matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perubahan iklim membuat rencana liburan musim panas semakin tidak terduga. Bukan hanya banjir dan gelombang panas di bandara, tapi juga nyamuk.
Kutipan dari Euronews Senin (17/6/2024) Nyamuk pembawa demam berdarah kini ditemukan di 13 negara Eropa: Austria, Bulgaria, Kroasia, Prancis, Jerman, Yunani, Yunani, Hongaria, Italia, Malta, Portugal, Rumania, Slovenia. Dan Spanyol. Daftar ini mencakup tempat liburan paling populer di banyak benua.
Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai bahaya dan cara melindungi diri di tempat-tempat tersebut, meskipun nyamuk jarang terjadi. Pertama, ketahuilah bahwa kebanyakan orang yang terjangkit demam berdarah tidak menunjukkan gejala.
Jika ada, gejala kemungkinan akan muncul antara 4 dan 10 hari setelah infeksi dan berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Beberapa di antaranya menyerupai flu biasa, seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri punggung, nyeri mata dan otot serta persendian.
Dalam beberapa kasus, demam berdarah sangat parah sehingga diberi nama “demam berdarah rusak”. Pada lima persen orang, penyakit ini bisa menjadi parah dan mengancam jiwa.
Demam berdarah umum terjadi di wilayah tropis di dunia, serta sebagian Afrika dan Asia, Amerika Tengah dan Selatan, Karibia, Kepulauan Pasifik, dan beberapa bagian selatan Amerika Utara. Lalu bagaimana cara melindungi diri dari nyamuk dan semoga terhindar dari demam berdarah?
Meskipun menutupi lebih banyak kulit saat berada di luar negeri, tindakan pencegahan sederhana dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk. Idealnya, hal ini dilakukan dengan mengenakan pakaian berwarna terang.
Alasannya adalah pakaian berwarna gelap menarik lebih banyak nyamuk. Kemudian juga perlu mengoleskan obat nyamuk. Produk yang mengandung DEET, IR3535, atau Icaridin lebih direkomendasikan dibandingkan produk berbahan dasar minyak esensial.
Nyamuk penyebar demam berdarah menggigit pada siang hari, namun ada baiknya juga berhati-hati pada malam hari. Gunakan kelambu atau kasa, jendela dan pintu serta tidurlah di ruangan ber-AC.
Kipas angin yang kuat juga dapat mengganggu serangga dan menyulitkannya hinggap. Karena nyamuk berkembang biak di genangan air, jangan beri mereka kesempatan.
Faktanya, benda sekecil tutup botol berisi air sudah cukup untuk menghasilkan cacing. Jadi bersihkan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin dan awasi taman atau balkon properti Anda.
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan slogan 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur dan Lainnya Plus) dalam upaya melindungi diri dari penyakit demam berdarah (DBD). Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi terhadap penyakit demam berdarah.
Oleh dr matthewgenovesesongstudies.com 27 Mei 2024 Menurut dr Monica Cynthia, vaksin demam berdarah merupakan salah satu upaya preventif yang terbukti efektif melindungi terhadap penyakit demam berdarah. Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin demam berdarah 80,2% efektif mencegah demam berdarah.
Tidak hanya melindungi terhadap infeksi, vaksin demam berdarah juga dapat mencegah hingga 95,4 persen rawat inap akibat demam berdarah. “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibodi YDI dalam vaksin dapat melemahkan virus demam berdarah sehingga melindungi pasien dari komplikasi serius akibat penyakit tersebut,” kata Monica. .
Perlu diperhatikan bahwa vaksin demam berdarah tidak dianjurkan untuk wanita hamil, mereka yang menjalani imunoterapi (kanker selama kemoterapi, steroid dosis tinggi, virus imunodefisiensi primer) dan mereka yang tidak menjalani terapi ARV. Soal efek samping setelah minum vaksin demam berdarah, Monika mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Ini termasuk nyeri di tempat suntikan, sakit kepala ringan, dan demam ringan. Dokter yang memvaksinasi akan memberi tahu Anda hal ini. Namun jika efek samping ini terus berlanjut, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Imran Pambodi, Direktur Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, mengatakan berdasarkan data tren demam berdarah di negara-negara terdampak hingga tahun 2023, angka kejadian demam berdarah di Indonesia dan negara lain relatif rendah. Malaysia Singapura, Filipina, Thailand dan Brazil.
Namun kenyataannya tidak menutup kemungkinan masih terdapat kasus DBD yang tidak dilaporkan. Peningkatan tertinggi dalam 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2016, kata Imran.