Sat. Jul 27th, 2024

Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

By admin May13,2024 #Tembakau Alternatif

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penggunaan produk tembakau alternatif oleh remaja di bawah usia 18 tahun menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Ternyata, ada fakta menarik yang menunjukkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan masih minim digunakan oleh remaja di sejumlah negara maju, seperti Jepang, Jerman, Denmark, Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.

Menurut Survei Gaya Hidup Remaja tahun 2021, survei nasional lintas sektoral terhadap remaja Jepang yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, hanya 0,3 persen remaja dan siswa sekolah menengah menggunakan produk tembakau alternatif. Oleh karena itu, produk tembakau alternatif tidak menarik bagi remaja di bawah usia 18 tahun.

Sementara di Inggris, berdasarkan survei Action on Smoking and Health Youth dari King’s College London yang diterbitkan pada September 2022 disebutkan bahwa penggunaan produk tembakau yang dipanaskan oleh remaja usia 11 hingga 18 tahun sebesar 0,3%.

“Dari 2.151 remaja berusia 11 hingga 18 tahun, 0,9% pernah mencoba tetapi tidak pernah menggunakan produk tembakau yang dipanaskan dan 0,3% melaporkan menggunakan produk tersebut,” catat hasil survei.

Di Belanda, Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan melaporkan pada tahun 2020 bahwa penggunaan produk tembakau yang dipanaskan setiap hari di kalangan remaja berusia 13-17 tahun adalah 0%. Sementara itu, sekitar 0,95% remaja pada kelompok umur yang sama menggunakan produk tembakau alternatif.

Negara Eropa lainnya, Jerman, melaporkan penggunaan produk tembakau yang dipanaskan di kalangan anak muda usia 12-17 tahun adalah sekitar 0,3%. Hasil ini berdasarkan temuan Survei Alkohol Jerman yang diterbitkan pada tahun 2021.

Rendahnya penggunaan produk tembakau yang dipanaskan oleh remaja juga ditunjukkan dalam hasil penelitian bertajuk Penggunaan produk tembakau dan nikotin di kalangan remaja di Denmark pada tahun 2022 yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Denmark. Studi ini mengumpulkan tanggapan dari 13.315 anak berusia 15-17 tahun antara bulan Februari dan Maret 2020.

“Para penulis mencatat bahwa tidak lebih dari 1,1% anak berusia 15-17 tahun pernah mencoba produk tembakau yang dipanaskan,” catat hasil penelitian tersebut.

Selain itu, di Amerika Serikat, Survei Tembakau Remaja Nasional tahun 2023 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan penggunaan produk tembakau yang dipanaskan di kalangan siswa sekolah menengah atas mencapai 0,8%.

Sementara itu, Kanada juga melaporkan rendahnya penggunaan produk tersebut di kalangan remaja usia 16-19 tahun, yaitu 1%. Hal ini dibuktikan oleh School of Public Health and Health Systems dalam survei Ontario pada tahun 2019.

“Kami hanya merekomendasikan produk ini untuk mendukung perokok dewasa agar beralih dari kebiasaan merokok,” ujar National Health Service (NHS) Inggris tentang produk tembakau alternatif yang tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan, seperti dikutip euronews com.

Pada kesempatan lain, Ketua Umum Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan juga menambahkan, produk tembakau alternatif merupakan produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi yang paling efektif bagi perokok dewasa yang ingin mengubah perilakunya. .

Produk ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah memiliki profil risiko yang lebih rendah. Namun produk tembakau alternatif tidak ditujukan untuk anak-anak.

“Produk tembakau alternatif tidak diperuntukkan bagi bukan perokok, meskipun mereka sudah dewasa,” kata Paido dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *