Sat. Jul 27th, 2024

Soal Rencana Iuran Pariwisata, Ini Kata Bos Garuda Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya tidak menyetujui adanya pungutan wisata jika dipungut melalui tiket penerbangan.

“Kami tidak setuju soal pendanaan, tapi kami juga tidak setuju prosesnya dilakukan melalui tiket, karena cepat atau lambat masyarakat akan mengetahui bahwa harga tiket akan naik,” kata Irfan kepada wartawan. Usai acara BUMN Dharma Santi Nyepi, TMII pada Minggu (12/5/2024).

Irfan menambahkan, dirinya ikut serta dalam rencana penggalangan dana pariwisata karena merupakan salah satu cara untuk meningkatkan event pariwisata. Menurut dia, kegiatan tersebut akan mendorong pergerakan wisatawan.

“Ada acara Mandalika di Indonesia, ada Taylor Swift di Singapura, tapi jangan dilakukan karena harga tiketnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi wacana retribusi pariwisata terkait tiket penerbangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pernyataan tersebut patut diklarifikasi pemerintah, tentunya akan ditempatkan pada posisi penting, menjelaskan harga tiket pesawat kini dinilai terlalu mahal.

“Pemerintah tidak akan menambah beban untuk membuat tiket ini mahal,” kata Bisnis, dilansir saluran matthewgenovesesongstudies.com.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai biaya wisata melalui tiket pesawat karena pemerintah tidak akan membebani masyarakat yang kini mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat.

Sebelumnya, Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (INACA) menilai tarif pariwisata yang diberlakukan menjadi beban tambahan bagi penumpang dan maskapai penerbangan.

Seperti diketahui, masyarakat memilih transportasi udara untuk berbagai keperluan seperti perjalanan bisnis, acara keluarga atau pribadi, kebutuhan resmi, kebutuhan pendidikan, kebutuhan liburan atau perjalanan.

Oleh karena itu, kontribusi pariwisata yang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak boleh ditambah dengan komponen harga tiket pesawat, karena menjadi beban tambahan bagi penumpang dan maskapai penerbangan, kata Ketua INACA itu. , Denon Prawiraatmadja, di Jakarta, Kamis (25.04.2024).

Dia melihat tambahan biaya pariwisata di sisi tiket mungkin menjadi alasan kenaikan harga tiket.

Bukan hanya penumpang saja, maskapai juga bisa terkena dampaknya, karena jumlah penumpang akan berkurang jika harga tiket naik.

Menurut Denon, saat ini industri penerbangan sedang dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2022.

Namun proses pemulihannya tidak berjalan mulus dibandingkan maskapai internasional karena beberapa maskapai Indonesia masih menghadapi kendala.

Permasalahan yang dihadapi maskapai penerbangan Indonesia antara lain berkurangnya jumlah pesawat yang tersedia, serta berkurangnya suku cadang dan sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerja, kata Denon.

Tantangan lainnya adalah meningkatnya biaya operasional akibat kenaikan harga avtur dan masih melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

“Faktanya, sekitar 70% biaya operasional penerbangan, termasuk harga bahan bakar penerbangan, biaya sewa pesawat, biaya pemeliharaan dan penyediaan suku cadang, dan lain-lain, dipengaruhi oleh Dolar AS,” ujarnya.

Sementara itu, harga tiket pesawat belum dilakukan penyesuaian oleh pemerintah sejak tahun 2019, meski porsi biaya tiket pesawat mengalami peningkatan.

Denon menjelaskan sebuah contoh; misalnya nilai tukar USD pada tahun 2019 sebesar Rp 14.102 dan pada tahun 2024 menjadi Rp 16.182,- atau meningkat sebesar 15%.

“Harga jual minyak juga terus naik dan mencapai U$D 87,48/barel pada tahun 2024 yaitu U$D 64/barel, meningkat 37% dibandingkan tahun 2019,” jelasnya.

Oleh karena itu, pengenaan tarif pariwisata pada tiket pesawat akan menjadi kontraproduktif karena akan menyebabkan kenaikan harga tiket, penurunan jumlah penumpang, dan situasi bisnis maskapai penerbangan juga akan menurun sehingga berdampak pada kegagalan. program perluasan konektivitas transportasi udara yang dicanangkan pemerintah. Dia menyimpulkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *