matthewgenovesesongstudies.com, Sana’a – Pasukan Houthi Yaman pada Minggu (7/4/2024), menyatakan mereka menembakkan roket dan drone ke kapal Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Hal ini mencerminkan serangan terbaru Houthi yang bertujuan mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok yang berhadapan dengan Iran mengatakan mereka menargetkan sebuah kapal Inggris dan beberapa kapal perang di Laut Merah, sementara di Laut Arab dan Samudera Hindia mereka menyerang dua kapal Israel dalam perjalanan ke pelabuhan Israel.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sari mengatakan operasi itu dilakukan dalam 72 jam terakhir, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut. Demikian dilansir CNA, Senin (8/4).
Inggris dan Amerika Serikat sendiri melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi.
Pasukan AS menghancurkan sistem rudal permukaan-ke-udara di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman pada hari Sabtu, kata Komando Pusat AS (CENTCOM).
Militer AS menembak jatuh sebuah drone di atas Laut Hitam, yang dikatakan dalam sebuah pernyataan telah melihat, mencegat dan menghancurkan sebuah kapal koalisi. Tidak ada korban luka atau kerusakan.
Sebelumnya, perusahaan keamanan Inggris Ambre mengungkapkan telah menerima informasi yang menunjukkan adanya serangan terhadap sebuah kapal di Teluk Aden pada hari Minggu.
“Perangkat di sekitar disarankan untuk waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun,” kata perusahaan itu.
Namun, belum ada identitas atau informasi lain yang terungkap terkait serangan tersebut.
Secara terpisah, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan sebuah rudal mendarat di dekat sebuah kapal di Teluk Aden pada hari Minggu.
“Kapten kapal melaporkan bahwa sebuah rudal menghantam perairan dekat pelabuhan,” kata UKMTO dalam peringatannya. “Tidak ada kerusakan pada kapal dan awak kapal dikatakan selamat.”
Namun siapa yang menembakkan senjata dan rincian lainnya tidak diungkapkan. Tidak jelas apakah serangan pasukan Inggris serupa dengan insiden baru-baru ini yang dilaporkan oleh Houthi.
Serangan Houthi mengganggu pelayaran internasional melalui Terusan Suez, memaksa perusahaan untuk kembali melakukan perjalanan jauh dan mahal ke Afrika Selatan.