Sun. Sep 8th, 2024

Indofood Sukses Makmur Catat Penjualan Rp 30,79 Triliun pada Kuartal I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2024 yang beragam. Perusahaan melihat penjualan meningkat, tetapi laba turun dalam tiga bulan pertama tahun 2024.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan penjualan Rp 30,79 triliun pada kuartal I 2024, mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Kamis (2/05/2024). Dibandingkan periode yang sama, penjualan meningkat 0,81 persen. Periode tahun sebelumnya sebesar Rp 30,54 triliun.

Beban pokok penjualan turun 3,68 persen menjadi Rp20,27 triliun dari Rp21,05 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor meningkat 11,2 persen menjadi Rp10,51 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp9,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp3,09 triliun pada triwulan I 2024 dari Rp2,97 triliun pada periode yang sama tahun lalu, sedangkan beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp1,48 triliun dari Rp1,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan melaporkan kenaikan laba usaha sebesar 29,16 persen dari Rp4,96 triliun menjadi Rp6,41 triliun pada kuartal I 2023. Margin laba usaha meningkat menjadi 20,8% dari 16,3% pada tahun sebelumnya, berdasarkan keterangan tertulis perseroan. Laba inti yang mencerminkan kinerja operasional perseroan naik 10 persen menjadi Rp3,2 triliun dari Rp2,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,44 triliun, lebih rendah 36,36 persen dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp 3,84 triliun. Pada kuartal I 2023, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 279, yaitu Rp 438.

Total sahamnya meningkat dari Rp100,46 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp103,97 triliun pada Maret 2024. Liabilitas meningkat menjadi Rp94,34 triliun sejak Desember 2023 hingga triwulan I 2024, dari Rp86,12 triliun.

Aset meningkat Rp 198,31 triliun dari Desember 2023 menjadi Rp 186,58 triliun pada kuartal I 2024. Perseroan menghimpun kas dan setara kas sebesar Rp36,47 triliun hingga Maret 2024, naik dari Rp28,57 triliun pada Desember 2023.

Chairman Director dan CEO Indofood Anthony Salim mengatakan Indofood mencatatkan kinerja operasional positif pada kuartal I 2024 seiring dengan masih adanya berbagai tantangan global.

“Ke depan, kami akan tetap waspada menghadapi ketidakpastian dan terus menjaga neraca yang kuat serta keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Pada akhir perdagangan Kamis 2 Mei 2024, harga saham INDF melemah 0,40 persen menjadi Rp 6.225 per saham. Saham INDF dibuka datar di Rp 6.250. Harga saham INDF berada pada level tertinggi Rp 6.275 dan terendah Rp 6.150 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.527 kali dengan volume perdagangan 98.159 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 60,9 miliar.

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Selasa (25/03/2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk meningkatkan penjualan hingga Rp 111,70 triliun pada tahun 2023. .

Beban pokok penjualan mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dari Rp76,85 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp75,65 triliun pada tahun 2023. Laba kotor perseroan meningkat 6,11 persen menjadi Rp36,05 triliun.

Perseroan melaporkan peningkatan beban penjualan dan distribusi menjadi Rp 11,27 triliun pada tahun 2023 dari Rp 10,64 triliun pada tahun 2022. Beban umum dan administrasi meningkat dari Rp4,64 triliun menjadi Rp5,09 triliun pada tahun 2022. Perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp19,66 triliun pada 2023, turun tipis 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp19,69 triliun. Margin laba usaha perseroan sebesar 17,6%.

Underlying profit yang mencerminkan kinerja operasional tidak termasuk biaya satu kali dan selisih kurs, naik 8 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 9,06 triliun. Perseroan melaporkan kenaikan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 28,11 persen, dari Rp 6,35 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 8,14 triliun pada tahun 2023.

Dengan kinerja tersebut, perseroan melaporkan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar Rp928 pada tahun 2023, naik dari Rp724 pada tahun 2022.

Ekuitas perseroan naik menjadi Rp100,46 triliun pada 2023 dari Rp93,62 triliun pada 2022. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 86,12 triliun pada tahun 2023 dari Rp 86,81 triliun pada tahun 2022. Aset perseroan meningkat menjadi Rp186,58 triliun pada tahun 2023 dari Rp25,94 triliun menjadi Rp28,57 triliun pada tahun 2022.

Anthony Salim, Chairman Director dan CEO Indofood mengatakan, Indofood kembali menunjukkan ketahanannya dengan mencapai kinerja keuangan yang solid pada tahun 2023 dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang berubah dan menantang.

“Pada tahun 2024, kami optimis namun selalu berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian global, serta terus berupaya mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” kata Antomi seperti dikutip dalam rilis berita BEI.

Saham INDF menguat 0,39 persen ke Rp6.450 per saham pada penutupan perdagangan Senin 25 Maret 2024. Saham INDF dibuka datar di Rp 6.425. Harga saham INDF memiliki harga tertinggi Rp 6.500 dan harga terendah Rp 6.450 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.121 kali dengan volume perdagangan sebanyak 56.319 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 36,4 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *