Sat. Jul 27th, 2024

Polisi Telusuri Asal Mobil Gran Max Sewaan yang Terlibat Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Asal muasal mobil Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT masih tersisa karena terjadi kecelakaan maut di Tol Jakarta-Sikampek KM 58 Senin pagi ini (4 Agustus 2024). gaib Mobil tersebut rusak parah dan terbakar dan diyakini merupakan mobil sewaan.

Saat ini polisi masih mendalami sumber kendaraan yang diduga menjadi pemicu rangkaian kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Sikampek. Lebih lanjut, pemilik alamat rumah yang tercatat di STNK kendaraannya telah mengaku bukan pemilik kendaraan Gran Max yang dimaksud.

“Bisa diketahui nomor rangka mesin dasar mobil dan diketahui milik siapa,” kata Kapolri Polri di Pos Jasa Marga Barat KM70 Tol Sicampek. Kata Inspektur Ann Suhanan. . Jawa, Senin (4 Agustus 2024).

Dari pemeriksaan sementara, polisi mengetahui mobil Grand Max itu milik STNK Yanthi Setiawan Buddhadharma, warga Utan Kaya Utara, Jakarta Timur.

Namun kenyataannya nama tersebut tidak sesuai dengan alamat sebenarnya. Arn menduga mobil tersebut sudah pernah dijual dan namanya diganti.

“Iya, ada beberapa kemungkinan. Nomor sasisnya akan kita cek di database kita, untuk diketahui milik siapa,” kata Mabes Polri.

Sebelumnya, tim merdeka.com sempat mencari alamat pemilik kendaraan yang tertera di STNK. Orang-orang yang tinggal di rumah mengaku tidak tahu apa-apa.

Ildela Sabrina Aprilia, putri Setiawan Buddhadharma, menegaskan nama Yanthi tidak masuk dalam keluarganya. Bahkan, dia ingin petugas kepolisian melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi korban kecelakaan fatal secara positif.

Apalagi, ia dan ayahnya Setiawan Buddhadharma yang sudah tinggal di sini sejak 2011 bingung kenapa ada seseorang bernama Yanthi Setiawan Buddhadharma yang beralamat sama dengan rumahnya. Lagi pula, aku tidak tahu apa-apa tentang Yanti.

“Bukan di alamat ini, tidak, bukan. Saya hanya menasihati polisi. Tolong bantu polisi mengidentifikasi dan melakukan tes DNA terhadap korban kecelakaan itu. Keluarganya dan ‘Tidak ada yang tahu kalau hal seperti ini bisa terjadi.’ Jenazah korban kecelakaan telah diidentifikasi untuk mengungkap identitasnya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Polri tengah menyelidiki penyebab terjadinya serangkaian kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan: satu bus, dua minibus, satu unit Daihatsu Grand Max, dan satu unit Daihatsu Terios. Diketahui, kendaraan Grand Max merupakan mobil sewaan yang membawa 12 orang.

Hal ini berdasarkan informasi dari pihak yang mengaku sebagai keluarga korban kecelakaan.

Informasi dari keluarga korban, sebenarnya mereka memerintahkan perjalanan untuk menjemput mereka, kata Kapolri Jenderal Listio Sigit, Senin di RSUD Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Polisi kini mendalami asal usul kendaraan Gran Max bernomor registrasi B-1635-BKT itu, kata Sigit.

Selama ini identitas asli mobil Grand Max tersebut karena beralamat di Jalan Duren No. 16 RT003/009 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matramang, Yanti Setiawan Buddhadharma, Jakarta Timur.

“Pihak keluarga sudah diberitahu dan sedang dilakukan penyelidikan,” kata Sigit.

Sementara itu, dua dari 12 orang tewas dalam kecelakaan tragis ini telah teridentifikasi. Hal itu diperoleh berdasarkan dokumen identitas yang diamankan dengan aman di lokasi kejadian.

“Dua KTP sudah diperoleh dan diidentifikasi sebelumnya, namun diketahui salah satu keluarganya berasal dari Siam dan satu lagi dari Bogor,” kata Kapolri.

Pak Sigit mengatakan identifikasi jenazah masih dilakukan di rumah sakit. Jenazah yang teridentifikasi kemudian dikumpulkan oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Kecelakaan maut itu terjadi saat terjadi pemberlakuan arus balik di Tol Jakarta-Sikampek pada Senin pagi. Kendaraan Gran Max yang melaju di jalur berlawanan, berhenti di bahu jalan dan berusaha memasuki jalur berlawanan menuju Jakarta.

Belakangan, sebuah bus yang datang dari arah Sicampek tidak mampu menghindari mobil Grand Max dan akhirnya mengalami kecelakaan hingga menyebabkan mobil Grand Max tersebut terbakar. Mobil Terios kemudian bertabrakan dengan bus dan Grand Max sehingga menyebabkan mobil tersebut terbakar.

Sejauh ini, polisi belum memastikan jumlah korban tewas dalam kecelakaan tersebut. Namun sejauh ini sudah ada 12 orang yang meninggal dunia.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi meninjau langsung proses identifikasi korban kecelakaan tol Jakarta-Cikampek KM58 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Senin sore.

Menko mengatakan, “Saat ini proses pengungkapan identitas korban atas nama Infis Poli.”

Informasi yang diterima, 12 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.

Mobil yang mereka tumpangi terbakar dan seluruh korban diyakini tewas di tempat.

Wartawan: Rahmat Baihaki

Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *