Sat. Sep 7th, 2024

CHIP Cetak Laba Bersih Rp 12,3 Miliar di 2023, Aset Melonjak 71%

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Pelita Technology Global Tbk (CHIP) mencatat laporan tahunannya pada 31 Desember 2023, pencapaiannya melebihi perkiraan penjualan tahun 2023. Target penjualan perseroan tahun 2023 sebesar Rp 154 ​​miliar, namun akhir tahun 2023 akan terjadi. mencapai Rp. 327 miliar.

Direktur Pelita Technology Global Ardarini mengatakan pencapaian penjualan melebihi perkiraan perseroan merupakan salah satu dana IPO yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 8 Februari 2023.

PT Pelita Technology Global Tbk juga membukukan laba bersih sebesar Rp 12,3 miliar pada tahun 2023, dibandingkan laba bersih sebesar Rp 9,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. “Total aset pada akhir tahun 2023 sebesar Rp 113,91 miliar atau meningkat sekitar 71% dibandingkan laporan keuangan 31 Desember 2022. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan saldo kas dan bank per 31 Desember 2023. sebesar Rp- miliar 36,09,” kata Ardarini. Senin (28/3/2024).

Sedangkan total liabilitas pada 31 Desember 2023 sebesar Rp54,16 miliar dan pada 31 Desember 2022 sebesar Rp46,91 miliar. Pembagian dividen

Pada tahun 2023, CHIP juga membagikan dividen sebesar Rp 2,31 per saham pada Juli 2023. PT. Pelita Technology Global Tbk (CHIP) juga mendapat kontrak baru dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartel) pada akhir November 2023. Kontrak baru ini membuat CHIP semakin optimis terhadap perkembangan lini bisnis dan perluasan pasar.

Presiden CHIP Ardarini mengatakan perusahaannya akan bekerja sama untuk mendukung produk Smartel di masa depan.

Ardarini meyakini, selama kurang lebih tiga tahun pengalaman CHIP bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi besar lainnya yakni PT Indosat Ooredo Hutchinson Indonesia, perusahaan yakin kerja sama dengan Smartel akan bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berkembang bersama.

“Kontrak berdurasi lima tahun ini akan meningkatkan kinerja laporan keuangan ke depan dan kami berharap perseroan dapat mencapai penjualan yang diharapkan pada tahun 2024,” kata Ardarini.

Ardarini juga mendengar dari media bahwa Smartel sedang membicarakan 6G dan akan merger dengan XL Axiata. Di sisi lain, lanjut Ardari, Smartel disebut menargetkan belanja modal sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2024, dimana anggaran CAPEX sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun untuk pengembangan jaringan yang lebih luas dan lebih baik.

“Alhamdulillah, saham kami yang bernama CHIP mendapat respon yang baik dari pasar. Berdasarkan data BEI, pergerakan penyedia CHIP yang terlibat dalam penjualan Sistem Operasi dan segmen SIM-card terus membaik.

Tidak hanya penjualannya, stoknya juga meningkat pesat. Berdasarkan data, apresiasi harga saham CHIP merupakan yang tercepat atau tertinggi di antara 31 saham perdana yang tercatat di BEI pada tahun 2023.

Kenaikan harga ini menyebabkan kapitalisasi pasar CHIP meningkat dari Rp 128,96 miliar menjadi Rp 1,9 triliun. (sumber: Bisnis RTI).

Ardarini menjelaskan kinerja perseroan ditopang penjualan sistem operasi dan kartu sim senilai Rp300,7 miliar. Sedangkan penjualan lainnya adalah kartu gosok sebesar Rp19,4 miliar, implementasi sebesar Rp4,2 miliar, dan aplikasi sebesar Rp2,6 miliar.

“Kedepannya kami berharap CHIP dapat memenuhi prediksi yang kami buat pada tahun 2024 bahkan melampaui apa yang kami lihat pada tahun 2023,” kata Ardarini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *