Fri. Sep 13th, 2024

Siap-Siap, OJK Bakal Pangkas Lagi Jumlah BPR Tak Sehat

matthewgenovesesongstudies.com, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta mengungkapkan rencana pengurangan jumlah bank umum umum (BPR) di masa depan. Pada dasarnya menyasar BPR yang saat ini kurang sehat kinerjanya.

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK, menjelaskan upaya penguatan peran BPR di masyarakat terus dilakukan.

“Sebenarnya arah pengembangan BPR selanjutnya berdasarkan hasil analisa dan evaluasi kami, dan rasa penguatan BPR akan terus kami perkuat melalui proses lain seperti merger, akuisisi, dan lain-lain,” ujarnya. . Konferensi pers Komisi pada Senin, April 2024 (13/5/2024).

Menurut angkanya, Saat ini, BPR dan BPR Syariah yang beredar pada Maret 2024 berjumlah 1.566 BPR. Jumlah ini tertinggal dibandingkan pengurangan 66 BPR dan BPRS menjadi sekitar 1.623 pada tahun 2021.

Ia menegaskan, pengurangan jumlah BPR tidak akan mengganggu akses masyarakat terhadap produk lokal. kepemilikan Pertumbuhan terlihat pada kredit dan pengelolaan investasi pihak ketiga (DPK).

“Kalau dilihat dari pertumbuhan kredit sebesar 9,42 persen, DPK tumbuh 8,60 persen, dan aset tumbuh 7,34 persen,” jelasnya.

“Jadi jika Anda melihat integrasi yang kami lakukan, kami tidak melakukan merger, kami tidak mengurangi kantor.” Kantor masih ada. Lalu menjadi cabang,” imbuhnya.

Bagian tertutup BPR atau BPRS juga menjelaskan kinerjanya. Penutupan akan dilakukan terutama pada BPR yang kinerjanya buruk. Lalu, lembaga yang menilai tidak pantas memberikan suntikan bagi investor.

“Yang kita sembunyikan adalah kita tidak bisa menyelamatkan BPR sekarang, tidak mungkin menyelamatkan sekarang, apakah benar ada manipulasi di dalamnya, atau keadaan keuangan sudah begitu besar. Tidak mungkin lagi mengundang investor,” dia menjelaskan.

 

 

Selain itu, Dian menegaskan, proses pembersihan BPR yang bermasalah akan dilaksanakan dalam 1-2 tahun ke depan. Harapannya, gerakan ini dapat memperkuat peran BPR di masyarakat.

“Kalau di level saat ini, bisa dibilang 1 sampai 2 tahun, jadi itu mungkin tahap pembersihan pertama agar BPR lebih kuat nantinya,” ujarnya.

Kami memiliki database BPR yang sangat besar dan telah berkembang dengan baik setelah merger dan akuisisi. Menurut dia, kinerja BPR kini sudah mendekati kinerja bank umum.

“Pemerintah, “Kami ingin melihat kinerja dan perekonomian terus menguat dari waktu ke waktu,” ujarnya.

“Jadi saya akan teruskan dan sekaligus saya yakin kita akan melindungi masyarakat agar masyarakat percaya bahwa BPR ke depan benar-benar BPR yang sehat, BPR yang bebas.” jenis-jenis penipuan yang terjadi di BPR,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *