Sun. Sep 8th, 2024

APLN Bukukan Penjualan dan Pendapatan Rp 712,8 Miliar di Kuartal I-2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berhasil membukukan pendapatan berulang sebesar Rp346,2 miliar pada kuartal I 2024. Jumlah tersebut meningkat 2,5% dari Rp337,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan berulang Agung Podomoro Land berada dalam tren meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan semakin kuatnya perkembangan sektor hotel dan pusat komersial serta kuatnya pondasi perekonomian nasional.

Sepanjang kuartal I 2024, APLN juga mencatatkan penjualan pasar tanpa PPN sebesar Rp473,5 miliar, meningkat 95,6 persen dari Rp242,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didukung oleh terus berkembangnya dan penjualan real estate Perseroan di berbagai daerah.

Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk, Justini Omas menjelaskan, pendapatan berulang Agung Podomoro Land menyumbang sekitar 48,6 persen terhadap total penjualan dan pendapatan perseroan pada kuartal I 2024.

Perusahaan melaporkan penjualan dan pendapatan Q1 2024 sebesar Rp712,8 miliar dibandingkan Rp1,1 triliun pada Q1 2023.

“Di tengah situasi nasional dan global yang sangat dinamis, peningkatan pendapatan berulang menunjukkan stabilitas dan keberlanjutan segmen usaha yang menghasilkan pendapatan berkelanjutan bagi perseroan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2024-06). -02). ).

“Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam mempertahankan dan mengoptimalkan sumber pendapatan dari bisnis hotel, penyewaan properti, dan pusat komersial yang senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan keuangan”, tambah Justini Omas.

Agung Podomoro Land terus berupaya memperkuat fundamental bisnis melalui berbagai strategi yang baik dan terukur baik dalam penjualan maupun pendapatan serta manajemen biaya. Dari sisi penjualan dan pendapatan, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk mengoptimalkan penjualan proyek properti APLN yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kerja sama strategis dengan berbagai pihak, salah satunya perbankan, dilakukan untuk mendorong daya beli masyarakat guna mempermudah akses terhadap properti Perseroan di tengah tren tingkat pembiayaan yang tinggi.

 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat juga menciptakan peluang bagi Agung Podomoro Land untuk memaksimalkan potensi bisnis.

“Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dan tetap kompetitif dalam kondisi industri yang sulit. Diharapkan dengan tingginya inisiatif perusahaan dalam mengembangkan proyek-proyek yang ada akan terus meningkatkan kualitas dan nilai proyek-proyek yang ada serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi pemangku kepentingan,” jelas Justin. .

Saat ini Agung Podomoro Land terus mengoptimalkan penjualan proyek properti di kawasan seperti Bukit Podomoro Jakarta di kawasan Jakarta Timur, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View di Cimanggis, Kota Podomoro Tenjo di Bogor, Parkland Podomoro Karawang dan Kota Kertabumi di Karawang.

APLN terus memiliki dan mengelola sejumlah pusat perbelanjaan premium di Jakarta dan berbagai kota besar di Indonesia, antara lain:

Kuningan City, Senayan City, Emporium Pluit, Central Park, Neo Soho, Deli Park Medan, Baywalk, Festival CityLink Bandung dan Plaza Balikpapan. Perusahaan juga memiliki sejumlah hotel premium termasuk Pullman Ciawi Vimala Hills, Pullman dan Ibis Styles Bandung Grand Central, Harris dan Pop! Festival CityLink Bandung, Indigo Bali Seminyak, Amaris Thamrin City dan 101 Urban Jakarta Kelapa Gading.

 

Justini menambahkan, terkait strategi manajemen biaya, perseroan juga berupaya menerapkan berbagai langkah efektif dalam operasional bisnis, termasuk pengurangan biaya bunga dan biaya finansial.

Pada kuartal I 2024, beban bunga dan beban keuangan perseroan tercatat sebesar Rp110,2 miliar, turun 30,1 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp157,7 miliar saat utang perseroan berkurang.

“Penurunan biaya bunga dan biaya pendanaan akan menjadi salah satu strategi efektif perseroan ke depan,” tambah Justini.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyederhanakan bunga dan biaya keuangan perusahaan adalah dengan mencari sumber pembiayaan yang lebih murah. Perseroan akhirnya mendapat tambahan pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai Rp 1 triliun.

Pinjaman yang ditarik pada 27 Mei 2024 digunakan untuk melunasi Senior Notes APL Realty Holdings Pte. Ltd., anak perusahaan APLN di Singapura.

Pinjaman ini merupakan tambahan limit atas fasilitas kredit yang sebelumnya diperoleh perseroan mulai 7 Juli 2023 dengan total terutang sebesar Rp 1,95 miliar.

“Dengan diperolehnya transaksi pinjaman ini, perseroan berhasil mengkonversi pinjaman dolar AS tersebut ke dalam mata uang Rupiah. Pendapatan perseroan saat ini dalam mata uang Rupiah sehingga ke depan diharapkan pertumbuhan APLN akan semakin positif,” kata Justini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *