Sat. Sep 7th, 2024

Anak Gemuk Kerap Dianggap Lucu, Wamenkes Dante Ingatkan Bahaya Obesitas pada Anak

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Masih dalam momen Hari Obesitas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Maret, Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D mengoreksi anggapan di masyarakat yang sering menganggap bayi gemuk dianggap lucu.

Setelah anak kelebihan berat badan atau obesitas, ada risiko terkena penyakit. Jika anak dibiarkan tetap mengalami obesitas karena alasan yang salah, maka ia akan berisiko mengalami sindrom metabolik.

“Karena kalau anak gemuk itu tandanya dia lucu, tapi nanti simpan pengalaman yang kita sebut sindrom metabolik,” jelas Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD- KEMD, Ph.D pada acara “Bicara Tentang Obesitas & Kesehatan” pada Selasa, 5 Maret 2024 di Batavia.

Sindrom metabolik dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah.

Sindrom metabolik dalam website yankes.kemkes.go.id merupakan kumpulan gejala dari beberapa faktor risiko kardiovaskular, antara lain hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, dan hiperglikemia.

Dalam kesempatan tersebut, Dantes juga menyoroti bahaya sentral dari obesitas. Menurut nyeri sentralnya sendiri, lebih berbahaya dibandingkan nyeri pada umumnya.

“Karena lemak sentral menandakan resistensi insulin,” jelas Dantes.

Resistensi insulin, dimana insulin tidak bekerja dengan baik, dapat menyebabkan penyakit seperti gula darah tinggi.

“Yang terjadi pada sakit adalah banyak resistensi insulin, insulin tidak bekerja dengan baik. Karena insulin tidak bekerja dengan baik, gula darahnya naik dan dia menjadi diabetes di kemudian hari.”

Selain itu, Dantes menambahkan insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik juga dapat menyebabkan hipertensi dan berpotensi menyebabkan gangguan pembuluh darah dan penyakit jantung.

“Karena insulinnya tidak bisa bekerja dengan baik, maka dia akan menjadi hipertensi. Karena insulinnya tidak bekerja dengan baik, dia akan mengalami masalah pembuluh darah dan penyakit jantung di kemudian hari.”

Salah satu cara mengenali tanda-tanda obesitas yang menjadi salah satu indikator diabetes pada anak dapat dilihat dari warna kulit bagian belakang leher anak. Jika tandanya berwarna hitam, ini tandanya diabetes pada anak obesitas.

“Tanda yang paling istimewa pada anak yang mengalami obesitas, baik anak-anak maupun orang dewasa, adalah dengan melihat apakah lingkar leher hingga punggung berwarna hitam atau tidak. Kalau berwarna hitam disebut Acanthosis Nigricans. resistensi insulin,” jelas Dantes.

“Nantinya kalau lemak dibiarkan berlebih akan menjadi diabetes,” imbuhnya.

Selain poin-poin hitam tersebut, Prof. Dr. Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Direktur Eksekutif, Society of Pediatrics International) menambahkan dalam diskusi panel, tanda-tanda obesitas yang menandakan diabetes pada anak dapat dilihat dari bentuk kaki dan postur tubuh. kelelahan mudah

Lehernya menjadi hitam, kakinya berbentuk huruf ‘o’, dan seterusnya. Dia mengatakan dia sesak napas saat menaiki tangga ke sekolah.

Banyak kesakitan yang bisa diatasi jika Anda menerapkan pola hidup sehat yang dimulai sejak dini di lingkungan keluarga. Salah satu caranya, kata Dantes, adalah dengan memberikan contoh makanan sehat di rumah orang tua. Dengan cara ini, anak dibiasakan dengan makanan sehat setiap hari.

“Contoh pola makan sehat. Saat tumbuh dewasa, anak-anak butuh protein yang nyata, bukan karbohidrat,” jelasnya.

Dante juga menambahkan, karbohidrat tetap penting untuk produksi energi. Namun asupan karbohidrat harus dibatasi untuk mencegah anak mengalami kelebihan berat badan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes. Eve mengatakan, dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengetahui faktor risiko obesitas, sangat mungkin untuk mencegah kondisi tersebut menjadi menyakitkan.

“Obesitas sangat mungkin menghambat penerapan pola hidup sehat, faktor risiko yang memerlukan tanggung jawab setiap orang dalam menyikapi kesehatannya,” kata Eve.

Keberhasilan pencegahan obesitas di Indonesia tidak lepas dari dukungan semua pihak, dimana pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut sangat meningkat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *