Sat. Sep 7th, 2024

Pasar Kripto Bergerak Datar, Melemahnya Arus Masuk ETF Bitcoin Jadi Pemicu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pasar mata uang kripto dan Bitcoin terpantau masih melemah dan cenderung stagnan menjelang akhir pekan. Salah satu pergerakan lambat Bitcoin adalah aliran dana ke pasar spot ETF BTC AS yang terus melemah.

Trader Tococrypto Fikieh Fachrur menjelaskan data aliran pasar ETF spot BTC memberikan tekanan pada BTC selama sesi Kamis lalu. Pada hari Rabu, pasar ETF spot BTC mencatat total net outflow sebesar $120,6 juta atau setara Rp 1,9 triliun (dengan asumsi nilai tukar 16.226 terhadap dolar AS).

BTC bereaksi terhadap data aliran ETF spot BTC, jatuh ke sesi terendah USD 62.844 atau setara Rp 1,01 miliar.

“Meski kembali menguat hingga $64.000 atau setara Rp1,03 miliar, BTC kembali melemah setelah indikator ekonomi AS pada Kamis malam memicu aksi jual BTC,” kata Fikieh dalam analisis akhir pekan yang didapat dari matthewgenovesesongstudies.com, Jumat. (26/4/2024).

Fikieh menambahkan, perekonomian AS hanya tumbuh 3,1% pada kuartal I-2024, dibandingkan 3,4% pada kuartal IV-2023. Pertumbuhan yang lebih lemah menimbulkan kekhawatiran terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024.

Laporan data PDB AS yang mengecewakan juga membuat takut para investor, dengan harapan bahwa penurunan suku bunga tahun ini akan gagal, sehingga berdampak pada aset-aset berisiko di seluruh pasar, termasuk mata uang kripto.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melonjak 8 basis poin menjadi 4,73%, level tertinggi sejak November. Penurunan harga bitcoin juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aksi ambil untung yang dilakukan investor setelah kenaikan harga secara tiba-tiba atau kekhawatiran akan ketegangan konflik Israel-Iran.

Selain itu, hal ini juga dapat dipicu oleh aksi jual besar-besaran pada aset kripto secara keseluruhan karena ketidakpastian seputar tuntutan hukum yang mengganggu perusahaan dan individu di industri mata uang kripto global.

“Pada akhirnya, kinerja negatif bitcoin akhir-akhir ini dapat dikaitkan, setidaknya sebagian, dengan ketakutan akan koreksi di pasar saham AS atau laporan triwulanan perusahaan teknologi, eskalasi krisis di Timur Tengah dan penurunan kepercayaan. dalam perekonomian Tiongkok,” jelas Fikieh.

Mengenai proyeksi harga bitcoin ke depan, Fikieh mengatakan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain sentimen pasar, kondisi perekonomian global, dan perkembangan teknologi kripto.

Meski pasar saat ini sedang mengalami penurunan, beberapa analis meyakini bahwa Bitcoin masih berpotensi mengalami kenaikan harga lagi dalam jangka panjang, terutama karena faktor-faktor seperti adopsi institusional dan perubahan kebijakan moneter global.

“Meskipun BTC akan merespons data aliran pasar ETF Bitcoin, investor juga harus mempertimbangkan data ekonomi AS.” “Kekhawatiran investor atas laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi AS pada Jumat malam kemungkinan membebani data aliran ETF Bitcoin,” katanya.

Meningkatnya tren pendapatan atau pengeluaran pribadi dan data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan dapat menghilangkan spekulasi mengenai penurunan suku bunga Fed pada tahun 2024.

Suku bunga Fed yang lebih agresif dapat mempengaruhi tren arus masuk di pasar ETF spot BTC dan harga Bitcoin.

Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *