Fri. Sep 20th, 2024

Sapi yang Sedikit Kentut Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global, Begini Studi Barunya

matthewgenovesesongstudies.com, Australia – Tahukah Anda bahwa pengendalian kembung pada sapi bisa menjadi kunci ‘menghentikan’ kenaikan suhu?

Penelitian baru menunjukkan bahwa beternak sapi perah untuk menghasilkan lebih sedikit metana dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sebuah tim di Institut Kebijakan Keberlanjutan Universitas Curtin di Australia telah mengumpulkan 27 laporan yang menarik kesimpulan untuk mengurangi emisi metana di sektor susu dan daging sapi di negara tersebut, nypost.com Rabu (24/04/2024).

Produksi pangan merupakan pendorong utama perubahan iklim, dan produksi peternakan bertanggung jawab atas sekitar 10% emisi gas rumah kaca.

Sebuah studi pada tahun 2020 menemukan bahwa sendawa dan emisi peternakan, serta penggunaan pupuk, merupakan kontributor utama pemanasan global.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Climate adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa mengubah lahan pertanian menjadi hutan atau lahan basah adalah cara paling efektif untuk mengurangi emisi metana.

Namun, peternakan sapi rendah emisi merupakan peluang yang perlu ditelusuri.

“Misalnya, mengubah tujuan pertanian dapat mengurangi produksi metana secara signifikan,” kata penulis studi Merideth Kelliher.

“Penelitian menemukan bahwa sapi rendah emisi memiliki sifat genetik yang dapat menurunkan produksi metana jika dimasukkan dalam target peternakan nasional,” tambahnya.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan sifat-sifat apa yang harus dibiakkan pada sapi untuk menghasilkan emisi metana terendah,” kata Meredith Kelliher.

Para peneliti mencoba mengajari sapi mereka untuk mengurangi efek urin sapi, yang mengandung amonia, yang berubah menjadi nitrogen oksida ketika bercampur dengan tanah.

Pada tahun 2021, tim ilmuwan berhasil mengajari sapi perah untuk menggunakan pena khusus bernama MooLoo untuk bisnisnya, mendorong mereka untuk minum air dari AstroTurf tanpa merusak lingkungan.

Saat hewan peliharaan menggunakan MooLoo, mereka mendapatkan air gula. Jika mereka beristirahat di luar, tambahkan air selama tiga detik.

“Beberapa orang melatih anak-anak mereka dengan cara membiarkan mereka pergi ke toilet, menunggu mereka buang air kecil, dan kemudian memberikan hadiah ketika mereka melakukannya,” kata peneliti Lindsay Matthews.

Sapi-sapi tersebut dengan cepat mempelajari kebiasaan baru tersebut, dan 11 dari 16 sapi belajar menggunakan MooLoo, setara atau lebih baik dari manusia.

“Jika kita bisa mengumpulkan 10 atau 20% urin,” kata peneliti Douglas Elliffe, itu akan cukup untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pembakaran nitrat, tambahnya.

Bangkai ternak atau yang dikenal dengan istilah emisi ternak merupakan salah satu bagian penting yang mengancam kehidupan manusia.

Ancaman ini disebut perubahan iklim dan disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia di bumi.

Peternakan untuk produksi daging adalah kegiatan yang sering diabaikan, namun hal ini bertanggung jawab atas 18 persen emisi gas rumah kaca global.

Globalcitizen pada Senin (29/04/2024) beberapa alasan mengapa penanganan pencemaran lingkungan terkait sapi dan perubahan iklim perlu dilakukan: 1. Sapi memiliki gas metana di dalam hatinya.

Kekhawatiran terbesar pada sistem pencernaan sapi adalah metana.

Meskipun karbon dioksida adalah penyebab utama perubahan iklim, metana 84 kali lebih mungkin memerangkap panas di atmosfer.

Selain itu, gas metana berdifusi dengan cepat ke atmosfer dan menyebabkan pemanasan lebih cepat dibandingkan gas rumah kaca lainnya. 2. Festival sapi dan hujan asam

Secara teknis, sebagian besar gas tersebut berasal dari sapi. Bersendawa dan kentut bertanggung jawab atas dua pertiga amonia yang masuk ke udara.

Amonia bersifat racun bagi kehidupan akuatik, merusak kesuburan tanah, dan berperan penting dalam mengangkut polutan ke atmosfer yang menyebabkan hujan asam.

Daging sapi memiliki jejak karbon per kilo yang lebih tinggi dibandingkan daging populer lainnya: dua kali lipat dari daging domba, enam kali lipat dari daging babi, dan tujuh kali lipat dari daging ayam.

Menurut sebuah penelitian, memproduksi satu pon (2,2 kilogram) daging sapi memiliki dampak lingkungan yang sama dengan mengendarai mobil sejauh 155 mil.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *