Thu. Sep 19th, 2024

Banyak Orang Indonesia Pilih Bekerja di Hong Kong, Ternyata Ini Alasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) DKI Jakarta Ida Fawzia membeberkan beberapa negara yang populer dengan pekerja migran Indonesia (PMI). Ida mengatakan, saat ini Hong Kong dan Macau menjadi tujuan para pekerja migran di Indonesia.

Berdasarkan statistiknya, terdapat 16.076 pekerja Indonesia di Hong Kong antara Januari dan Februari 2024, atau 31,54 persen dari seluruh pekerja migran. Disusul Taiwan dengan 14.023 pekerja migran dan Malaysia dengan 10.988 pekerja migran.

Selain itu, Macau juga menjadi negara yang menarik bagi pekerja migran di Indonesia. Saat ini terdapat 6.402 pekerja migran Indonesia yang bekerja di Macau. 

“PMI merupakan sumber pekerja migran terbesar ke-4 di Makau setelah Tiongkok, Filipina, dan Vietnam,” kata Menteri Tenaga Kerja Ida, Jumat, 5 Oktober.

Menurut Ida, alasan utamanya adalah ajakan para pekerja migran Indonesia untuk bekerja di Hong Kong dan Makau, karena menawarkan penghasilan yang tinggi. Selain itu, negara ini juga menyediakan lapangan kerja tetap bagi pekerja migran dari seluruh dunia.

 

“Minat pekerja migran Indonesia untuk bekerja di Hong Kong juga sangat tinggi. Salah satu alasan utamanya adalah keterlibatan dan kerja sama pemerintah yang bermanfaat dalam hal ketenagakerjaan.” Kesempatan kerja

Ida mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini banyak lapangan pekerjaan di Hong Kong dan Macau yang bisa diisi oleh pekerja migran asal Indonesia. Ini termasuk sektor transportasi (feri, maskapai penerbangan), perhotelan (hotel, restoran, pusat bisnis), layanan kesehatan, real estate, pariwisata, layanan medis, pendidikan, dll.

“Untuk itu kami sangat mengharapkan kerja sama antar mitra, baik mitra di Indonesia dan Hong Kong serta pemerintah Macau/RRC melalui perwakilan Indonesia untuk bersama-sama mengkaji dan mengevaluasi secara menyeluruh kemungkinan-kemungkinan yang ada,” ujarnya.

Dalam rangka memperluas pasar tenaga kerja di Macau, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Pusat Pasar Kerja (Pasker ID) bekerja sama dengan KBRI Hong Kong menyelenggarakan Matching Business of Indonesia yang menghubungkan perusahaan-perusahaan pekerja migran di Indonesia (P3MI ) dan perusahaan-perusahaan di Hong Kong dan Makau sebagai pemberi kerja langsung atau terakhir bagi pekerja migran Indonesia

Menteri Tenaga Kerja Ida mengatakan: “Kegiatan ini pada dasarnya merupakan upaya kita bersama untuk mendapatkan informasi nyata tentang pekerjaan tetap bagi pekerja migran Indonesia yang ingin bekerja di Macau.” 

 

Koresponden: Suleiman

Sumber: Merdeka.com

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebutkan hingga Maret 2024, terdapat 6.501 pekerja migran Indonesia di Macau. Pekerja migran di Indonesia bekerja di berbagai industri, termasuk perhotelan; transaksi dengan real estate, sewa dan transaksi komersial; dan hiburan, budaya, olahraga dan layanan lainnya.

Untuk itu, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauzia berkunjung menemui Konjen RI di Hong Kong dan Macau Yul Edison di Macao. 

Konferensi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia di Makau.

Ida Fauzia dari Macau menyampaikan, “Kami berharap kunjungan kami pada hari ini dapat memperkuat diplomasi ketenagakerjaan antara pemerintah Indonesia, pemerintah Hong Kong dan pemerintah Macau, khususnya dalam rangka memperkuat keamanan para pekerja migran Indonesia.” , pada Kamis (9/5/2024).

Menurutnya, penguatan perlindungan terhadap pekerja migran di Macau sangat penting karena Macau merupakan salah satu tempat bekerjanya pekerja migran.

Sehubungan dengan itu, dalam kunjungan kerja ke Macao ini, kami akan bertemu dengan Ketua Eksekutif Macao untuk meminta dukungan dalam penguatan keselamatan pekerja migran Indonesia di Macao, ”ujarnya.

Selain bertemu dengan Chief Executive Macao mengenai perlindungan pekerja migran, Ida Fawzia juga akan berpartisipasi dan mengkoordinasikan bisnis pekerja migran di Hong Kong, serta menyebarkan informasi mengenai pasar tenaga kerja dan program ketenagakerjaan bagi pekerja migran di Indonesia.

 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi meminta ada langkah nyata dalam melaksanakan reformasi hukum.

Sekjen Anwar mengatakan, reformasi undang-undang sangat penting karena merupakan salah satu indikator reformasi birokrasi yang menjadi landasan utama yang harus dibangun.

Pada Rabu, 03/06/2024, Menteri Ketenagakerjaan Anwar mengatakan: “Kita perlu mengetahui langkah-langkah praktis untuk melaksanakan reformasi undang-undang, yang merupakan kunci untuk memperkuat reformasi di kantor kementerian pekerja.” ).

Ia mengatakan, perlu dilakukan tindakan khusus terkait Daftar Undang-Undang Reformasi (IRH). Sebab IRH merupakan indikator penting kemajuan pencapaian reformasi perkantoran di Kementerian Tenaga Kerja.

“IRH ini menunjukkan sejauh mana kemajuan kami dalam menerapkan perubahan legislatif yang penting, yang juga akan memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan kantor tersebut.”

 

Sekretaris Utama Anwar juga mengapresiasi IRH Kementerian HRD pada tahun 2023 yang mendapat nilai 97,96 dengan kategori ‘AA’ yang berarti ‘Luar Biasa’. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, kerja sama dan kolaborasi seluruh jajaran tim pelayanan.

“Tentunya kita tidak berhenti pada IRH yang telah kita capai dengan kategori AA, namun bagaimana kita meneruskan atau meningkatkan apa yang telah kita capai ke depan,” kata Sekjen Anwar.

Sesuai dengan komitmen Kementerian Ketenagakerjaan terhadap pembangunan berkelanjutan dan adaptasi terhadap dampak kebijakan hukum, pengelolaan Situs Web Hukum dan Informasi (JDIH) juga merupakan landasan yang berguna bagi penerapan visi reformasi hukum yang kuat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *