Sat. May 18th, 2024

Jaga Ketahanan BBM, Pertamina Genjot Kapasitas Produksi Kilang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengolahan minyak dan gas bumi (migas).

Sekretaris Perusahaan KPI Hermanjah Nasroen mengatakan perdagangan migas merupakan salah satu upaya utama menjaga kedaulatan negara di bidang energi. Salah satu rantai perdagangan migas mengolah minyak mentah menjadi produk BBM dan non BBM di pabrik pengolahan milik Pertamina. “Di Pertamina, upaya peningkatan kapasitas penyulingan minyak terus dilakukan. Pada periode 2019 hingga 2023, Pertamina meningkatkan kapasitas produksi kilang minyak yang ada menjadi 126,2 ribu barel per hari dan meningkatkan produksi produk petrokimia menjadi 180 ribu ton per tahun,” dia menambahkan . jelasnya, Selasa (4 Februari 2024). Daftar proyek

Beberapa proyek peningkatan kapasitas terjadi pada periode 2019-2023, antara lain proyek langit biru Cilacap pada Agustus 2019 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 23.000 barel per hari menjadi 53.000 barel per hari. Proyek ini juga meningkatkan kualitas produk dari standar Euro II sebelumnya menjadi standar setara Euro IV.

Selain itu, ada proyek RDMP Balongan Tahap 1 pada Juni 2022. Melalui proyek ini, kapasitas produksi unit penyulingan minyak mentah (CDU) yang sebelumnya 125 ribu barel per hari dapat ditingkatkan menjadi 150 ribu barel per hari. .

KPI juga berupaya meningkatkan kapasitas produksi melalui Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan. Proyek ini memasuki tonggak sejarah baru dengan diperkenalkannya program Turn Around (TA) Revamp.

“Saat ini kapasitas pengolahan KPI kurang lebih 1 juta barel per hari. Revamp TA yang dilakukan KPI saat ini bertujuan untuk mengintegrasikan fasilitas pengolahan yang ada dengan fasilitas pengolahan baru hasil pelaksanaan proyek RDMP,” jelasnya.

RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek dengan investasi terbesar yang saat ini dilaksanakan oleh Pertamina. Proyek ini juga merupakan proyek yang sangat kompleks.

“Proyek RDMP Balikpapan ini proyek yang sangat kompleks. Katanya karena kita membangun kilang baru yang bersebelahan atau bahkan bersinggungan dengan kilang yang sudah ada. Kita harus pastikan proyek itu berjalan sementara kilang yang ada harus tetap beroperasi. jelas Hermancia.

Hermansia juga mengatakan keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barel per hari.

“Dengan peningkatan kapasitas sebesar 100.000 barel per hari, maka Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar milik Pertamina,” jelasnya.

Selain peningkatan kapasitas penyulingan minyak, tambahan produksi produk petrokimia akan ditingkatkan menjadi 225 ribu ton per tahun.

“KPI sebagai bagian dari Pertamina merupakan pilar ketahanan energi dengan produk olahannya. Oleh karena itu peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk terus tumbuh,” tambah Hermansi.

Proyek RDMP Balikpapan direncanakan selesai pada tahun 2025. “Kami mohon dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia agar proyek ini dapat berjalan lancar dan seluruh proyek dapat selesai tepat waktu,” tutup Hermansi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *