Sun. Sep 8th, 2024

Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pandemi memang mempercepat perkembangan ekosistem penjualan online, namun bukan berarti pelanggan meninggalkan sepenuhnya kebiasaan berbelanja secara langsung. Oleh karena itu, omnichannel muncul sebagai tren belanja alternatif yang menggabungkan pembelian online dan offline.

Rusdy Sumantri, Direktur NielsenIQ (NIQ), menjelaskan harga yang lebih murah dan pilihan pembayaran yang lebih mudah masih menjadi dua alasan utama konsumen berbelanja online. Sementara itu, transaksi online masih dilanda iklan dan kekhawatiran menerima produk yang berbeda.

“Tahun lalu, pelanggan juga khawatir dengan keaslian produk, harga mahal, dan kualitas produk rendah saat berbelanja online,” ujarnya dalam acara “Exploring the Omni Future: Building a Future-Proof Ecosystem” yang diluncurkan Blibli di Jakarta Pusat, Selasa. Juli 2024.

Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah dengan berbelanja sendiri. Oleh karena itu, tren belanja omnichannel bermunculan di Indonesia yang mencakup semua kategori. “Menghadirkan pengalaman omnichannel dengan pilihan produk yang unik, didukung metode pembayaran yang lebih komprehensif, sederhana, dan aman memerlukan inovasi yang berkelanjutan,” kata Rusdy.

Menanggapi hal tersebut, Blibli menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap relevan dalam memenuhi kebutuhan belanja pelanggan dengan lancar. Melalui strategi omnichannel, perusahaan telah berevolusi dari e-commerce menjadi omnichannel commerce dan saat ini memiliki lebih dari 172 toko offline dan 63 supermarket premium di seluruh Indonesia.

David Michum, Head of Value Added Services (VAS) Blibli, dalam kesempatan yang sama mengatakan omnichannel lebih dari multichannel. Kehadiran mereka harus saling melengkapi untuk memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

David mengatakan: “Selama 13 tahun, Blibli telah menjadi pionir ekosistem perdagangan omnichannel Blibli Tiket, terus menyediakan layanan belanja yang aman, menguntungkan, dan berkelanjutan untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat Indonesia melalui beragam layanan bernilai tambah.”

Ia menambahkan, beberapa solusi nilai tambah yang ditawarkan pihaknya adalah Click&Collect, Blibli In-store dan Trade-In. Blibli InStore digambarkan sebagai alat pembayaran yang banyak ditemukan di toko fisik dan diluncurkan pada tahun 2016.

Hal ini dimaksudkan untuk menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan yang lebih menyukai pembelian offline namun memiliki alat pembayaran yang lengkap dan promosi yang beragam. Setelah transaksi selesai, pelanggan dapat langsung membawa pulang barang yang diinginkannya.

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, Blibli InStore saat ini telah terintegrasi dengan lebih dari 8.900 mitra ritel di lebih dari 14.000 lokasi di seluruh Indonesia. Jumlah total transaksi dilaporkan meningkat lebih dari 2,2 juta sejak tahun 2017.

“Jadi ini tentang bagaimana pelanggan memiliki fleksibilitas dan pilihan,” ujarnya.

Sejak saat itu, Blibli menambahkan dua solusi baru yang mendukung omnichannel: layanan Click&Collect dan program Trade-In. Tujuan Click&Collect adalah memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk berbelanja online dan kemudian mengambil barangnya langsung dari toko pilihannya.

Tujuan kami adalah membantu pelanggan yang lebih suka berbelanja online untuk membandingkan produk dengan cermat, mendapatkan manfaat dari promosi online, dan memastikan pembayaran mudah. Di sisi lain, kelompok ini ingin melihat atau memilih produk secara langsung di toko dan offline.

Oleh karena itu, Click&Collect saat ini didukung oleh lebih dari 2.500 mitra ritel di lebih dari 10.100 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan total hampir 1,5 juta transaksi sejak 2018, layanan ini mencatat tiga jenis produk terlaris: barang sehari-hari, aksesori tablet dan perangkat, serta belanja laptop.

Melalui program Trade-In, Blibli memberikan pelanggan kesempatan untuk menukarkan peralatan rumah tangga dan elektronik lama mereka dengan produk baru yang terjamin keasliannya 100%. Antusiasme terhadap program ini tinggi karena lebih dari 23.000 transaksi telah dilakukan sejak tahun 2019. 

Tiga produk yang paling banyak diminta pelanggan dalam program tukar tambah adalah ponsel pintar, televisi, dan lemari es. Bagi pelanggan yang memiliki tumpukan perangkat dan produk elektronik yang tidak terpakai, inovasi ini bisa menjadi solusi mengingat pembuangan limbah elektronik tidak tertata rapi.

Joshua Edward Kanipa Ransoen, manajer penjualan e-commerce Huawei Indonesia, mengatakan kelompoknya termasuk di antara peserta program tersebut. “Menurut kami (omnichannel) adalah solusi yang lebih baik bagi pelanggan kami. Blibli sendiri sudah banyak membantu kami, mulai dari promosi hingga pengiriman produk,” ujarnya.

Ia melanjutkan: “Kami sangat mengapresiasi strategi omnichannel yang dihadirkan Blibli yang memberikan pengalaman berbelanja lebih lancar kepada pelanggan. Berkat solusi tukar tambah, basis komunitas Huawei juga berkembang.”

Selain itu, terdapat program lain termasuk Blibli Mitra yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas toko kelontong tradisional di ekosistem digital. Selain itu ada Fulfillment by Blibli (FBB) dan Fulfillment at Speed ​​​​(FAS) yang bertujuan memberikan solusi lengkap untuk berbagai layanan pemenuhan dan pengiriman.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *