Sun. Sep 22nd, 2024

Tanggapan Kemenparekraf Soal KPK Selidiki Dugaan Pungli di Kawasan Wisata Raja Ampat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pekan lalu diberitakan adanya dugaan pungutan liar atau pungli di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun merespons dugaan pungli tersebut.

Menurut Kepala Spesialis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adyatama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengatakan penguatan pengawasan dan digitalisasi adalah solusinya. Dia menjelaskan, lemahnya pengawasan dan infrastruktur digital yang belum memadai menyebabkan terjadinya pajak ilegal. Kalau digital, kalau berbayar, jelas ke siapa dan berapa, kata Nia dalam The Weekly Brief yang berlangsung online, Senin, 15 Juli 2024.

Untuk mewujudkan digitalisasi di bidang pariwisata, ia mengatakan ketersediaan infrastruktur juga harus memadai. Menurutnya, ke depan perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat. Saat ini, menurut Nia, dugaan pungli tersebut sedang ditangani oleh staf ahli menteri dan akan segera menjelaskan perkembangannya setelah prosesnya selesai.

“Kita tunggu saja, masih dugaan karena isu pungli ini belum tentu terbukti, itu yang terus kita pantau,” jelasnya. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya pungutan liar yang dilakukan masyarakat terhadap wisatawan hotel di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, senilai miliaran setiap tahunnya.

Ketua Kelompok Operasi KPK Wilayah V Korsup Dian Patria di Sorong, Senin, menjelaskan KPK telah menerima laporan dari pelaku usaha mengenai berbagai permasalahan di lapangan, termasuk pungutan liar dari masyarakat hingga wisatawan hotel.

“Setiap ada perahu wisata yang menuju lokasi penyelaman, warga Pemkot menuntut Rp100 ribu hingga satu juta per perahu. Setidaknya ada 50 perahu yang datang di Wayak sendiri, sehingga potensi pendapatan dari pungutan liar tersebut bisa mencapai Rp50 juta per hari dan Rp18,25 miliar per tahun,” jelas Dian, dilansir Antara, Senin, 8 Juli 2024.

 

Menurut Dian, pungutan liar berupa pungutan lahan yang dipungut warga terhadap hotel-hotel yang berada di pulau tersebut, serta ketidakjelasan aturan pengelolaan sampah hotel. Terkait hal tersebut, KPK terus mendorong Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk segera mengatasi permasalahan tersebut dengan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan masyarakat setempat.

Sehingga kegiatan pungli ini akan segera menyulitkan dan merusak potensi wisata dan citra daerah yang selama ini belum ada, harap Dian. Kabar ini viral dan beredar di media sosial, salah satunya akun Instagram @asumsico.

Pungutan liar (di Raja Ampat) juga menimpa pengelola hotel, yakni berupa pembayaran yang dilakukan warga kepada hotel-hotel di pulau-pulau sana, demikian bunyi akun tersebut dalam unggahannya pada Selasa, 9 Juli 2024.

Raja A.Mpat sendiri sering disebut-sebut sebagai salah satu bukti keindahan alam yang ada di Indonesia, bahkan disebut sebagai surga bawah laut terbesar di dunia. Raja Ampat terletak di ujung barat Pulau Papua dan menjadi destinasi impian para pecinta alam dan pencari petualangan.

Raja Ampat menyuguhkan pesona alam yang indah dengan pengalaman yang tak terlupakan. Dikutip dari Wonderful Indonesia, Kepulauan Raja Ampat memiliki luas sekitar 4,6 juta hektar. Kabupaten Raja Ampat diketahui terdiri dari 4 pulau besar yaitu pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool.

Selain itu, terdapat sekitar 1.847 pulau kecil di Raja Ampat yang menjadikan tempat ini kaya akan pesona alam. Asal usul nama Raja Ampat diyakini berasal dari legenda setempat.

Kemudian keempat telur tersebut menetas menjadi raja yang memerintah empat pulau utama. Sedangkan tiga telur sisanya terbentuk dengan cara yang berbeda-beda, ada yang menjadi batu, menjadi wanita, dan menjadi makhluk gaib atau roh.

Terlepas dari cerita rakyatnya, Raja Ampat dikenal sebagai surganya para penyelam dan petualang. Pasalnya, Raja Ampat merupakan destinasi menyelam terbaik di dunia dan diakui oleh organisasi masyarakat lingkungan hidup internasional bernama The Nature Conservancy and Conservation International.

Organisasi ini melaporkan bahwa Raja Ampat adalah rumah bagi sekitar 75% spesies karang yang hidup di pulau-pulau di dunia. Bahkan, telah ditemukan spesies unik sekitar 1.318 jenis ikan, 699 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis terumbu karang.

Peluncuran channel regional matthewgenovesesongstudies.com, pada 7 Februari 2024, merupakan rangkaian kegiatan menarik di Raja Ampat. Salah satunya adalah menyelam atau scuba diving. Raja Ampat merupakan surganya para penyelam karena memiliki pemandangan bawah laut yang indah. Salah satu tempat menarik di Raja Ampat untuk diving ada di kawasan Batu Lima.

Selain itu, penyelam di kawasan ini bisa melihat indahnya terumbu karang dan beragam biota laut yang menarik. Selain menikmati aktivitas menyelam, kita juga bisa melakukan aktivitas menyelam untuk melihat indahnya biota laut di Raja Ampat. Aktivitas menyelam ini bisa dilakukan di perairan dangkal.

Wisatawan juga bisa melihat dengan jelas keindahan biota laut meski dari perairan dangkal, karena perairan di Raja Ampat memiliki air yang jernih. Jika berkunjung ke Raja Ampat, kita bisa melakukan aktivitas memberi makan hiu di Piaynem.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *