Sat. Jul 27th, 2024

Jokowi Ungkap Indonesia Alami Defisit Rp 30 Triliun karena Maraknya Impor Teknologi-Komunikasi

By admin May12,2024 #defisit #Jokowi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Indonesia masih didominasi barang impor. Hal ini menyebabkan terjadinya shortfall hingga Rp 30 triliun pada sektor komersial.

Sayangnya, teknologi dan alat komunikasi yang kita gunakan masih didominasi barang impor, dan defisit perdagangan di sektor ini hampir $2,1 miliar, lebih dari Rp30 triliun, kata Jokowi saat membuka Rumah Uji Digital Indonesia di Balai Besar. . Uji coba perangkat telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (05/07/2024).

“Dalam aplikasi pengujian perangkat, impor masih mendominasi. Data ini saya dapat dari China, ada 3.046 perangkat, sedangkan dari Indonesia hanya 632 perangkat, jauh sekali,” lanjutnya.

Dia juga berbicara tentang pertemuannya dengan CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella bulan lalu. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton di bidang teknologi.

“Saya tetap menekankan hal yang sama: kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus menjadi pemain dan produsen,” ujarnya.

Jokowi juga mendapat laporan bahwa dari 320 perangkat yang diproduksi Apple, Indonesia hanya memiliki dua pemasok. Sedangkan Filipina mendapat 17 pemasok, Malaysia 19, Thailand 24, dan Vietnam 72.

“Sebenarnya PDB kita terbesar di ASEAN yaitu 46 persen PDB ASEAN di Indonesia, tapi untuk pemasok kita hanya dua,” jelas Jokowi.

Ia mengatakan hal itu sangat mengkhawatirkan dan merupakan pekerjaan besar bagi pemerintah. Untuk itu, Jokowi ingin kapabilitas industri teknologi dalam negeri ditingkatkan agar Indonesia bisa menjadi pemain dominan di sektor teknologi global.

“Saya tekankan, kita tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi. Kita tidak ingin menjadi pasar mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global, dan tentunya kita harus berani dan melakukan terobosan-terobosan,” ujarnya. . Jokowi.

Presiden Joko Widodo meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) sebagai pusat pengujian perlengkapan standar internasional. Pusat pengujian ini disebut-sebut terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.

Menurut Presiden Jokowi, IDTH merupakan wajah baru Balai Pengujian Peralatan Telekomunikasi (BBPPT) sebagai pusat sertifikasi perangkat digital terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

“Saya bersyukur kini kita telah memiliki Indonesia Digital Testing House, sebuah pusat pengujian perangkat standar internasional yang telah diumumkan Menteri Komunikasi dan Informatika sebelumnya, yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip Antara. Selasa (05/07/2024).

Presiden Jokowi meninjau fasilitas tersebut tidak hanya saat peresmian saja. Ia mengatakan, seluruh ruangan dan fasilitas dilengkapi dengan peralatan mutakhir.

Menurut Presiden, dengan fasilitas modern tersebut, anggaran pembangunan IDTH akan menelan biaya sekitar Rp 980 miliar.

“Jadi kalau peralatannya super canggih, tidak heran karena anggarannya besar. Dan saya tahu, pengujian perangkat ini sangat penting peranannya: setiap perangkat digital diuji di tempat ini,” kata Presiden.

Belakangan, Presiden mengatakan seluruh perangkat seperti laptop, telepon seluler, TV digital, telepon genggam, dan radar sedang diuji di IDTH. Perangkat ini diuji untuk memastikan standar keselamatan, standar kesehatan, dan standar keselamatan publik menggunakan perangkat digital.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga berharap IDTH tidak hanya menjadi ajang uji sertifikasi, namun juga melahirkan inovasi dan memperkuat ekosistem teknologi digital lokal.

Untuk itu, Presiden meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendukung penelitian dan pengembangan, termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi, startup, dan usaha kecil menengah untuk mendorong penelitian dan paten.

Dengan begitu, IDTH dapat mendukung pengembangan pengujian dan sertifikasi produk lokal agar perangkat digital dalam negeri berdaya saing.

“Digitalisasi menjadi landasan pembangunan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menjadikan produsen lokal sebagai raja di negaranya sendiri,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *