Sun. Sep 8th, 2024

Pertamina Fokus Rampungkan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pertamina saat ini fokus menyelesaikan Rencana Induk Pengembangan Kilang (RDMP) Balikpapan. Proyek ini memasuki tonggak sejarah baru dengan program renovasi turnaround (TA) yang dijadwalkan selesai pada awal Mei 2024.

Demikian pesan yang disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat berkunjung ke proyek RDMP Balikpapan pada Selasa, 2 April 2024, seperti dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (4 April 2024).

Program perombakan TA bertujuan untuk mengintegrasikan unit kilang yang ada dengan kilang yang baru dibangun setelah penerapan program RDMP. Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas Kilang Balikpapan sebesar 100.000 barel per hari, yang berarti kapasitas Kilang Balikpapan akan meningkat dari yang semula 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. langit. langit.

Nick berkata: “Kami semua berharap dan memberikan dukungan penuh agar proses renovasi berjalan lancar, yang merupakan tonggak penting dalam peningkatan kapasitas proyek RDMP.”

Nicke mengatakan, membangun proyek sebesar dan kompleksitas seperti ini tidaklah mudah, namun Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional dan seluruh tim yang terlibat telah menunjukkan bahwa dengan komitmen penuh dan kolaborasi yang kuat, mereka dapat mengatasi tantangan yang ada.

Nick mengatakan: “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini karena sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Proyek ini akan membawa nilai tambah yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Pertamina bangga memiliki proyek sebesar ini.”

Nantinya, jika RDMP Balikpapan selesai, maka akan menjadi kilang terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas kilang Balikpapan akan melebihi kapasitas kilang Cilazar yang saat ini memiliki kapasitas terbesar.

Kilang Cilacap saat ini mengolah 345.000 barel minyak per hari (bph). Sedangkan Kilang Balikpapan mampu mengolah minyak mentah sebanyak 360.000 barel per hari. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan minyak bumi, juga akan meningkatkan output produk petrokimia sebesar 225.000 ton per tahun.

Sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi pada tahun 2060 dengan terus mendorong inisiatif yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sedang berupaya meningkatkan kapasitas kilang. Langkah ini untuk menjaga kedaulatan negara di bidang energi.​

Sekretaris Perusahaan Kilang Internasional Pertamina Hermansyah Y Nasroen menjelaskan, Pertamina akan terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi kilang.

Hermansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (4/3), mengatakan, “Pertamina telah meningkatkan kapasitas kilang yang ada menjadi 126.200 barel per hari antara tahun 2019 hingga 2023 dan meningkatkan produksi petrokimia menjadi 180.000 ton per tahun..).

Beberapa proyek penambahan kapasitas yang dilaksanakan antara tahun 2019 hingga 2023 antara lain proyek Cilaza Blue Sky pada Agustus 2019 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 23.000 barel per hari menjadi 53.000 barel per hari. Proyek ini juga meningkatkan kualitas produk dari sebelumnya E.U tingkat.

Selain itu, ada proyek RDMP Balongan Tahap 1 pada Juni 2022. . .

KPI juga tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Program ini mencapai tonggak sejarah baru dengan dilaksanakannya program renovasi Turnaround (TA).

“Kapasitas pengolahan KPI saat ini sebesar 1 juta barel per hari. Modifikasi TA yang dilakukan KPI saat ini bertujuan untuk mengintegrasikan unit kilang eksisting dengan kilang baru hasil pelaksanaan proyek RDMP”.

Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek investasi terbesar yang saat ini dilaksanakan oleh Pertamina. Proyek ini juga merupakan proyek yang sangat kompleks.

“Proyek RDMP Balikpapan merupakan proyek yang sangat kompleks. Dikatakan demikian karena kita sedang membangun unit kilang baru secara berdampingan atau bahkan bersinggungan dengan kilang yang sudah ada. Kita harus memastikan proyek tersebut terlaksana sementara kilang yang ada masih perlu dibangun. Ayo Operasi,” jelas Hermancia.

Hermansyah menjelaskan, “Dengan peningkatan kapasitas produksi sebesar 100.000 barel per hari, kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar milik Pertamina. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan minyak, juga akan meningkatkan produksi produk petrokimia menjadi 225.000 ton per tahun.

Hermansyah menambahkan: “KPI yang menjadi bagian dari Pertamina merupakan tulang punggung ketahanan energi produk olahannya. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk terus tumbuh.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *