Sat. May 18th, 2024

Disanksi AS, Perusahaan Minyak Venezuela Mau Dibayar Pakai Kripto

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Venezuela sedang bersiap untuk meningkatkan cakupan salah satu industri utamanya dengan pembayaran kripto dan stablecoin.

Menurut laporan dari Bitcoin.com, Minggu (28/4/2024), menurut sumber PDVSA, perusahaan minyak negara Venezuela akan siap meningkatkan jumlah pembayaran kripto USDT. Keputusan ini dipicu oleh sanksi universal AS terhadap negara tersebut.

Kantor berita internasional tersebut mengatakan bahwa sejak tahun lalu, perusahaan telah mulai menggunakan mata uang kripto USDT dalam mata uang dolar sebagai bagian dari pembayaran resminya.

Namun, reformasi sanksi yang dilakukan pemerintah AS telah mempercepat proses ini, dan PDVSA telah mengubah model kontraknya sehingga lebih dari separuh pembayaran untuk setiap pengiriman akan dilakukan menggunakan USDT.

Selain itu, PDVSA akan mewajibkan perusahaan yang menerima kesepakatan tersebut untuk mendaftar di database internal dan memberikan bukti bahwa mereka memiliki dana yang diperlukan untuk melakukan pembayaran, menurut sumber lain.

Langkah-langkah ini mungkin berasal dari skema pencucian uang dan pencucian uang yang melibatkan pengiriman uang yang baru-baru ini ditemukan.

Beberapa mantan pejabat tinggi pemerintahan Venezuela terlibat dalam skema ini, termasuk mantan menteri perminyakan Tareck El Aissami dan Joselito Ramirez, mantan kepala unit pengawas mata uang Sunacrip Venezuela, keduanya ditangkap.

Meskipun saat ini tidak ada informasi mengenai jumlah uang yang dicuci menggunakan cryptocurrency sebagai metodenya, laporan sebelumnya menunjukkan bahwa setidaknya $20 miliar, atau setara dengan $322,7 triliun, telah diambil dari kas publik.

Penggunaan USDT untuk mengimbangi sanksi AS menyebabkan krisis keuangan bagi negara karena dampaknya. Namun, Tether berjanji akan menegakkan sanksi AS jika diperlukan.

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mengumumkan pada 9 April bahwa penangkapan kedua telah dilakukan sehubungan dengan skema pencucian uang yang melibatkan penjualan minyak yang dibayar tunai dan mata uang kripto, serta pencucian uang dengan berbagai cara. .

Menurut Bitcoin.com pada Sabtu (13/4/2024), dugaan rencana tersebut dilakukan bekerja sama dengan mantan pimpinan perusahaan minyak negara PDVSA Venezuela, Tareck El Aissami, dan mantan direktur Kantor Pengawasan Keuangan, Sunacrip. Joselit. Ramírez.

Keduanya diduga terlibat dalam identifikasi dan pembuangan minyak melalui sarana digital dan finansial.

Saab mengatakan pelapor mengungkapkan bahwa El Aissami dan Ramirez menggunakan sanksi pemerintah Venezuela sebagai alasan untuk melanggar prosedur normal.

Pelapor mengatakan bahwa 35 juta dolar AS tiba-tiba diterima ke rekening bank perusahaan, dan sebagian dari uang ini kemudian ditransfer ke aset kripto.

Meski Saab tidak menyebutkan angka terkait klaim tersebut, namun laporan sebelumnya menyebutkan kerugian mencapai US$20 miliar atau setara Rp. 322,4 miliar, akibat penjualan tidak terdaftar dan pencucian melalui pembelian tunai dan cara lainnya.

Menurut Saab, peran aset cryptocurrency menjadi salah satu faktor yang mempersulit penyidikan kasus ini.

Dia menjelaskan: “Orang-orang ini menggunakan sistem keuangan modern, yaitu sistem uang. Teknologi keuangan digunakan untuk menyembunyikan dan menghindari tanggung jawab.”

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa bisnis pencucian uang diselesaikan melalui platform media sosial seperti Kraken, sebuah agen pengiriman uang AS, yang memungkinkan pencucian uang tidak terdeteksi oleh regulator Venezuela.

Ia juga mengatakan bahwa dalam banyak kasus partai tersebut menggunakan pembayaran luar negeri untuk menyelesaikan produk minyak bumi dan menghindari deteksi.

El Aissami mengetahui bahwa uang tersebut telah disedot dan diinvestasikan pada industri pertambangan di negara tersebut.

Dalam penyelidikan, El Aissami, mantan Menteri Ekonomi Venezuela Simon Alejandro Zerpa dan pengusaha perantara uang melalui bank digital, Samark Lopez, ditangkap.

Meskipun ini adalah pertama kalinya pemerintah Venezuela secara terbuka mengakui peran mata uang kripto dalam menyelesaikan krisis minyak, terdapat catatan publik mengenai penggunaan mata uang kripto dalam penjualan minyak negara tersebut.

Pada Oktober 2022, 5 warga negara Rusia dan 2 warga negara Venezuela didakwa melakukan pencucian uang dan menghindari sanksi, mengoordinasikan pasokan minyak menggunakan uang dolar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *