Sat. May 18th, 2024

Delegasi Rusia Kunjungi Pyongyang Bahas Kerja Sama Melawan Mata-mata

matthewgenovesesongstudies.com, Pyongyang – Delegasi Badan Intelijen Luar Negeri Rusia mengunjungi ibu kota Korea Utara, Pyongyang, mulai Senin (25/3/2024) hingga Rabu (27/3) untuk membahas peningkatan kerja sama melawan mata-mata, kata media pemerintah KCNA.

Direktur Biro Sergei E. Naryshkin dan Menteri Keamanan Negara Korea Utara Ri Chang Dae saling memberi pengarahan mengenai situasi internasional dan regional mengenai Semenanjung Korea dan Rusia, menurut KCNA.

Dalam kunjungan tersebut, pejabat dari biro intelijen dan kementerian mengadakan pembicaraan tingkat kerja, kata KCNA, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (28/3/2024).

Kedua belah pihak juga membahas penguatan kerja sama lebih lanjut untuk menghadapi “meningkatnya spionase dan rencana pasukan musuh”.

Delegasi Korea Utara yang akan mengunjungi Vietnam, dipimpin oleh Kim Song Nam, direktur departemen internasional Partai Pekerja Korea Utara, bertemu di Hanoi pada hari Selasa dengan Truong Thi Mai, anggota tetap sekretariat Partai Komunis Vietnam.

Keduanya membahas penguatan kerja sama dan pengembangan hubungan, menurut KCNA.

Pertemuan itu terjadi ketika Pyongyang berupaya memperluas hubungan diplomatiknya setelah lockdown akibat COVID-19.

Rusia akan meningkatkan hubungan dengan Korea Utara di semua bidang berdasarkan kesepakatan antara para pemimpin mereka pada bulan September. Hal itu diumumkan Kremlin pada Senin (15/1/2024), di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui ke Moskow.

Menteri Luar Negeri Choe Son-hui tiba pada Minggu (14/1) untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengenai upaya kedua negara untuk memperdalam hubungan ekonomi, politik, dan militer. Demikian laporan kantor berita Korea Utara KCNA yang dikutip Reuters, Selasa (16/1).

Ketika isolasi internasional terhadap Rusia meningkat akibat perang di Ukraina, para analis mengatakan Rusia telah melihat nilai hubungan mereka dengan Korea Utara meningkat.

Bagi Korea Utara, hubungan dengan Rusia tidak selalu sehangat di masa Uni Soviet, namun negara tersebut telah memanfaatkan kebutuhan Rusia akan sekutu.

“Korea Utara adalah tetangga terdekat kami dan mitra yang kami rencanakan untuk terus mengembangkan kemitraan di segala bidang,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya berjanji akan membantu Korea Utara membangun satelit.

“Dialog di semua tingkatan akan terus berlanjut… Kami mengharapkan diskusi yang intensif dan bermanfaat,” kata Peskov.

Rusia telah meningkatkan hubungannya dengan Korea Utara sejak perang di Ukraina dimulai hampir dua tahun lalu. Hubungan antara keduanya telah menimbulkan kekhawatiran di Barat, terutama setelah adanya tuduhan bahwa Rusia menembakkan rudal balistik Korea Utara ke sasaran di Ukraina.

KCNA juga mengatakan bahwa Korea Utara terus mempromosikan pengembangan rudal balistik dan telah melakukan uji coba rudal hipersonik jarak menengah berbahan bakar padat, tindakan yang dikutuk oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Rusia dan Korea Utara sendiri membantah adanya kesepakatan mengenai transfer senjata.

Selain itu, Peskov mengatakan Rusia berharap kunjungan Presiden Putin ke Korea Utara dilakukan atas undangan Kim Jong Un di masa depan. Diakuinya, tanggalnya belum disepakati.

“Seiring dengan berkembangnya hubungan Rusia-Korea Utara dari kedua belah pihak… masalah apa pun dapat didiskusikan antara Lavrov dan Choe Song Hui,” kata Artyom Lukin dari Universitas Federal Timur Jauh Rusia.

“Jika dia bertemu dengan presiden Rusia, itu bisa menjadi tanda lain bahwa Putin akan mengunjungi Pyongyang tahun ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *