matthewgenovesesongstudies.com Menteri Kesehatan Denpasar Budi Gunadi Sadikin bersama pemilik Starlink Elon Musk melakukan survei online jaringan satelit dari Puskesmas Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
Pada Minggu, 18 Mei 2024 sore, Menteri Kesehatan Budi dan Elon Musk menghubungi puskesmas yang sudah menggunakan jaringan Starlink, salah satunya Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku.
Budi dan Elon juga terhubung secara online dengan Kepala Sub Puskesmas Tabarfana, Pulau Aru, Maluku, Dr. Kristen.
“Puskesmas kami berada di pulau kecil yang berpenduduk 2.450 jiwa dan sebelumnya sangat sulit untuk memasukkan data karena internet di sini sangat lambat, butuh waktu 2-3 jam untuk sampai ke kota,” kata Kristian.
Verifikasi jaringan internet Starlink juga dilakukan dengan menghubungi Dr. Bangkit sebagai Kepala Puskesmas Bungbungan, Klungkung, Bali.
Aris mengaku sempat kesulitan mengakses internet sebelum menggunakan layanan internet milik Elon Musk.
“Puskesmas Bungbungan juga melayani 3.600 keluarga melalui posyandu. Posyandu digunakan aplikasi untuk pendataan. Dulu kalau pakai Starlink kecepatannya hanya 17Mbps, sekarang sampai 113Mbps,” kata Aris, dilansir Antara.
Aris mencontohkan penggunaan sinyal Starlink saat mengunggah data untuk mencatat kondisi anak. Jaringan berkecepatan tinggi Starlink menunjukkan keberhasilan dalam membantu Kementerian Kesehatan mengumpulkan data di aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
Dalam kesempatan tersebut, Elon Musk juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Elon juga senang kehadiran Internet Starlink dapat membantu fasilitas kesehatan memasukkan data. Bahkan bisa menyelamatkan nyawa.
Jadi (Starlink) ini benar-benar bisa menjadi penyelamat bagi klinik kesehatan di luar negeri. Saya kira ini juga bisa menjadi terobosan bagi dunia pendidikan, kata Elon Musk, dilansir Bisnis matthewgenovesesongstudies.com.
Elon pun yakin masyarakat di pelosok bisa berbuat banyak melalui jaringan internet miliknya. Termasuk partisipasi dalam sektor perdagangan global.