Sat. May 18th, 2024

Resmi! Meratus Terdaftar pada 18 Usulan Global Geopark 2024 oleh UNESCO

matthewgenovesesongstudies.com, Banjarbaru Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah merilis 18 proposal baru Global Geoparks untuk tahun 2024 melalui situs resminya. Dua di antaranya berasal dari Indonesia yakni Geopark Meratus dan Kebumen, sedangkan lainnya berasal dari Brazil, Kanada, China, Italia, Meksiko, Maroko, Norwegia, Korea Selatan, Rumania, Arab Saudi, Spanyol, Tanzania, Inggris, Irlandia Utara, dan Vietnam.

Alhamdulillah Perpustakaan Digital UNESCO telah diberitahukan dalam dokumen berkode SC/2024/UGGp/1 Rev, akan dievaluasi 18 proposal Global Geopark baru, salah satunya adalah Geopark Meratus kebanggaan kita, kata Hanifa. Ketua Harian Badan Pengelola (BP) Geopark Maratus Dwi Nirwana, Selasa (04/02/2024).

Menurutnya, dengan informasi tersebut, suatu prestasi yang luar biasa, Geopark Meratus setara dengan banyak geopark lain di banyak negara. Diantaranya adalah Niagara, Gunung Kilimanjaro, Danyang, Chefchaouen, Lang Son, Alta Murgia dan masih banyak geopark lain di dunia.

Halaman ini juga memberikan gambaran tentang Geopark Meratus, menurut dokumen yang diserahkan ke UNESCO, ciri-ciri geologi Meratus terutama disebabkan oleh serangkaian peristiwa tektonik kompleks yang berkaitan dengan lempeng tektonik, seperti tumbukan dan subduksi.

Dijelaskan bahwa Pegunungan Meratus yang menyusun sebagian besar geopark ini terbuat dari ofiolit, batuan yang terbentuk di dasar laut sekitar 198 juta tahun yang lalu, namun terdorong ke darat akibat tumbukan antara 137 hingga 110 juta tahun yang lalu. . bertahun-tahun lalu. Ofiolit tergolong langka secara global, dan meskipun ditemukan di wilayah lain di Indonesia, Pegunungan Meratus memiliki rangkaian terlengkap dan tertua di tanah air.

“Dengan demikian, Meratus merupakan situs penting untuk memahami proses tektonik yang tidak biasa di balik pembentukannya, batu kapur yang tersimpan di bawah air laut antara 36 dan 16 juta tahun yang lalu dan naik ke daratan akibat aktivitas tektonik baru,” jelas Hanifa. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurutnya, bentang alam karst terbentuk akibat hancurnya sebagian batuan kapur dan terbentuklah gua-gua besar. Terakhir, sedimen aluvial yang terbentuk selama 1 juta tahun terakhir mengandung berlian dalam konsentrasi yang cukup untuk penambangan rakyat. Asal muasal berlian ini masih misterius dan menjadi bahan penelitian terus-menerus.

Dorongan penilaian ini merupakan dorongan penting yang perlu dipersiapkan secara matang oleh BP Geopark Meratus, termasuk tentunya pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang menjadi lokasi 54 lokasi Geopark Meratus, serta pemangku kepentingan terkait, termasuk Meratus. Mitra Geopark.

“Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sangat mendukung segala upaya semua pihak untuk mewujudkan impian besar menjadi bagian dari dunia dengan diakui sebagai Global Geopark UNESCO”, tambahnya.

Dijelaskan, langkah persiapan yang dilakukan antara lain dalam waktu dekat, pada tahun anggaran 2024, akan diperkenalkan representasi Geopark Meratus di terminal kedatangan Bandara Internasional Shyamsuddin Noor dan proyek tersebut telah dikonsultasikan lebih lanjut beberapa kali. Baik oleh BP Geopark Meratus maupun Angkasa Pura.

Pemenuhan aksesibilitas, amenitas, dan visibilitas akan selesai pada tahun ini dengan dukungan Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan. Peningkatan kapasitas masyarakat sekitar lokasi dan pengelola lokasi juga mendapat intervensi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perindustrian dan Pariwisata.

Hal ini menunjukkan keseriusan Paman Birin yang dijuluki “Kalsel Berkumpul Dunia” oleh Gubernur Kalsel. Setelah itu, Bank Indonesia dan Bank Kalsel menjadi pihak yang banyak menaruh perhatian untuk mendukung tingginya aspirasi masyarakat Kalimantan Selatan, Babusulam.

Bentuk fasilitasi lainnya, antara lain peningkatan kapasitas, pembangunan totem, revitalisasi rumah keluarga, dan sosialisasi Geopark Meratus menjadi produk perbankan tentu menjadi kontribusi penting.

Hanifa berharap pemerintah kabupaten/kota lebih aktif membantu menyiapkan penilaian di beberapa tempat seperti Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Burito Kuala). Apalagi permasalahan sampah masih terus terjadi karena pengelolaan sampah yang masih belum ideal.

“Situs Geopark Meratus biasanya sudah ada kegiatan pariwisatanya dan sudah ada pengelola lokasinya, tentunya tidak sulit untuk segera diperbaiki, pengelolaan sampah di situs Desa Sasirangan Sungai Jingah Kota Banjarmasin masih menjadi kendala, perlu campur tangan pemerintah daerah”, Pungkas Hanifah Dwi Nirwana.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *