Sun. Sep 8th, 2024

Jemaah Haji Jangan Lupa Bawa Payung hingga Minum, Suhu di Makkah Capai 42 Derajat Celsius

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Jemaah haji asal Indonesia mulai berbondong-bondong ke Mekkah. Berdasarkan Laporan Pejabat Haji (PPIH), sebanyak 52.482 jemaah haji Indonesia memasuki Mekkah hingga Sabtu, 25 Mei 2024.

Departemen Tenaga Kerja (Daker) Mekkah Khalilurrahman mengingatkan jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan diri setibanya di Mekkah. Perlu diketahui, kondisi cuaca di Makkah saat ini sangat panas dibandingkan Indonesia dan masih ada masa tunggu yang lama hingga puncak haji.

“Cuaca di Makkah sangat buruk. Suhu di siang hari bahkan mencapai 42 derajat Celcius. Siang hari jangan banyak beraktivitas di luar ruangan, jaga kesehatan hingga hari Arafah. Karena haji itu Arafah”, Makkah Kadaker Khalilurrahman , Sabtu 25 Mei 2024, dikutip Kemenag.go.id.

Menurut Khalilurrahman, Kepala Dinas Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal mengatakan, banyak hal yang dilakukan jemaah di tengah cuaca panas Makkah.

“Pertama, ingatlah untuk membawa alat pelindung diri (APD) seperti payung, topi, kaca mata, dan masker saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari,” kata Jamal saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. .

Kedua, Minumlah air putih yang cukup. “Jangan tunggu sampai haus. Minumlah sesering mungkin. Bila perlu minumlah saline agar cepat diganti,” kata Jamal.

Ketiga, menyemprotkan air saat beraktivitas di luar ruangan. Gunakan pada bagian tubuh yang lembab dan terkena sinar matahari langsung.

Keempat, ini juga penting, jangan terlalu banyak beraktivitas, apalagi jalan kaki di siang hari, kata Jamal.

Disarankan juga agar jamaah haji tidak memaksakan diri untuk menunaikan umrah di siang hari. “Kalau dipaksakan, bisa berakibat fatal,” kata Jamal.

 

Selain kartu pintar yang akan dibagikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji tahun 2024, Arafat juga diberikan akses rangkaian salat di Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Kebijakan penggunaan kartu pintar baru diterapkan pemerintah Arab Saudi pada tahun ini. Oleh karena itu, harus diikuti oleh jamaah Indonesia, kata Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, dalam keterangan tertulisnya. diterima pada Selasa (21). /5/2024). )

Selama jemaah haji Indonesia berada di Tanah Suci, Smart Card wajib selalu dibawa terutama pada saat puncak haji di Armuzna.

“Kartu pintar adalah kartu yang akan digunakan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah haji di Armuzna wajib menggunakannya,” jelas Anna.

Kemudian Ketua Tim Tempat Kerja Makkah (Kadaker) Khalilurrahman dari Makkah; Ia juga meminta kepada ketua tim, termasuk ketua tim, untuk memastikan kartu-kartu tersebut tidak hilang dan menjaganya dengan baik. sesegera

“Kami menghimbau kepada para ketua kelompok, ketua kelompok, ketua kelompok dan jamaah untuk semaksimal mungkin menjaganya. Jangan sampai hilang,” kata Khalil.

Khalil mengatakan, kartu pintar tersebut akan disalurkan melalui kepala sektor untuk diberikan kepada ketua kelompok. Kartu pintar akan dibagikan kepada jamaah melalui ketua tim.

“Kemudian pendistribusian teknologinya akan diserahkan kepada kepala departemen. Ketua bagian akan membagikannya kepada ketua kelompok. Ketua kelompok akan membagikannya kepada ketua kelompok, kemudian kepada ketua kelompok dan penonton. Untuk benar-benar menjaga rombongan pimpinan dan jamaah haji agar tidak tersesat,” jelas Khalil.

Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan kartu cadangan bagi jamaah jika smart card tersebut hilang. Namun Humla sangat terbatas.

“Dari Kementerian Haji Arab Saudi dibatasi hanya 10% jemaah haji Indonesia, meski bisa diganti jika hilang. Kami mengimbau masyarakat (haji) berhati-hati melestarikannya,” kata Khalil.

Menurut Khalil, kartu pintar tersebut merupakan implementasi dari aturan Arab Saudi yang menyatakan bahwa mereka yang menunaikan ibadah haji tanpa izin resmi adalah bersalah.

Oke, ini (kartu pintar) sama dengan izin (haji), katanya.

Smart card didominasi warna coklat dan putih. Bagian depannya terdapat foto dan data profil jemaah serta barcode yang dapat di-scan untuk mengidentifikasi data jemaah.

Pada tanggal tersebut, nama jemaah; foto tanggal lahir Disertai nomor visa dan penyedia penerbit serta lokasi tempat tinggal jamaah di Mekkah.

 

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *