Fri. Sep 20th, 2024

Kehamilan Bikin Kondisi Skoliosis yang Dialami Ibu Jadi Makin Parah, Mitos atau Fakta?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Beberapa ibu penderita skoliosis kerap merasa cemas saat menghadapi proses kehamilan.

Bukan hal yang aneh jika wanita penderita skoliosis bertanya tentang pengaruh kehamilan terhadap kondisi tulang belakang. Pertanyaan lainnya adalah bagaimana cara melahirkan, bisa baik atau perlu dilakukan. Kekhawatiran dan dampak skoliosis pada anak tidak bisa dipisahkan.

Dokter Ortopedi Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD Fidi mengatakan, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang miring ke samping. Biasanya terlihat seperti huruf C atau S.

Skoliosis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Bagi banyak wanita yang menderita skoliosis, hal ini menyebabkan mereka khawatir saat sedang mengandung.

Kabar baiknya, skoliosis tidak berdampak buruk pada kehamilan Anda dan kondisi janin. Namun, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan selama hamil untuk menghindari ketidaknyamanan, kata Fidi dalam siaran pers, Senin ( 3/6/2024).

“Apakah skoliosis pada ibu hamil bertambah parah saat hamil? Jawabannya sama sekali tidak,” tambah Peddie.

Dalam sebuah penelitian tahun 2011, apakah kehamilan meningkatkan perkembangan penyakit pada wanita penderita skoliosis yang tidak diobati tanpa operasi? Telah ditemukan bahwa kehamilan ganda tidak memperburuk skoliosis.

“Jadi Anda tidak perlu khawatir skoliosis Anda semakin parah selama kehamilan atau setelah melahirkan.”

Fedi melanjutkan, “Ada pemahaman yang berkembang bahwa wanita dengan skoliosis harus menjalani operasi caesar.”

“Untungnya ini hanya mitos. Ibu hamil penderita skoliosis bisa melahirkan tanpa operasi.

Jika ibu memilih untuk melahirkan secara normal, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai kondisinya. Dokter akan membantu mempersiapkan metode persalinan terbaik berdasarkan derajat tulang belakang, riwayat operasi dan tingkat kenyamanan pasien.

Dalam proses ini, dokter dapat membandingkan hasil rontgen tulang belakang sebelum dan saat hamil. Selain itu, tidak ada masalah jika pasien memilih menjalani operasi caesar.

“Skoliosis tidak menimbulkan masalah saat melahirkan.”

Lantas, apakah skoliosis bisa menular ke ibu hamil?

“Skoliosis tidak menular langsung dari ibu ke anak. Namun, jika ada anggota keluarga yang mengalami masalah ini, masih ada kemungkinan muncul. Selain itu, tidak ada gen spesifik dalam Apa penyebab skoliosis? Tentu saja tidak ada seorang pun. tahu apa penyebab skoliosis.”

Jika pasien mengira anaknya menderita skoliosis, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan-ginekologi.

Seperti ibu hamil lainnya, ibu hamil penderita skoliosis juga mengalami nyeri punggung. Selain itu, jika kelengkungan tulang belakang sudah sempurna, Anda akan merasa berat akibat kehamilan. Namun, ada banyak cara untuk mengurangi nyeri skoliosis pada ibu hamil, antara lain: Berdiri sedikit. Jika punggung Anda sakit, segera duduk. Hal ini mengurangi stres pada punggung dan kaki. Kelola berat badan dengan benar. Seiring bertambahnya usia kehamilan, berat janin semakin bertambah. Dengan menjaga berat badan yang tepat, berat badan tidak bertambah lagi. Tambahkan ke air panas. Mandi dengan air hangat meredakan sakit punggung. Selain itu, meminta suami untuk memperbaiki punggung Anda juga bisa menjadi cara yang baik untuk mengurangi rasa sakit. Hindari mengangkat barang berat. Membawa beban berat menambah beban pada tulang belakang. Gunakan posisi yang benar. Menggunakan postur tubuh yang benar saat duduk dan berdiri akan mengurangi rasa sakit dan tekanan pada tulang belakang. Latihan rutin. Latihan seperti jalan kaki dan berenang membantu memperkuat otot punggung untuk menopang beban.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *