Sun. Sep 8th, 2024

Terus Bertambah, Kasus Kematian DBD Capai 621 Tertinggi Kabupaten Bandung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Terdapat tambahan 81 kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) selama sepekan. Pada minggu ke 17 tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat 621 kematian akibat demam berdarah. Pada minggu yang sama (minggu ke-17) tahun lalu, jumlahnya jauh lebih rendah yaitu 209.

Data minggu ke-17 tahun 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, tercatat ada 88.593 kasus demam berdarah. Jika melihat data tahun lalu, kasus DBD “hanya” 28.579 kasus pada periode yang sama.

Berikut rincian lima kabupaten dan kota dengan kasus DBD terbanyak hingga pekan ke-17 tahun 2024: Kota Bandung 3468 Kabupaten Tangerang 2540 Kota Bogor 1944 Kota Kendari 1659 Kabupaten Bandung Barat 1576

Kematian DBD

Sedangkan angka kematian menunjukkan Kabupaten Bandung mencatatkan angka tertinggi. 29 orang meninggal di sana karena infeksi virus demam berdarah.

Disusul Kabupaten Jepara dengan 21 kematian dan Kota Bekasi dengan 19 kematian. Selanjutnya, korban meninggal dunia di Kabupaten Subang sebanyak 18 orang dan Kabupaten Kendall sebanyak 17 orang akibat penyakit DBD.

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Ada empat stereotip virus dengue yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI), Mohamad Adib Humaidi mengatakan, saat ini tingkat kelembapan udara masih tinggi.

Hal ini mempercepat berkembangnya vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD), yaitu nyamuk Aedes aegypti.

“Jadi pertengahan musim ini adalah musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk DBD, sehingga potensi peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi,” kata Adib.

“Dasar penyakit ini tidak lepas dari iklim dan cuaca yang ada. Jadi sekitar bulan Juni ada potensi peningkatan kasus DBD, jadi masyarakat harus hati-hati,” kata Adib kepada media saat jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024.

Kementerian Kesehatan memastikan adanya peningkatan jumlah kasus demam berdarah di Indonesia. Kepala Dinas Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Nadia Tarmizi mengatakan jumlah kasus akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Memang kalau tahun 2023 kita bandingkan dengan tahun 2024, kata Direktur Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, 22 Maret 2024.

Nadia mengatakan pemanasan global, termasuk El Niño yang akhir-akhir ini melanda Indonesia, menjadi salah satu faktor munculnya kasus DBD di masyarakat.

“Saat El Niño bertransisi dari musim kemarau panjang ke musim hujan, penyakit demam berdarah meningkat,” ujarnya.

Orang yang mengalami gejala demam tidak kunjung sembuh meski sudah minum paracetamol, istirahat dan makan makanan bergizi lebih dari dua hari agar bisa segera mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Jika ini terjadi selama 2 hari (menunjukkan tanda-tanda demam dengan suhu naik dan turun), waspada. Segera bawa saja ke puskesmas. Jangan menunggu keadaan menjadi lebih buruk,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *