matthewgenovesesongstudies.com, New York City – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan populasi dunia akan mencapai tingkat yang tinggi pada pertengahan tahun 2080-an.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (15/7/2024) jumlahnya diperkirakan mencapai 10,3 miliar orang.
Jumlah tersebut kemudian turun ke tingkat yang lebih rendah dari perkiraan satu dekade lalu.
Menurut laporan bertajuk “Prospek Populasi Dunia 2024” yang dirilis pada Kamis (12/7), populasi dunia saat ini sebesar 8,2 miliar jiwa akan meningkat hingga mencapai puncaknya dalam 60 tahun ke depan, kemudian turun menjadi 10,2 miliar jiwa pada tahun 2024 akhir abad ini.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa populasi dunia pada tahun 2100 akan berjumlah kurang dari enam persen, atau sekitar 700 juta orang, dibandingkan perkiraan pada bulan Juni 2013.
“Situasi populasi meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Li Junhua, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial.
Menurutnya, tingginya jumlah penduduk yang tidak terbayangkan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah rendahnya hasil panen di beberapa negara besar dunia, khususnya Tiongkok.
Ia mengatakan bahwa puncak populasi yang rendah ini akan terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, sehingga akan memberikan harapan dalam perjuangan dunia melawan pemanasan global. Dengan semakin sedikitnya orang yang menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, maka tekanan terhadap lingkungan akan berkurang.
“Namun, melambatnya pertumbuhan populasi tidak menghilangkan kebutuhan untuk mengurangi dampak rata-rata yang disebabkan oleh tindakan individu,” kata Li.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa lebih dari seperempat, atau 28 persen, populasi dunia kini tinggal di salah satu dari 63 negara atau wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, termasuk Tiongkok, Rusia, Jepang, dan Jerman.
Sekitar 50 negara lainnya, termasuk Brazil, Iran dan Turki, akan mencapai kepadatan penduduk dalam 30 tahun ke depan.
Namun populasinya akan terus bertambah di lebih dari 120 negara setelah tahun 2054. Negara-negara tersebut termasuk India, india, Nigeria, Pakistan, dan Amerika Serikat, menurut PBB.
Peningkatan angka harapan hidup global yang terganggu oleh pandemi COVID telah kembali terjadi, dengan rata-rata usia mencapai 73,3 tahun pada tahun 2024. Rata-rata angka harapan hidup diperkirakan akan mencapai 77,4 tahun pada tahun 2054.
Oleh karena itu, populasi dunia akan terus menua. Pada akhir tahun 2070-an, diperkirakan jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas akan mencapai 2,2 miliar, lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk berusia di bawah 18 tahun, prediksi penelitian tersebut.