Mon. Sep 16th, 2024

Sejarah Pura Tertua di Jakarta yang Sambut Hari Raya Nyepi 2024 dengan Menanam Pohon

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Banyak kuil yang menggelar berbagai acara menyambut Hari Naipei yang jatuh pada hari ini, Senin (3/11/2024). Tak hanya di Bali, tapi juga wilayah Indonesia lainnya, termasuk Jakarta. Salah satu pura yang ada di Jakarta adalah Pura Aditya Jaya di kawasan Rawamangun Jakarta Timur yang konon tertua di Jakarta.

Dikutip dari situs resmi fkaub.org dan kanal YouTube Hindu Channel, Senin (2/11/2024) Pura Aditya Jaya Rawamgun Jalan Dakshinapati Raya Nomor 10, RT.11/RW.14, Rawamgun, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Timur Jakarta. Tempat sembahyang/ibadah umat Hindu mempunyai sejarah dan perkembangan yang panjang dan sering menjadi pusat kegiatan dan upacara keagamaan umat Hindu.

Pada tahun 1960-an, Presiden Sukarno menghibahkan tanah di Lapangan Banteng kepada umat Hindu untuk dijadikan tempat ibadah. Awalnya sebuah kuil dibangun di sana.

Namun rencana tersebut gagal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya dana. Selanjutnya, candi juga rencananya akan dibangun di banyak tempat lain seperti Ankol dan Senayan, namun belum terealisasi. Dengan berbagai pertimbangan, kawasan Ravamangun akhirnya dipilih pada tahun 1970.

Saat itu juga telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU). Sutami dan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Candi tersebut akhirnya dibangun di Jalan Dakshinapati Raya, Rawamangun, Jakarta Timur. Pura ini diresmikan pada tahun 1972.

Ribuan umat Hindu selalu mengunjungi Pura Aditya Jaya untuk melakukan ritual pada hari raya besar keagamaan Hindu. Tempat ini benar-benar bisa menawarkan suasana damai di tengah hiruk pikuk kota Jakarta.

 

 

 

 

Saat memasuki mandal utama atau area pooja utama, suasana sejuk karena suasana hijau candi. Lingkungan seperti ini tentunya menambah kenyamanan masyarakat saat beribadah. Selain beribadah, tempat ini juga digunakan untuk berlatih dan menampilkan berbagai kesenian Bali serta bertemu sanak saudara.

Bukan hanya umat Hindu. Pura Aditya Jaya juga menjadi tujuan wisata karena bangunan klasik dan pemandangan alamnya yang indah. Biasanya pengunjung yang datang diminta mengenakan kain atau selendang, kemudian melanjutkan tatanan di dalam pura.

Bagi yang ingin mengunjungi pura ini untuk berwisata atau saat perayaan Nyepi tahun ini, Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 telah menanam seribu pohon di pura yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Anakan pohon tersebut ditanam di tengah-tengah Pura Aditya Jaya.

Pohon-pohon ini akan kita tanam di seluruh candi yang ada di Jakarta, jelas Pura Aditya Jaya, Ketua Panitia Pelaksana Hari Naipei Saka 1946 I Putu Mahrta Adijadnja, dalam pertemuan di Jakarta. , Minggu 10 Maret 2024. , Antara melaporkan.

 

 

Putu mengatakan, 1.000 pohon sumbangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut disebarkan tidak hanya ke pura-pura di Jakarta, tapi juga di wilayah Bogor dan Tangerang. Ia mengatakan, pohon varietas Ketapang yang tumbuh sangat tinggi itu ditanam di luar Pura Aditya Jaya.

Dalam rangka memperingati Tahun Baru Saka 1946, hari suci Naipi, tema yang diangkat adalah “Peningkatan kesehatan dan perekonomian masyarakat menuju Indonesia modern”. Selain pemberian pohon bantuan, panitia juga menyelenggarakan bakti sosial, seminar kesehatan, dan seminar UKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Pada tanggal 24 Februari, kami juga melakukan filantropi dengan memberikan bantuan kepada lima yayasan yatim piatu di Jakarta,” kata Putu.

Ribuan umat Hindu dari 13 pura di DKI Jakarta pada Minggu menggelar upacara Taur Agung Kesanga dan Nyarub Karu jelang hari suci Tahun Baru Nyepi Saka 1946 yang dipusatkan di Pura Aditya Jaya, Jakarta Timur. Umat ​​​​Hindu merayakan hari suci Naipei dengan menjalankan empat larangan: tidak bekerja, tidak menyalakan api, tidak bersenang-senang, dan tidak bepergian atau beraktivitas di luar rumah.

“Masyarakat tetap di rumah dan kita doakan tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkas Putu.

 

 

 

Hari Nipi di Jakarta juga ditandai dengan aturan ganjil genap yang berlaku pada hari ini di Jakarta, aturan ganjil genap di Jakarta tidak berlaku pada akhir pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional dan tanggal merah.

Oleh karena itu, semua kendaraan bisa kemana saja dan kapan saja, namun saat aturan berlaku, 26 lokasi ganjil genap di jalan Ibu Kota Jakarta dibatasi untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih. (Pengukur).

Jadwal pelaksanaan di Jakarta dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang hingga malam. Sesi pagi pertama dimulai pukul 06:00 WIB-10:00 WIB. Sedangkan sidang kedua sore akan dilaksanakan mulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB, sedangkan perluasan wilayah ganjil genap di Jakarta terkait perubahan Peraturan Nomor 21 Tahun 2018. 155 Tahun 2018 dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 88 Tahun 2019. Sistem ganjil genap.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *