Fri. Jul 26th, 2024

Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil kapten tim pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said menanggapi kabar bubarnya Koalisi Perubahan yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar .

Ia menjelaskan melemahnya Koalisi Perubahan disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, kata Sudirman, perbedaan kepentingan antar pasangan calon (paslon).

“Saya selalu bilang ada 3 entitas. Yang pertama pasangan calon, pasangan calon tentunya juga berkepentingan untuk mengurus partai, yang lain tertarik untuk mengurus dirinya sendiri dan segala sesuatunya,” kata Sudirman Said saat sesi wawancara. di Padepokan Kalisoga, Brebes, Kamis 18 April 2024.

“Tentunya dalam kondisi seperti ini, kalau dibilang agak jauh, wajar kalau keadaannya berbeda. Beda kalau pasangannya dari partai yang sama,” lanjutnya.

Nah, kata Sudirman, penyebab kedua adalah entitas (partai) pengusung paslon merasa tugasnya sudah selesai. Seperti diketahui, tiga partai politik (parpol) pendukung AMIN adalah NasDem, PKB, dan PKS.

“Entitas kedua adalah entitas koalisi tiga. Ketiganya terbentuk karena adanya kesepakatan akan suatu hal, mungkin secara koalisi mereka menganggap tugasnya untuk mengusung calon sudah selesai, karena sepakat untuk mengusung calon, calon tersebut bersaing dan kemudian hasilnya begini. Saat ini calon badan tersebut sedang diproses di Mahkamah Konstitusi. “Ada batas waktunya,” jelasnya.

 

Kemudian, kata Sudirman, faktor ketiga yang menyebabkan runtuhnya Koalisi Perubahan adalah otonomi tindakan masing-masing partai politik (parpol).

“Yang terakhir adalah entitas parpol yang masing-masing punya otonomi mau bertindak. Mungkin ada yang mempertimbangkan untuk bergabung sebagai pemenang, ada pula yang lebih pantas keluar, jadi ketiga entitas ini punya tantangan, punya prioritas, punya strategi masing-masing yang tidak bisa disatukan,” jelasnya.

Meski demikian, Sudirman menilai sikap tersebut merupakan hal yang wajar.

“Saya melihatnya sebagai hal yang lumrah dan proses transisi ini sangat menentukan kemana arahnya, tapi apapun sikap partai, Pak Anies bukan bagian dari partai, sehingga perlu dihormati sikap masing-masing pihak,” pungkas Sudirman Said. . .

Sebelumnya, Wakil Kapten Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said menyatakan pihaknya menghormati apapun hasil putusan MK yang diserahkan pada Bagian Kontroversi Hasil Pemilu 2024 ( PHPU ) pada tanggal 22 April 2024.

“Ya, apapun keputusan yang diambilnya harus kita hormati,” kata Sudirman di Padepokan Kalisoga, Brebes, Kamis, 18 April 2024.

 

Lebih lanjut Sudirman berpesan agar pihak yang kalah atau menang tidak bereaksi berlebihan.

“Pihak yang kalah (tidak boleh) terus menangis dan pihak yang menang tidak boleh (bersikap) bangga dan merasa telah mencapai semua yang telah dicapainya,” kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.

Sudirman meyakini Mahkamah Konstitusi akan mempertimbangkan pernyataan berbagai pihak pada Sidang Presiden PHPU 2024.

“Setiap keputusan yang diambil Mahkamah Konstitusi dengan pembuktian, pemaparan peristiwa, suara masyarakat, suara guru, suara orang cerdas, pengirim surat yang menyebut amicus curae sebagai sahabat. Mahkamah, saya sangat yakin atau berharap Mahkamah Konstitusi akan menempatkannya sebagai catatan penting dalam negara,” ujarnya.

“Tugasnya sebagai lembaga konstitusi, oleh karena itu segala sesuatu yang membahayakan harus didaftarkan sebagai peringatan,” imbuhnya.

 

Sudirman mengatakan, sebaiknya kedua belah pihak segera kembali normal setelah putusan dibacakan karena banyak permasalahan.

“Kalau sudah selesai prosesnya, kita harus segera bergerak, segera menata, karena nanti yang menang harus selesai menyusun kabinet untuk mempersiapkan pilkada. Jadi jangan sampai kita lupa bahwa keadaan ekonomi kita sedang tidak bagus,” ujarnya. Selatan

Ia berharap partai penguasa (eksekutif) bisa merekrut talenta-talenta terbaik di Indonesia agar pemerintahan bisa berfungsi dengan baik.

“Pemimpin politik punya caranya masing-masing, tapi teknokrat bisa didatangkan dari mana saja. Jadi dapatkan orang-orang terbaik untuk bergabung dalam tim eksekutif karena kami telah berinvestasi selama puluhan tahun dalam mengirimkan generasi muda Indonesia ke berbagai negara untuk mempelajari berbagai hal,” ujarnya. .

Sudirman Said mengatakan pergantian pemerintahan merupakan saat yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada talenta-talenta yang telah dipersiapkan.

“Ini peluang karena setiap 5 tahun sekali ada rotasi kepemimpinan. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengumpulkan investasi yang telah kita lakukan selama puluhan tahun”, jelas Sudirman.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *