Fri. Sep 20th, 2024

Holding Ultra Mikro Beri Dampak Nyata dan Berhasil Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Dampak nyata terhadap literasi keuangan masyarakat, khususnya pada pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berhasil diraih berkat kehadiran Ultra Micro Holding (UMi) sebagai induk perusahaan di Indonesia. BIS. Dengan PT PNM dan PT Pegadaian. 

Berdasarkan data Survei Inklusi dan Indeks Literasi Keuangan serta Depth of Financial Inclusion Index BRI Research Institute, tercatat posisi inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 87,30% pada tahun 2023, atau meningkat 3,3% dibandingkan sebelumnya. 84. % pada tahun 2022. Sementara itu, terjadi peningkatan literasi keuangan nasional sebesar 3% hingga mencapai 42,7% pada tahun 2023, berkat peningkatan indeks pengetahuan produk keuangan, pemahaman aspek keuangan, keterampilan berhitung, dan pengelolaan keuangan. tujuan.

Sebaliknya dinilai berdasarkan kepemilikan investasi, pinjaman, asuransi dan dana tabungan, serta kepemilikan dan penggunaan tabungan.

Direktur Bisnis Mikro BIS Supari mengatakan, jika penggunaan produk/jasa keuangan menjadi parameter utama pembentuk indeks inklusi keuangan, maka peran Holding Ultra Mikro telah mempengaruhi peningkatan inklusi keuangan nasional. Berdasarkan indikator distribusi mikro, kepemilikan ultra mikro tercatat berupa pinjaman sebesar Rp617 triliun, dimana Rp500,7 triliun disalurkan melalui BIS, Rp71,6 triliun, dan Rp49,8 triliun melalui PNM. 

Tren yang muncul menunjukkan masyarakat Indonesia mulai melihat adanya peningkatan pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam mengambil keputusan dan mengelola keuangan guna mencapai kesejahteraan, kata Supari, Selasa (30/4). media Holding Kementerian BOE dan klien Mekaar dalam rangka pemberdayaan perempuan di Pusat. 

Supari menekankan, literasi keuangan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor keuangan, khususnya perbankan. Literasi keuangan yang baik membantu segmen ultra mikro ke mikro, segmen mikro ke segmen kecil, dan lain-lain. bisa lewat.

“Literasi ini justru akan meningkatkan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau dipercepat di masa sulit seperti ini, mereka akan mampu berkontribusi. Malah kontribusinya semakin meningkat,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, BIS terus memperkuat literasi keuangan masyarakat Indonesia dengan berbagai inovasi dan inisiatif. Pada tahun kedua berdirinya UMi Holding, telah tercipta 3 platform layanan terintegrasi.

“BRI punya BRISPOT, lalu Pegadaian punya SELENA dan PNM punya PNM Digi. Semuanya terintegrasi. Jadi kita tidak perlu ke kantor 3 entitas yang tenaga pemasarannya hampir 77.000 orang itu. Gambarnya dari tahun kedua,” kata Supari.

Selanjutnya, langkah yang dilakukan holding UMi dalam meningkatkan literasi keuangan adalah dengan melakukan pelatihan dan pemberdayaan langsung di daerah melalui agen BRILink-Mekaar. 

Agen Holding UMi juga didorong untuk menjadi pasar lokal di wilayahnya. Hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi pemenuhan kebutuhan operasional masyarakat sekitar, seperti pembelian pulsa, listrik, pembayaran BPJS, dan pembelian kebutuhan pokok. Menjadi pemasar lokal membantu para agen tersebut meningkatkan pendapatan pribadinya dan membuat orang lain tertarik untuk mendaftar menjadi agen.

Lalu kalau agen punya kemampuan menjadi pasar, desa bagi seseorang, bayangkan betapa dahsyatnya. Kekuatan itu bukan untuk perusahaan, tapi untuk masyarakat, yang akan menghasilkan efisiensi yang luar biasa, katanya. 

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *