Tue. Oct 1st, 2024

Mengenal Penyakit Kleptomania, Gejala, hingga Cara Penanganannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kleptomania atau klepto merupakan kelainan psikologis yang ditandai dengan adanya dorongan yang tidak terkendali untuk mengambil barang orang lain, padahal seringkali barang tersebut tidak berharga atau tidak diperlukan oleh pelakunya.

Penderita kleptomania tidak mencuri karena motif finansial atau keuntungan pribadi. Namun sebagian besar disebabkan oleh dorongan tak tertahankan yang muncul terus menerus.

Dirangkum dari berbagai sumber, penyakit ini tergolong gangguan kontrol impuls di mana orang tersebut tidak mampu mengendalikan keinginan atau tindakan yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Pencurian sering kali baru terjadi pada usia remaja atau dewasa muda, meski bisa terjadi pada usia berapa pun.

Gejala utama pencurian adalah keinginan yang kuat untuk mencuri, sering kali diikuti perasaan stres atau cemas sebelum melakukan pencurian dan rasa lega atau puas setelahnya.

Pencurian ini seringkali tidak direncanakan dan barang yang dicuri seringkali tidak berguna bagi pelakunya. Sekalipun pasien sadar bahwa mencuri adalah tindakan yang salah dan mungkin mempunyai konsekuensi hukum, dorongan untuk mencuri tetap sulit untuk diabaikan.

Penyebab pengutilan tidak sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor diyakini berperan. Faktor genetik mungkin berkontribusi, karena mengutil cenderung lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kontrol impuls atau gangguan mental lainnya, seperti gangguan mood atau kecemasan.

Selain itu, faktor lingkungan dan biologis seperti ketidakseimbangan kimiawi di otak juga dapat memengaruhi kondisi ini. Beberapa teori juga menghubungkan kleptomania dengan gangguan pada sistem saraf pusat yang mempengaruhi regulasi emosi dan perilaku.

Perawatan kleptomania mencakup metode psikologis dan medis. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan yang bertujuan untuk membantu pasien mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang bermasalah.

Selain itu, farmakoterapi juga dapat digunakan, terutama untuk mengatasi gejala yang berhubungan dengan kecemasan atau depresi yang sering menyertai kleptomania. Obat-obatan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) terkadang diresepkan untuk membantu mengendalikan keinginan mencuri.

Penting bagi penderita kleptomania untuk menerima dukungan dari keluarga dan teman, karena stigma sosial dan rasa malu sering kali menghalangi mereka untuk mencari bantuan.

Pengertian dan dukungan dari orang sekitar sangat membantu proses penyembuhan. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai mengutil sebagai gangguan medis dapat mengurangi stigma dan meningkatkan akses terhadap pengobatan yang efektif.

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, dengan diagnosis yang tepat dan dukungan yang memadai, penderita kleptomania dapat belajar mengendalikan keinginannya untuk mencuri dan menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

Upaya mengedukasi masyarakat mengenai gangguan ini juga penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung.

Pengarang: Belvana Fasya Saad

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *