Sat. Sep 7th, 2024

BTPN Tebar Dividen Rp 471,67 Miliar, Catat Jadwalnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Banka BTPN Tbk (BTPN) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 471,67 miliar atau Rp 44.30484 per saham. Dividen tunai yang dibagikan tersebut setara dengan 20% laba bersih BTPN sebesar Rp 2,36 triliun pada FY2023.

Berdasarkan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/03/2024), rencana tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada 21 Maret 2023.

Selain pembagian dividen, pemegang saham sepakat untuk menyisihkan sejumlah Rp10,36 miliar sebagai dana cadangan wajib sesuai ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Dengan demikian, dana cadangan wajib perseroan berjumlah Rp 42,95 miliar atau setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor perseroan pada tahun 2024. Sekadar informasi, per 31 Desember 2023, Perseroan membukukan saldo laba ditahan yang jumlahnya tidak terbatas. Rp32,6 miliar.

Selain itu, perusahaan membukukan total modal $41,28 triliun. Dalam rapat tersebut diputuskan sisa laba bersih perseroan akan dicatat sebagai pendapatan tetap perseroan tahun buku 2023 setelah dikurangi koreksi nilai dana dividen dan dana cadangan wajib.

Selanjutnya jadwal pembagian dividen PT Bank BTPN Tbk adalah sebagai berikut: Tanggal umum dividen di pasar reguler dan kontrak: 1 April 2024 Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 2 April 2024 Tanggal dividen pasar tunai: 3 April 2024 Pasar Ex Tunai Tanggal Dividen: 4 April 2024 Pemegang Saham Dividen Tunai (DPS) Tanggal Pendaftaran: 3 April 2024 Tanggal Pembayaran Dividen: 19 April 2024

Sebelumnya diumumkan bahwa PT Banka BTPN Tbk (BTPN) akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) II, dengan target pembiayaan sebesar Rp 6,73 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Kamis (22/02/2024), PT Bank BTPN Tbk menawarkan 2.589.131.077 atau 2,58 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 24,32 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD II dengan nilai harga Rp 2.600 per saham. Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana Rp6,73 triliun dari right issue tersebut.

Setiap pemilik 10 miliar saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 29 Februari 2024 berhak atas 3.213.591.453 HMETD. Setiap HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga kesepakatan yang harus dibayar lunas pada saat mengajukan pemesanan penggunaan HMETD.

Pemegang saham utama perseroan, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), akan melaksanakan seluruh hak HMETD miliknya atas 2.292.033.462 saham baru.

SMBC juga akan bertindak sebagai pembeli cadangan. SMBC akan membeli seluruh saham baru yang beredar yang diambil alih oleh pemegang saham lainnya. SMBC menyatakan memiliki dana yang cukup dan mampu menggunakan seluruh HMETD sesuai proporsi kepemilikan sahamnya dan bertindak sebagai pembeli cadangan.

Selain itu, BCA juga menyetujui penggunaan HMETD-nya untuk memiliki paling sedikit satu persen saham pada perusahaan-perusahaan non-BEI yang dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia berdasarkan PP no. 29/1999.

BCA berhak atas 26.689.650 lembar saham dalam hak tersebut. Dengan pelaksanaan seluruh HMETD tersebut, kepemilikan BCA akan tetap sebesar 1,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah right issue.

“Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam right issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimal sebesar 24,32 persen,” tulis perseroan.

Dana hasil right issue tersebut, termasuk 62,6 persen, akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan investasi, termasuk akuisisi anak perusahaan Sumitomo, PT Summit Auto Group, perusahaan investasi bisnis PT Auto Multiearth. Korporasi dan SMBC.

Selanjutnya 37,4 persen untuk ekspansi bisnis dan investasi, salah satunya melalui akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kegiatan usaha seperti Sumitomo Corporation dan anak perusahaan SMBC PT Summit Oto Finance (SOF) dan PT Summit Auto Group. kelompok.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu 21 Februari 2024, saham BTPN menguat 0,39 persen ke Rp 2.600 per saham. Saham BTPN dibuka pada Rp 2.590 per saham. Saham BTPN berada pada posisi tertinggi Rp 2.610 dan terendah Rp 2.590 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 19 kali dengan volume perdagangan 68 saham. Harga transaksi Rp 17,7 juta.

Tanggal Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB): 7 Desember 2023.

Pernyataan Pendaftaran Tanggal Efektif : 19 Februari 2024

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Co-Right):

Pasar reguler dan negosiasi: 27 Februari 2024

Pasar Tunai: 29 Februari 2024

Tanggal dimulainya perdagangan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (right of preemption):

Pasar reguler dan negosiasi: 28.02.2024

Pasar Tunai: 1 Maret 2024

Tanggal Pencatatan Penerimaan HMETD : 29 Februari 2024 Tanggal Pendistribusian HMETD : 1 Maret 2024

Tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia (“BEI”): 4 Maret 2024.

Periode Perdagangan, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD: 4-13 Maret 2024.

Periode alokasi saham baru berdasarkan pelaksanaan HMETD: 6-15 Maret 2024.

Tanggal penutupan pembayaran berdasarkan tambahan waran surat berharga: 15 Maret 2024. Tanggal pemberian waran tambahan untuk pembelian saham: 18 Maret 2024.

Tanggal pembayaran penuh oleh pelanggan siaga: 20 Maret 2024

Tanggal Pengembalian Pesanan Pembelian Saham Tambahan: 20 Maret 2024

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *