sumbang Rp15 Triliun, Biaya Kuliah Mahasiswa Kedokteran Auto Gratis Mulai Tahun Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Albert Einstein menangis ketika sekolah mengumumkan akan membayar uang sekolah setelah menerima dana abadi $1 triliun (sekitar 15 triliun rupiah) dari Dr. Ruth Gottesman (93). Investor Wall Street.

Kampus ini terletak di Bronx, salah satu lingkungan termiskin di Kota New York, dan merupakan salah satu dari 62 lingkungan tersehat di negara bagian tersebut. Menurut BBC News, pada hari Kamis, 29 Februari 2024, biaya kuliah akan menelan biaya sekitar $59,000 (kira-kira Rs. 900 juta) per tahun. Sebagian besar mahasiswa kedokteran memiliki cukup hutang untuk melanjutkan pendidikannya.

Hadiah Dr. Gottesman adalah hadiah terbesar untuk sekolah kedokteran di Amerika Serikat dan hadiah terbesar untuk sekolah kedokteran. Dalam pernyataannya, Dekan Universitas Dr. Menurut Yaron Yomer, penghargaan atas “perubahan” tersebut terus menarik minat siswa yang ingin melanjutkan ke sekolah kedokteran, meskipun mereka berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

“Ini akan membuat perbedaan besar dalam kemampuan kami untuk terus menarik tidak hanya siswa yang dapat mencapai misi kami, tetapi siswa yang berkomitmen terhadap misi kami,” ujarnya.

Fakultas mencatat bahwa siswa tahun sebelumnya akan mendapatkan penggantian untuk sekolah musim semi 2024, mulai Agustus 2024, semua siswa, termasuk siswa saat ini, akan dibebaskan dari pembayaran biaya sekolah. Donasi ini “membebaskan dan mengangkat semangat siswa kami dengan memungkinkan mereka untuk melaksanakan proyek dan ide yang mungkin dilarang,” kata Dr. Yomer menambahkan.

Dr Gottesman, sekarang berusia 93 tahun, mulai bekerja di sekolah tersebut pada tahun 1968. Dia meneliti disabilitas dalam program literasi dan mengembangkan protokol pemeriksaan dan penilaian yang banyak digunakan. Sedangkan mendiang suaminya, David Sandy Gottesman, mendirikan rumah investasi ternama.

Dia juga merupakan investor awal di Berkshire Hathaway milik Warren Buffett. Dia meninggal pada September 2022 pada usia 96 tahun. Sepeninggalnya, David Sandy mewariskan kepada istrinya berupa uang, yang kemudian diberikan kepada Albert Einstein College of Medicine.

Dr Gottesman juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa dokter terlatih Einstein harus terus memberikan perawatan medis terbaik kepada masyarakat Bronx dan seluruh dunia. “Saya berterima kasih kepada mendiang suami saya, Sandy, atas pemberian dana ini dan saya merasa terhormat mendapat hak istimewa untuk memberikan hadiah tersebut untuk tujuan yang mulia,” katanya.

Sekitar 50 persen mahasiswa baru Einstein berasal dari New York, dan 60 persennya adalah perempuan. Statistik yang dikeluarkan oleh sekolah tersebut menunjukkan bahwa sekitar 48 persen mahasiswa kedokterannya berkulit putih, 29 persen adalah orang Asia, 11 persen adalah Hispanik dan 5 persen berkulit hitam.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Dr. Gottesman ingat bahwa ketika mendiang suaminya meninggal, dia meninggalkan “seluruh portofolio saham Berkshire Hathaway” dan menyuruhnya untuk “melakukan apa yang menurut Anda benar.” Akhirnya, uang tersebut ia gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa kedokteran.

“Saya ingin mendanai pendidikan siswa di Einstein secara gratis,” kata Dr. Gottesman. “Ada cukup uang untuk melakukannya selamanya.”

Ia juga mengatakan bahwa terkadang ia bertanya-tanya apa pendapat suaminya tentang menjadi pendonor jika ia masih hidup. “Saya harap dia tersenyum dan tidak takut,” katanya. “Dia membiarkan saya melakukannya dan saya pikir dia akan bahagia. Saya harap begitu. »

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sedang mengkaji pentingnya pendidikan kedokteran di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah sejumlah pihak mengeluhkan mahalnya biaya pendidikan kedokteran di Tanah Air.

“Sekarang kita sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk pendidikan kedokteran,” kata Nizam, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek kepada merdeka.com, Rabu, 9 Juni 2022.

Dalam proses peninjauan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengkaji seluruh proses pendidikan kedokteran dan menghitung komponen biaya berdasarkan kondisi aktual di lapangan. Misalnya kebutuhan peralatan laboratorium, peralatan praktek, peralatan spesialisasi di rumah sakit, profesor dan profesor klinis.

Beberapa pihak terlibat dalam peninjauan tersebut, antara lain Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi, dan rumah sakit pendidikan. Kemendikbudristek juga mengaku akan meminta informasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Konsil Kedokteran Indonesia, dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk pendidikan tinggi di bidang kesehatan.

Nizam mengatakan, proses revisi belanja pendidikan kedokteran ditargetkan hingga tahun ajaran baru 2022. Ia berharap peninjauan tersebut berdampak pada pengurangan biaya pendidikan kedokteran. “Kami berharap demikian,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *