Sun. Sep 22nd, 2024

Meski Alami Baby Blues, Psikolog Berpesan Agar Ibu Tetap Beri ASI pada Bayi

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Para ibu tetap akan memberikan susu khusus kepada anaknya meski menderita blues sejak kecil. Demikian disampaikan Vera Itabiliana S.Psi, M.Psi, psikolog anak dan remaja dari Institut Psikologi Universitas Indonesia.

Vera menjelaskan, ibu bisa mengalami baby blues selama beberapa hari hingga dua minggu.

“Para ibu bisa mengalami baby blues selama beberapa hari hingga dua minggu. Oleh karena itu, para ibu tidak bisa jauh-jauh dari anaknya untuk menyusui dalam waktu ekstra,” kata Vera, dilansir Antara.

Baby Blues, kata Vera, merupakan kondisi mental umum yang terjadi pada hampir 80 persen wanita yang baru melahirkan.

Gejala baby blues mungkin muncul satu atau lima hari setelah bayi lahir dan mungkin mereda dalam waktu 10 hari.

Meski banyak orang yang merasa lelah dan sering mudah marah, Vera mengatakan para ibu tidak perlu merasa belum siap menjadi seorang ibu atau berkeluarga.

Pasalnya, penderita blue syndrome masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sekadar menyusui dan merawat bayinya dengan baik.

Untuk mencegah baby blues semakin parah dan mengganggu proses menyusui, Vera menyarankan para ibu untuk selalu memberikan makanan kepada mereka. Hal ini untuk menjaga kekuatan dan kesehatan ibu. Misalnya banyak minum air putih atau susu yang banyak mengandung kalsium. 

 

Sementara bagi ibu yang merasa terganggu dengan suara bayinya, bisa keluar rumah untuk memperbaiki kondisinya. Vera mengatakan, para ibu juga bisa meminta bantuan kepada orang-orang terdekat seperti anggota keluarga atau anggota masyarakat untuk mencapai kedamaian dan dukungan sosial.

Menurutnya, perempuan yang baru menjadi ibu memerlukan waktu istirahat yang cukup siang malam, serta melakukan aktivitas menarik agar bisa beradaptasi dengan pekerjaan barunya.

Namun jika gejalanya menetap lebih dari dua minggu, dan mengindikasikan kondisi serius seperti depresi perinatal, segera hubungi dokter spesialis, kata Vera.

 

Vera juga menyatakan, keluarga mempunyai peran untuk menjaga ibu saat baru melahirkan. Khusus bagi para suami, mereka dapat membantu membagi tanggung jawab mengasuh anak sebagai bentuk dukungan emosional yang kuat kepada ibu.

Kemudian, ketika ibu sedang lelah, suami dapat mendengarkan ceritanya dan menyemangatinya tanpa berprasangka buruk atau menghakimi keadaannya.

“Mitra juga bisa mengajak ibu jalan-jalan setiap hari, tujuannya agar ibu merasa lebih baik,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *