Fri. Sep 20th, 2024

Harga Gandum Meroket, Laba Cerestar Indonesia Anjlok 90,75%di Kuartal I-2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Cerestar Indonesia Tbk sukses mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I 2024. Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil meraih penjualan sebesar Rp 1,8 triliun, lebih tinggi 50% dibandingkan penjualan pada periode yang sama. tahun yang sama. Periode tahun sebelumnya yakni Rp 1,2 triliun.

Namun, dengan semakin tingginya harga beli bahan baku (gandum) pada periode sebelumnya dibandingkan harga jual tepung terigu saat ini, serta pembelian bahan baku pakan ternak, maka beban pokok pendapatan juga meningkat signifikan. Artinya, dari Rp 1,73 triliun pada Q1 2024 menjadi Rp 1,12 triliun pada Q1 2023. Alhasil, TRGU membukukan laba kotor sebesar Rp 53,94 miliar dibandingkan Rp 77,18 miliar pada Q1 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan di informasi bursa, perseroan melaporkan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp939,07 juta pada kuartal I 2024. Selanjutnya beban umum dan administrasi sebesar Rp8,93 miliar, beban keuangan Rp37,38 miliar, pendapatan keuangan Rp227.011, defisit devisa Rp3,06 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp314,33 juta.

Setelah memperhitungkan biaya pajak penghasilan, perseroan mengatribusikan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,67 miliar kepada pemilik unit induk. Laba tersebut turun 90,75% dibandingkan laba triwulan I 2023 yang tercatat sebesar Rp 18,06 miliar.

“Kami memperkirakan harga jual produk akan membaik di masa depan, yang dapat mendorong peningkatan margin, meskipun saat ini masih terdapat ketidakpastian di lingkungan global dan regional kami,” kata Indra Erawan, Presiden Cerestar Indonesia, dalam keterangan resmi. ini hari Selasa.” (07/05/2024). properti perusahaan

Aset per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp3,84 triliun, meningkat dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,24 triliun. Liabilitas yang jatuh tempo pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 2,82 triliun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 2,23 triliun. Sedangkan stok hingga akhir Maret 2024 relatif sama dengan posisi akhir tahun lalu, sekitar Rp 1,02 triliun.

 

Pada tahun 2024, perseroan mewaspadai hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja, seperti fluktuasi nilai tukar rupee terhadap dolar AS, serta berbagai kejadian terkait permasalahan logistik global yang dapat mempengaruhi rantai pasok gandum.

Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi harga komoditas dunia yang selanjutnya akan mempengaruhi harga bahan baku dan harga jual produk TRGU.

Indra Irawan mengatakan: “Karena faktor-faktor tersebut merupakan variabel di luar kendali perusahaan, kami akan terus mencermati perkembangan kondisi tersebut dan juga menerapkan berbagai strategi untuk memitigasi risiko dalam memastikan ketersediaan bahan baku.”

Sementara itu, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan tepung terigu yang terlihat dari peningkatan pendapatan yang signifikan, perseroan melakukan penambahan mesin baru pada pabrik tepung terigu di Gresik untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 600 metrik ton/hari, yang kami bertujuan untuk bertemu. Kuartal kedua tahun 2024.

“Dengan penambahan mesin baru ini, total kapasitas pabrik tepung terigu di Gresik akan meningkat dari 1.600 MT/hari menjadi 2.200 MT/hari,” kata Irvan.

Saat ini perseroan memiliki beberapa merek produk tepung terigu untuk konsumsi manusia, antara lain Falcon, BakerStar, Dragonfly, dan Seagull. Selain produk untuk konsumsi manusia, TRGU juga menjual pakan ternak dengan merek Starfish dan Manta.

Di bidang produksi pakan ternak yang dikerjakan oleh anak perusahaan PT Agristar Grain Industry, TRGU memiliki pabrik pengolahan dan pengemasan pakan ternak berkapasitas 38.000 metrik ton di Cilegon (Banton) serta silo (penyimpanan biji-bijian). ) juga ada di sana. ) dengan kapasitas 140.000 metrik ton.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *