Fri. Sep 20th, 2024

RSCM Berhasil Lakukan Transplantasi Hati Lagi Pasca Pandemi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Sipto Mangunkusumo (RSCM) kembali sukses melakukan transplantasi hati pada pasien dewasa. Ini merupakan transplantasi hati yang ke-10 sejak transplantasi hati pertama pada tahun 2010.

CEO RSCM Dr Supriyanto mengatakan ini merupakan prosedur transplantasi pertama sejak pandemi.

“Kami telah berhasil menyelesaikan 89 kasus transplantasi hati pada anak-anak dan orang dewasa, yang merupakan kasus ke-10 dan prosedur pertama sejak epidemi tahun ini,” kata dr Supriyanto di Jakarta, Minggu (21/4). Demikian dilansir Antara.

Supriyanto mengatakan, tingkat keberhasilan transplantasi hati di RSCM sebesar 82 persen. Pencapaian ini dievaluasi satu tahun setelah pasien menjalani transplantasi.

Hingga saat ini, transplantasi hati di RSCM dilakukan di bawah pengawasan National Center for Children and Heart Disease Hospital di Tokyo yang memiliki tingkat keberhasilan 85 persen untuk transplantasi hati di negara tersebut.

“RSUPN RSCM telah mencapai kemajuan yang luar biasa terutama dalam transplantasi hati yang paling sulit, keberhasilan kita sudah ada di tingkat Asia. Operasi transplantasi hati anak kami sudah mandiri, dan tahun ini merupakan tindak lanjut terakhir dari Jepang. Jadi kita bisa mandiri untuk pasien dewasa juga,” jelasnya.

Kedepannya, lanjutnya, RSCM akan terus mendukung rumah sakit lain di Indonesia agar transplantasi hati dapat menyebar tidak hanya ke RSCM tetapi juga ke seluruh rumah sakit di Indonesia.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUPN RSCM, Dr. Kemal Fries Klassen yang menangani pasien transplantasi hati di RSCM kali ini mengatakan, pasien tersebut berusia sekitar 53 tahun dan pendonornya berasal dari adik iparnya.

Menurut Kemal, ada dua syarat utama bagi orang yang ingin menjalani transplantasi, yaitu ikatan keluarga dan golongan darah yang sama atau serasi.

“Dua syarat utama pendonor hidup, harus ada hubungan kekeluargaan dan golongan darahnya harus sama atau cocok, lalu tergantung latar belakang penyakitnya, bahkan sejauh ini, di belahan dunia mana pun, indikasinya. Beliau menderita sirosis hati, yaitu penyakit hati stadium akhir yang membuat jantung tidak dapat berfungsi normal,” ujarnya.

Sirosis hati menyebabkan racun menumpuk di hati sehingga menimbulkan berbagai komplikasi.

“Penyebab kanker hati yang kedua adalah terbentuknya bintil-bintil ganas di hati, dan sifatnya sangat agresif. Kanker hati memiliki angka kematian tertinggi, 89-90 persen,” ujarnya.

“Pasien menderita sirosis dan kanker, jadi transplantasi ini mengobati dua penyakit sekaligus, yang pertama sirosis hati dan kanker hati,” tambahnya. Direktur Utama RSCM juga menyarankan agar pasien yang ingin menjalani transplantasi hati sebaiknya berobat ke RSCM dan tidak perlu bepergian ke luar negeri karena tingkat keberhasilan yang tinggi dan tingginya risiko kematian bagi pendonor yang masih hidup.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *