Sat. Jul 27th, 2024

IHSG Anjlok 1% Tinggalkan 7.100, Mayoritas Sektor Saham Tertekan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks harga saham (IHSG) berada di zona merah di pasar saham pada Jumat (19/4/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah beberapa sektor pasar yang tertekan, dolar AS sempat menyentuh level 16.250 per rupee.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis di level 7.166,67. Pada perdagangan pukul 09.15 WIB, IHSG melemah 0,92 persen di level 7.100. IHSG pun keluar dari posisi 7.100 dengan melemah 1,1 persen. Indeks LQ45 turun 1,3 persen menjadi 923,35. Sebagian besar indeks saham acuan berada di bawah tekanan.

Pada Jumat pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.167,20 dan terendah 7.081,60. Sebanyak 263 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 108 saham menguat dan 176 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangannya sekitar 163.317 kali dengan volume perdagangan 2 miliar lembar saham. Harga transaksi harian saham tersebut Rp 1,6 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 16.250.

Sebagian besar sektor pasar (IDX-IC) mengalami tekanan kecuali sektor saham energi yang naik tipis 0,13 persen dan sektor saham dasar yang menguat 0,19 persen.

Sedangkan saham korporasi turun 0,75 persen, saham swasta non-siklikal turun 0,52 persen, saham siklis turun 0,77 persen, dan saham swasta sektor kesehatan turun 0,59 persen.

Selain itu, sektor keuangan turun 1,12 persen, real estat turun 0,34 persen, dan teknologi turun 0,94 persen. Sektor infrastruktur turun 1,2 persen memimpin pemulihan, dan sektor transportasi turun 0,31 persen. ulasan IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 0,5 persen ke 7.166 transaksi pada Rabu 18 April 2024.

Membaiknya IHSG ditopang oleh pemulihan sektor perbankan. BBRI naik 3,3 persen, BMRI naik 2,6 persen, BBNI naik 1 persen, dan BBCA turun 0,5 persen.

Sebaliknya, saham BRIS naik lebih dari 4 persen setelah dilaporkan bahwa Bank Islam Abu Dhabi sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi saham kecil di BRIS senilai $1,1 miliar.

Sementara itu, Ciputra Development melaporkan pra-penjualan pada kuartal I 2024 mencapai 30 persen dari proyeksi 2024. Namun, saham CTRA turun 11 persen pada bulan lalu karena pembatasan suku bunga.

Sementara itu, pertumbuhan harga saham BREN terhenti karena bursa mendapat penilaian kinerja saham yang tidak biasa. Saham-saham yang termasuk top gainer antara lain: Saham TALF naik 23,94 persen Saham MHKI naik 18,45 persen Saham FWCT naik 15,15 persen Saham ATLA naik 14,75 persen Saham ISAP naik 14,29 persen .

Saham-saham yang termasuk dalam kelompok pecundang teratas antara lain: Sembilan saham turun 20 persen Saham KOKA 13,11 persen PYFA turun 10,95 persen Saham IBOS 9,56 persen BJBR turun 9,21 persen.

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain: Saham BBCA senilai Rp308,7 miliar Saham BBRI senilai Rp290,9 miliar Saham ASII senilai Rp190,9 miliar Saham TLKM senilai Rp103,9 miliar Saham AMMN senilai Rp62 miliar Aksi Paling aktif berdasarkan frekuensi antara lain: Episode LMAX tercatat sebanyak 65 kali Episode ATLA tercatat 14.268 kali Episode WIFI tercatat 13.205 kali Episode ASII tercatat 9.286 kali BBCA tercatat 8.824 kali

Lead Analyst Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi jika tidak tembus ke atas 7.200-7.230.

Level supportnya 7.070-7.120 dan level resistancenya 7.200-7.230.

Berikut saham-saham pilihan BNI Sekuritas pada Jumat (19/4/2024):

1. MDKA: Beli saat kelemahan

Beli di 2670, cut loss jika di bawah 2600.

Jika harga tidak menembus di bawah 2670, harga mungkin akan naik ke 2870-2950 dalam jangka pendek.

2. UNTR: Beli pada saat kelemahan

Beli 25.300, potong kalau dibawah 25.000.

Jika tidak tembus ke bawah 25.000, ada potensi naik ke 26.000-26.350 dalam jangka pendek.

3. ICBP: Beli Spesifikasi

Beli di harga 10.050, potong jika turun di bawah 9.850.

Jika gagal tembus ke bawah 10050, ada potensi naik ke 10250-10550 dalam jangka pendek.

4. CTRA : Spek Beli

Beli di 1125, cut loss jika tembus di bawah 1100.

Jika tidak tembus ke bawah 1100, ada potensi naik ke 1155-1200 dalam jangka pendek.

5. PETA : Spek Beli

Beli di harga 930, potong jika turun di bawah 915.

Jika tidak tembus ke bawah 930, ada potensi naik ke 970-1000 dalam jangka pendek.

6. MAPI: Spesifikasi Beli

Beli di 1770, cut loss jika tembus ke bawah 1750.

Jika tidak tembus ke bawah 1750, ada potensi naik ke 1800-1840 dalam jangka pendek.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *