Thu. Sep 19th, 2024

Riwayat Sepatu Bata yang Tutup Pabrik di Purwakarta, Sudah Eksis Sebelum Indonesia Merdeka

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Shoes Bata Tbk (BATA) resmi menghentikan produksi di pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Direksi memutuskan untuk menghentikan sementara operasional pabrik alas kaki Bata pada Selasa, 30 April 2024, dan sebelumnya telah memberikan persetujuan di hadapan Direksi pada Senin, 29 April 2024.

Hatta Tutuko, Direktur Utama Bata Shoe Company, dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menulis bahwa “PT Shoes Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya dalam empat tahun terakhir dalam menghadapi kerugian industri. pandemi dan perubahan cepat dalam perilaku konsumen.” di kanal Stock matthewgenovesesongstudies.com, Sabtu (5 April 2024).

Simbol asal Cekoslowakia yang kini terbagi menjadi Republik Ceko dan Slovakia ini memiliki sejarah panjang di Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan. Menurut situsnya, pada hari Sabtu, Perusahaan Sepatu T. & A. Bata didirikan pada 21 September 1894 oleh saudara Tomas, Anna dan Antonin Bata di desa Zlin di Cekoslowakia.

Pembuat sepatu generasi kedelapan dari keluarga Bata ini disebut sebagai “penemu sejak awal”. Mereka mentransformasi bengkel tradisional yang awalnya hanya mempekerjakan satu orang menjadi perusahaan dengan 10 karyawan, yang langsung bertambah menjadi 50 karyawan.

Pada tahun 1899, toko batu bata pertama dibuka di Zlin. Kemudian pada tahun 1905, produksinya meningkat menjadi 2,2 ribu pasang per hari, menjadikan Bata sebagai perusahaan sepatu terbesar di Eropa saat itu. Kesuksesannya membuat Bata menjalin aliansi, termasuk dengan Hindia Belanda, yang membawanya ke Indonesia.

 

Secara khusus, Bata masuk ke Indonesia pada tahun 1931, 14 tahun sebelum negara memperoleh kemerdekaan. Saat itu, merek sepatu ini menggandeng Dutchch-Indisch selaku importir sepatu di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di kawasan Kalibata, tepat di Jl. Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Produksi sepatu dimulai pada tahun 1940.

 PT. Bata Shoes, TBK dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Maret 1982. Kemudian pada tahun 1994 dibangun pabrik sepatu di Purwakarta. “Sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia, Bata mengkhususkan diri dalam produksi tali sepatu yang digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan,” ujarnya.

Saat ini Bata Indonesia menempati gedung enam lantai di Cilandak, Jakarta Selatan. “Tetap saja,” kata mereka. “Perjalanan merek Bata di Indonesia masih panjang. (Merek) yang dikenal dengan sepatu sekolah dengan label ‘Back to School’ ini telah melayani segmen pasar yang berbeda-beda.”

 

 

Perusahaan melanjutkan: “Bata Shoes sebagai pengecer dan pemasar sepatu di Indonesia mengoperasikan jaringan 435 toko di seluruh negeri yang mencakup toko keluarga dan kota. Setiap toko Bata berbeda dari yang lain dalam hal variasi produk.”

Bata Indonesia, kata mereka, juga menjalankan departemen penjualan yang melayani pengecer independen. “Dengan sejarah lebih dari 125 tahun di industri alas kaki, Bata menawarkan berbagai macam alas kaki yang dapat memenuhi semua pendapatan dan kelompok umur, dari anak-anak hingga anak-anak, perempuan dan laki-laki,” ujarnya.

“Bauran produk kami mencakup beragam koleksi kekinian dan kekinian untuk segala kesempatan. Terus mengembangkan teknologi sepatu modern, Bata menguasai seni memproduksi sepatu yang memadukan gaya dan kenyamanan, menawarkan alas kaki berkualitas untuk seluruh lapisan masyarakat. ” dia berkata.

Sayangnya, dalam pengumuman terakhirnya, Hatta menyatakan bahwa Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang diproduksi di sana terus menurun. Kapasitas produksi pabrik tersebut juga melebihi permintaan yang mampu ditopang oleh pemasok lokal di Indonesia.

 

“Dengan keputusan ini, Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purvakarta,” kata Hatta. Ia melanjutkan, keputusan ini merupakan hal terbaik yang dapat dilakukan berdasarkan keteguhan dan kesepakatan para pihak terkait, dengan tujuan untuk meningkatkan operasional Perseroan. 

“Perusahaan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan pelanggan kami yang terkena dampak perubahan ini,” ujarnya. Pada penutupan perdagangan Jumat 3 Mei 2024, harga saham BATA naik 1,06 persen menjadi Rp95 per saham. 

Sebelumnya, PT Shoes Bata Tbk (BATA) mencatatkan kinerja keuangan beragam pada tahun 2022. Perusahaan alas kaki Bata mengalami peningkatan penjualan, namun mengalami peningkatan kerugian.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 9 April 2023, PT Shoes Bata Tbk telah meraih penjualan sebesar Rp643,45 miliar pada tahun 2022. Bisnis tersebut meningkat 46,74 persen jika dibandingkan periode 2021 sebesar Rp438,48. miliar. Namun kerugian tahun berjalan induk perusahaan melonjak sekitar 106,8 persen menjadi Rp105,91 miliar pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp51,20 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *