Sat. Jul 27th, 2024

Google Mau Integrasikan Gemini AI dengan Spotify, Putar Lagu Tanpa Buka Aplikasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – AI generatif Gemini milik Google nantinya akan memberikan pengguna akses untuk memutar lagu dan podcast di Spotify tanpa harus membuka aplikasi Spotify.

Perusahaan sebelumnya telah memperkenalkan asisten Gemini AI untuk smartphone. Chatbot AI mampu melakukan banyak tugas yang dapat membantu pengguna.

Namun AI produktif ini masih memiliki fungsi yang terbatas. Salah satu batasannya adalah kurangnya integrasi antara Gemini dan aplikasi pihak ketiga.

Kini ada upaya Google untuk mengintegrasikan Gemini ke aplikasi selain buatan Google, termasuk Spotify.

Menurut Android Authority, ekstensi Spotify ditemukan dalam kode aplikasi Google versi 15.22.29.29.arm64 untuk perangkat Android, seperti dilansir Gadgets360 (10/6/2024).

Laporan tersebut menunjukkan serangkaian kode yang menunjukkan bahwa perusahaan akan mengintegrasikan Spotify ke dalam Gemini AI.

Di bawah ini adalah kode yang membuktikan bahwa Google akan mengintegrasikan Gemini dengan Spotify.

Memulai pemutaran di Spotify

Diperlukan login Spotify 

Dalam kedua contoh tersebut, “Robin” dikatakan merujuk pada Gemini. Sekadar informasi, Google menamai model AI-nya “Robin” karena Gemini masih bernama Bard.

Ikon pertama jelas mencantumkan kalimat “Mulai Putar di Spotify”, yang menandakan bahwa pengguna dapat memutar lagu Spotify langsung melalui Gemini.

Kalimat “Spotify memerlukan login” pada kode kedua kemungkinan besar mengacu pada situasi di mana pengguna belum login ke akun Spotify-nya.

Jika pengguna ingin memutar lagu Spotify melalui Gemini, pengguna mungkin perlu login ke aplikasi Spotify.

Meskipun kode di aplikasi Google merupakan tanda bahwa fitur tersebut sedang dalam pengembangan, kemungkinan besar fitur tersebut tidak akan tersedia dalam waktu dekat.

Tampaknya raksasa teknologi itu hanya melakukan tes pendahuluan dengan kode tersebut saat ini. Jika upaya tersebut berhasil, ekstensi Spotify akan dirilis terlebih dahulu untuk pengujian beta, jauh sebelum versi stabilnya dirilis. Keseluruhan proses bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Namun, ini hanyalah spekulasi dan pengguna perlu menunggu hingga Google merilis pembaruan resmi terkait fitur ini.

Sementara itu, Google telah merilis fitur baru untuk meningkatkan kemampuan chatbot Gemini AI miliknya.

Fitur ini disebut “Memori” dan akan membantu Gemini mengingat detail spesifik tentang pengguna untuk memungkinkan percakapan lebih mudah di masa depan.

Memori tersebut hadir sebagai respons terhadap fitur ChatGPT yang memperkenalkan fitur serupa pada Februari 2024. Fitur Gemini AI ini akan tersedia dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip Gadgets360, Kamis (16/5/2024), keterangan rahasia Dylan Russell memposting tentang fitur ini di X/Twitter dan mengklaim bahwa Google berencana menyebut fitur ini sebagai “Memori”. Dylan juga membagikan tangkapan layar fitur yang diluncurkan ke aplikasi Gemini.

Rumor tentang fitur ini pertama kali muncul tahun lalu, ketika laporan 9to5Google menyoroti bahwa raksasa teknologi tersebut sedang berupaya menambahkan memori kontekstual jangka panjang ke chatbotsnya.

Fitur memori diyakini menjadi bagian dari beberapa fitur AI baru yang akan hadir di Gemini dalam beberapa minggu mendatang.

Misalnya, jika pengguna memiliki alergi kacang dan meminta resep sandwich yang mudah kepada AI Gemini, sistem tidak akan merekomendasikan resep apa pun yang mengandung kacang.

Sementara itu, Google mengumumkan perangkat pendeteksi penipuan baru yang akan hadir di perangkat Android akhir tahun ini.

Detektor ini diperkenalkan pada ajang Google I/O 2024. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), alat ini disebut mampu mendeteksi ancaman penipuan tepat di tengah percakapan telepon. 

Dikutip Engadget, Rabu (15/5/2024), kecerdasan buatan ini bekerja dengan mencari pola bicara yang mengindikasikan penipuan. Setelah terdeteksi, pengguna akan menerima peringatan di ponselnya.

Cara ini diharapkan dapat mengatasi aktivitas penipuan yang semakin marak akhir-akhir ini. Pada acara I/O, Google juga mendemonstrasikan cara kerja detektor ini dengan memberikan contoh penipuan yang mengatasnamakan pejabat bank.

Misalnya, penelepon palsu berusaha meminta informasi sensitif seperti PIN atau kata sandi. Faktanya, ini adalah permintaan yang tidak biasa yang diajukan oleh pejabat bank.

Ketika AI mendeteksi kata-kata yang diyakini palsu, alat ini akan mengeluarkan peringatan penipuan kepada pengguna. Yang terpenting, karena AI ini terjadi di dalam perangkat, privasi pengguna terlindungi.

Namun fitur ini masih dalam tahap pengujian dan dikatakan tidak akan disertakan di Android 15. Google menyatakan akan memberikan detail lebih lanjut mengenai fitur tersebut pada akhir tahun 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *