Sun. Sep 8th, 2024

Jangkau Investor Kecil, Dian Swastatika Mau Stock Split Rasio 1:10

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Dian Swaistika Sentosa Tbk (DSSA) berencana menyelesaikan stock split. Perseroan akan melakukan stock split dengan rasio 1:10. Artinya setiap pemilik satu saham yang ada akan dibagi menjadi 10 saham baru pada saat stock split.

Saat ini perseroan mempunyai 770.552.3201 saham yang ditempatkan dan disetor di perseroan dengan nilai nominal Rp250 per saham. Setelah pemecahan saham dengan perbandingan 1:10, maka saham yang ditempatkan dan disetor perseroan akan dikonversi menjadi 7.705.523.2002 saham senilai Rp25 per saham.

Manajemen perseroan meyakini harga saham perseroan saat ini relatif tinggi. Hal ini membuat harga pembelian 1 lot saham perusahaan hanya terjangkau oleh sebagian kecil investor dan perdagangan saham perusahaan menjadi tidak mencukupi.

Pemecahan saham tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, menambah jumlah pemegang saham, meningkatkan likuiditas saham perseroan, dan meningkatkan daya dukung nilai perseroan, kata manajemen PT Dian Swaistika Sentosa. . Keterbukaan Informasi Bursa, Jumat (17.5.2024).

Sehubungan dengan pemecahan saham tersebut, Perseroan telah mendapat persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat no. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024. Selanjutnya, perseroan akan meminta restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 25 Juni 2024.

Jadwal pemecahan saham PT Dian Swaistika Sentosa Tbk adalah sebagai berikut: Permohonan persetujuan prinsip pemecahan saham kepada BEI: 13 April 2024 Penerimaan persetujuan prinsip pemecahan saham dari BEI: Agenda RUPSLB tanggal 7 Mei 2024 Penyampaian kepada OJK: 8 Mei 2024 Pengumuman RUPSLB: 17 Mei 2024 Publikasi informasi penjatahan saham: 17 Mei 2024 Daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB: 31 Mei 2024 Pemanggilan RUPSLB: 3 Juni 2024 Juni 2024 Pengajuan Permohonan RUPSLB baru untuk pendaftaran saham dengan nilai nominal: 4 Juli 2024 Publikasi informasi terkait pelaksanaan penjatahan saham: 11 Juli 2024 Berakhirnya perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juli 2024 Dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Juli 2024

Sekadar informasi, perseroan saat ini sedang dalam proses penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Mudarabah Berkelanjutan I Dian Swastika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dengan total nilai emisi Rp1,5 triliun. Pelaksanaan stock split tidak berpengaruh terhadap penerbitan obligasi dan sukuk.

 

Pertama, PT No Alfaria Trijaya Tbk atau dikenal dengan merek Alfamart melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 10,34 persen pada tahun 2023. Rp96,925 triliun.

Peningkatan tersebut juga dibarengi dengan peningkatan laba usaha yang meningkat sebesar 17,49 persen pada periode yang sama. Laba usaha Alfamart tercatat sebesar Rp3,77 triliun pada tahun 2022 dan kemudian meningkat menjadi Rp4,43 triliun pada tahun 2023.

Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tomin Vidian mengatakan, pencapaian positif kinerja keuangan tahun 2023 mencerminkan pertumbuhan penjualan produk dan jasa yang stabil.

Pertumbuhan ini juga didorong oleh bertambahnya jumlah gerai perseroan dan anak perusahaan hingga tahun 2023, kata Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tomin Widian dalam keterangan publik, Jumat (17/5/). 2024).

Dalam rapat umum pemegang saham kemudian disepakati pembagian keuntungan sebagai dividen sebesar 35 persen atau Rp 1,19 triliun. 

Berdasarkan keputusan RUPS, dividen per saham yang akan dibagikan berjumlah Rp28,68 atau seluruhnya Rp1.190.929.619.380, dan akan dibagikan pada 12 Juni 2024, ujarnya.

Bukan hanya laba bersih dan laba usaha yang meningkat, Alfamart juga mencatatkan peningkatan jumlah aset perseroan. yakni meningkat 11,4 persen atau Rp34,2 triliun.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart merencanakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,5 triliun sepanjang tahun 2024. Emiten berkode saham AMRT ini optimistis dana tersebut mampu membuka 1.000 gerai baru.

“Kami fokus membuka 1.000 gerai dengan persentase terbesar di luar Pulau Jawa. Dengan kapasitas sekitar Rp 4,5 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Vidian, Jumat (17/5/2024).

Untuk akuisisi tersebut, Tomin mengungkapkan, pada kuartal I 2024 digunakan belanja modal sebesar Rp 4,5 triliun. Dana tersebut ditujukan untuk pembukaan gerai Alfamart baru serta perpanjangan sewa gerai yang sudah ada.

Selain itu, belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembukaan dua gudang baru di wilayah Gorontalo. Sehingga diharapkan mampu kembali mengangkat kinerja perseroan pada tahun 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *