matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mencatatkan pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp6,6 triliun dan Rp5,7 triliun untuk periode satu tahun yang berakhir 31 Desember 2023. Margin EBITDA perseroan sebesar 82023%.
Pada tanggal 31 Desember 2023, TBIG memiliki 41.227 fasilitas sewa dan 22.475 fasilitas telekomunikasi. Website telekomunikasi perseroan memiliki 22.357 menara telekomunikasi dan 118 jaringan DAS.
Dengan total angka sewa 41.109 menara telekomunikasi, rasio konsentrasi (rent ratio) perseroan sebesar 1,84.
CEO TBIG Hardy Vijaya Leong mengatakan pada tahun 2023, perusahaan akan menambah total 2,760 sewa ke portofolio kami dengan 744 jaringan telekomunikasi dan 2,760 lokasi umum.
“Setelah merger Indosat Ooredoo dan Hutchison (IOH) pada tahun 2022, kami bekerja sama dengan IOH dalam integrasi jaringan mereka,” kata Hardy dalam keterangannya, Jumat 29/3/2024 yang dikutip IOH. Kami melihat ada beberapa yang tidak diperpanjang , menghasilkan penambahan sewa bersih yang lebih rendah untuk tahun 2023.”
Per 31 Desember 2023, total pinjaman (liabilitas) perseroan jika diukur pada tingkat lindung nilai pinjaman terjamin US$ adalah sebesar Rp 28,202 miliar dan total pinjaman (liabilitas) senior berjumlah Rp 625 miliar. .
Total utangnya Rp 27,401 miliar, dengan saldo kas Rp 801 miliar.
CFO TBIG, Helmi Yusman Santoso, menggunakan EBITDA triwulan IV 2023, total pinjaman terhadap EBITDA sebesar 4,8 kali. Perusahaan memiliki arus kas yang sangat likuid dengan berbagai sumber pendanaan.
“Pada akhir tahun 2023, 44% utang kita akan berbentuk obligasi dan pinjaman,” tutupnya, dengan tingkat bunga kompetitif 6,75% pada Februari 2024 dan tenor satu tahun.
Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.