Sat. May 18th, 2024

Airlangga Hartarto Sebut 3 Negara Ini Siap Bantu Dana Percepat Keanggotaan Indonesia di OECD

matthewgenovesesongstudies.com, Menteri Perekonomian Jakarta Airlanga Hartarto mengumumkan Indonesia telah resmi menerima peta jalan keanggotaan OECD.

Sekretaris Jenderal OECD Mathias Kormann menerima pengumuman tersebut di kantor pusat OECD di Chateau de la Muette di Paris, Prancis.

“Indonesia telah secara resmi menerima peta jalan keanggotaan OECD,” kata Sekretaris Jenderal (OECD) Mathias Kormann dalam pernyataannya, memuji percepatan proses yang dilakukan Indonesia, kata Airlanga dalam pernyataan tertanggal 5 Februari 2024.

Ia mengungkapkan berbagai negara mendukung penuh masuknya Indonesia ke OECD.

Misalnya, pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Nishida mendukung Indonesia untuk segera bergabung dengan OECD. Perwakilan pemerintah Belanda di tingkat menteri OECD juga mendukung keanggotaan Indonesia.

“Belanda, Australia, bahkan Jepang akan memberikan modal dan mempercepat proses Indonesia menjadi anggota OECD,” kata Airlanga.

Ketua DP Golkar itu menambahkan, Indonesia punya sejarah keanggotaan OECD yang bagus. Pasalnya Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang berhasil bergabung dalam OECD.

“Dan (Indonesia) merupakan negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea (Selatan),” kata Airlanga.

Indonesia tidak membutuhkan waktu lebih dari delapan bulan untuk menerima keputusan Dewan OECD tentang keanggotaan Indonesia, kata Menko Perekonomian.

Pasalnya, Indonesia mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan OECD pada Juli 2023, dan pada Februari 2024, Dewan OECD mengambil keputusan yang memperbolehkan Indonesia memulai proses bergabung. Faktanya, seluruh 38 negara anggota OECD dengan suara bulat mengakui Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian Irlanga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay. Dalam pertemuan tersebut, Selandia Baru menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia untuk bergabung dengan OECD.

Mendag Selandia Baru juga meyakini bergabungnya Indonesia ke OECD akan membawa nilai tambah bagi Indonesia dan OECD.

Menteri Koordinator Irlanga menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Selandia Baru bahwa Indonesia berkomitmen untuk memasukkan kebijakan reformasi ke dalam peta jalan aksesi OECD.

Berbicara pada pertemuan bilateral pada Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Perancis (5 Februari 2024), Menteri Koordinator Irlanga mengatakan, “Indonesia juga meminta dukungan berkelanjutan dari Selandia Baru untuk mempercepat proses aksesi tersebut.”

Menteri Perdagangan McClay juga memuji hubungan perdagangan dan ekonomi yang baik. Sambil menggarisbawahi pentingnya RCEP bagi Selandia Baru, ia juga mengucapkan selamat kepada Indonesia yang telah menjadi ketua ASEAN tahun lalu.

Mengenai masalah bilateral, kedua pemerintah ingin lebih meningkatkan upaya mereka untuk memperdalam perdagangan, khususnya produk hortikultura seperti buah-buahan. Mengimpor produk buah bersertifikat dari Indonesia diakui berkontribusi terhadap diversifikasi produk Selandia Baru.

Di sisi lain, kedua belah pihak sepakat bahwa hambatan pengenalan produk hortikultura ke pasar harus diatasi dengan jelas. Pada acara tersebut, Indonesia memaparkan perkembangan terkait bagian karantina pada peraturan impor baru.

Lebih lanjut, Menteri Regulasi Airlanga melaporkan bahwa permintaan susu mungkin meningkat di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berikutnya akan menggalakkan program susu gratis.

Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan Memorandum of Understanding (MoU) Halal. Indonesia dan Selandia Baru telah menandatangani Nota Kesepahaman antara BPJPH dan MPA Selandia Baru pada November 2023, serta Perjanjian Saling Pengakuan (MRA) dengan tiga Lembaga Sertifikasi Halal (LHLN) Selandia Baru yang diakui. MoU ini merupakan langkah penting menuju penyediaan fasilitas baru. Produk Zeeland Halal masuk ke pasar Indonesia.

Kedua menteri juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam forum Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) serta mendukung Selandia Baru dan Indonesia dalam proses bergabung dengan CPTPP untuk memperluas akses pasar di luar kawasan Indo-Pasifik.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *